Chapter 3 Permen Kapas dan Orang Aneh

309 57 2
                                    

Song : Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang - Idgitaf
Seribu cara buat dirimu terlihat bahagia, tapi kau menderita karena itu bukan kau yang sebenarnya

"Saat kalian cuti, murid yang masuk tampan dan cantik - cantik loh. Kamu mau kukenalkan Kakashi?"

"Tidak terima kasih, tidak tertarik"

Segerombolan pria dan wanita berjalan bersamaan, Kakashi melihat seorang yang dia kenal. Pria yang sama dengan pria dalam foto yang bersama Sakura.

Sementara itu Sakura yang makan sambil membaca tidak menyadari ada seseorang yang mendekatinya.

"Sakura"

Sakura melompat terkejut "Oh, Sasuke"

"Pindah ke mejaku, kita makan bersama"

"Tidak, aku sedang makan dengan temanku, kenalkan ini Lee" Sakura mengusir pria itu dengan santai kemudian melanjutkan membaca. Pria itu terlihat sedikit terganggu karena ditolak. Kakashi tiba - tiba berdiri dan berjalan menghampiri meja Sakura.

"Hei, pink kelasmu selesai jam berapa?, aku menunggumu di ruang klub siaran"

"Hah? Dimana itu?"

"Gunakan ponselmu dan hubungi aku lewat pesan teks nanti" Kakashi melewati Sasuke sambil menatap matanya.

"Apa sih orang itu? Ruang siaran?"

"Kenapa Kakashi memanggilmu?"

"Tidak tahu Sasuke, kenapa kamu kenal dia?"

"Harusnya aku yang bertanya, kamu kan tidak orientasi kenapa mengenal dia?"

"Oh, aku ada kelas bersama" Sakura mendekati telinga Sasuke dan berbisik "Heh, kamu jauhi aku, aku menolak jadi sasaran kemarahan wanita - wanita gila lagi, aku mau merasakan kehidupan kampus yang panas dan menggairahkan"

Sasuke mendengus mendengar khayalan Sakura. Tidak lupa dia mengingatkan Sakura kalau Sakura baru saja dicampakkan oleh mantan kekasihnya "kehidupan kampus yang panas dan menggairahkan jidatmu" Sasuke meninggalkan Sakura setelah menyentil jidat Sakura hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Uchiha Sasuke dia kaya, pintar, dilengkapi fitur rambut hitam acak - acakan, mata berwarna hitam yang berkilat kemerahan bila terkena cahaya. Unik, karena dia seorang Uchiha. Dengan semua keunggulan itu banyak wanita yang mengejarnya tapi bungsu Uchiha itu lebih tertarik untuk mengejar pencapaian Kakaknya Uchiha Itachi.

Sakura telah menjadi sahabatnya sejak berumur 7 tahun, tentunya untuk menghindari para wanita Sasuke menggunakan Sakura sebagai tumbal. Berkali - kali Sakura harus menerima amarah, siraman air, terror dan lain - lain untuk menolong seorang Sasuke.

"Cih, ingat jauh - jauh dariku, kamu juga Naruto"

🌸🍁🌸🍁

Senior, kamu dimana?

Apanya yang dimana?

Bukannya tadi kamu mengajakku bertemu?

Apa?

Tadi di kantin kamu mengajakku bertemu setelah kelas.

Ah, aku lupa. Aku sudah pulang

Sakura tercengang melihat balasan dari seniornya itu. Dia yang mengajakku bicara kemudian menyuruhku menemuinya, sekarang dia bilang dia lupa dan sudah pulang batin Sakura terasa meledak karena amarah. Hah, dari awal Sakura bertemu dengannya dia tahu kalau dia harus menghindari Kakashi.

Sasuke sangat dingin dan tidak memberi reaksi apa - apa saat dia bicara. Naruto bereaksi dengan meledak - ledak. Orang ini memberi reaksi santai tapi lebih terasa menyebalkan. Kemarin dia bertanya kenapa Sakura menangis tapi kemudian berkata bahwa dia tidak mau mendengar cerita Sakura.

Hari ini dia mengajak Sakura bertemu tapi dia lupa dan pulang. Apa sih yang ada di kepalanya. Sakura berpikir untuk menghindarinya dan hanya bertemu saat kelas saja.

"Aku ingin mencabut semua rambut peraknya dan melemparkannya ke api yang menyala"

Kakashi mengusap wajahnya dengan gusar. Rin yang melihatnya bertanya apa yang terjadi.

"Tidak ada, aku melupakan sesuatu"

Saat ini mereka sedang berkumpul bersama dengan seluruh murid di jurusan yang sama. Kakashi tidak terlalu menyukai perkumpulan besar seperti ini.

"Kenapa Sakura tidak ada? Tanya seorang anak baru berambut merah menyala dan berkacamata.

"Dia kan masih 17 tahun"

"Telepon saja, dia bisa minum soda"
...

"Tidak diangkat"

Dimana?

Apanya yang dimana?

Kamu, kamu dimana sekarang?

Halte

Tunggu disitu

Tidak mau,

Tunggu sebentar

Baiklah, cepat 10 menit, bis Paman Tazuna akan segera datang

Ya.

Kakashi berdiri dan mengambil tasnya, semua temannya bertanya kenapa dia pergi. Kakashi tidak merasa perlu menjelaskan apa pun.

"Oi Kakashi kenalkan dulu dirimu, ada yang ingin mengenalmu" Genma menunjuk seorang wanita berambut panjang.

"Kakashi, dan selamat tinggal"

"Hei minum dulu"

"Tidak, aku hanya punya waktu 10 menit, sekarang tinggal 9 menit" Kakashi meninggalkan teman - temannya dan berlari menuju halte bis.

Sakura bisa melihat seorang pria berambut perak berlari kearahnya, dia terus berbicara dengan Nenek Chiyo, pura - pura tidak melihatnya.

"Hai" sapa Kakashi sambil terengah - engah sepanjang hidupnya selain jam olahraga dia tidak pernah berlari secepat ini.

"Mau bicara apa?"

"Tidak ada, hanya mau pulang bersama"

"Oh"

"Kamu tidak mengecek grup angkatanmu? Hari ini ada pertemuan sambil minum bersama"

"Tidak belum kubuka, bukannya kamu melarangku ikut pertemuan itu?" Jawaban Sakura membuat Kakashi terkejut. Dia terkejut karena tidak menyangka kalau gadis yang terlihat keras kepala ini akan mendengarkan sarannya. Sebuah senyum terukir di wajah Kakashi. Untungnya dia selalu memakai masker.

"Kenapa selalu pakai masker?"

"Hmm, karena aku terlalu tampan, aku bosan dikejar wanita"

Sakura melihatnya dengan tatapan tidak percaya dan mendengus kesal. Dia bergumam kalau tidak akan bertanya lagi, jawaban Kakashi membuatnya mual dan ingin muntah. Kakashi tertawa keras melihat reaksi gadis itu. Kemudian dia terdiam, kenapa bisa tertawa seperti ini hanya karena melihat seseorang yang terlihat imut. Imut, sekali lagi hal aneh terjadi, sepanjang hidupnya Kakashi tidak pernah membayangkan akan menggunakan kata imut.

Sakura duduk di kursi bis dan terus mengajak Kakashi yang berdiri di sampingnya berbicara. Kakashi tersadar dan bertanya - tanya kenapa dia bisa - bisanya ada di sini. Kenapa dia mengikuti gadis ini pulang dan kenapa juga dia harus mendengarkan gadis ini bercerita ini dan itu. Karin, Naruto, Sasuke. Kakashi berpikir sebentar lagi dia akan mengenal semua orang dalam hidup gadis ini.

"Hei, tidurlah kamu tidak bosan berbicara?"

"Untuk apa pulang bersama kalau Senior tidak mau bicara?" Sakura merasakan rasa malu dan marah merambat bersamaan. Dia tanpa sadar membalas pesan yang dikirimkan orang aneh ini, padahal semua pesan lain dia abaikan. Bahkan pesan dan telepon dari Sasuke belum dia lihat. Ternyata orang ini benar - benar sangat menyebalkan. Sakura memejamkan matanya meninggalkan Kakashi yang sebenarnya ingin meminta maaf karena telah salah ucap.

Fitted - Kakasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang