Song : Chasing Pavement - Adele
"This ain't lust I know this is love""Kenapa lagi?"
Asuma bertanya pada Kakashi yang terus mengetuk meja tidak sabaran. Kakashi hanya mengabaikannya dan terus mengetuk meja.
"Mau minum nanti malam?"
"Ya, baiklah"
"Sudah dengar berita penting?"
"Berita apa?"
"Itu Ibunya Iruka sakit, dia sepertinya mundur semester ini" Semua yang mendengar berita itu menggangguk maklum.
"Kakashi, kemarin Sakura pergi denganmu?"
"Tidak, apa urusanmu?"
"Konan memarahiku karena tidak mengantarnya ke studio mereka" Obito menjelaskan sekilas.
"Tuan Putri itu ada masalah apa? Sampai para akatsuki bolak - balik di wilayahku?"
Belum selesai mereka berbicara seorang anggota akatsuki yang sebagian besar adalah jurusan seni berjalan santai di gedung jurusan manajemen dan bisnis.
"Ada urusan apa?, jangan buat keributan" Kakashi berbicara sambil tetap membaca di ponselnya.
"Bukan urusanmu tuh" Pria dengan banyak tindikan di wajah itu menjawab dengan santai.
Asuma berdiri untuk menantang orang yang masuk ke dalam wilayahnya. Seluruh mahasiswa tingkat 1 yang ada di sana merasa takut tapi juga penasaran. Tiba - tiba terdengar suara riang menyapa tanpa menyadari suasana yang sedang tidak enak itu.
"Kaaaaak? Kenapa kesini?
"Oh sweetheart, giliranku menjemputmu, ayo pergi sekarang, kutraktir makan di kantin jurusanku"
"Eh? Aku sudah makan tuh"
"Ikut saja sebentar, ada kakakmu juga, lagipula jadwalmu kosong kan?"
"Kenapa semua orang tahu jadwalku sih?"
"Ikut saja"
"Baiklah, aku ajak Karin ya"
Yahiko menarik tote bag putih yang digunakan Sakura dan menyampirkannya di bahunya. Satu tangannya bergerak menarik bahu sakura dan merangkulnya.
"Ah, Sialan! Sialan! Sialan!"
"Oi, Kakashi? Kemana?"
"Merokok"
🌸🍁🌸🍁🌸
Dimana?
Apa sih?
Kamu sekarang dimana?
Aku? di jurusan seni, studio pahat
Ayo bicara, pulang bersama?
Tidak mau, aku pulang dengan kakakku
Kakashi melempar ponselnya ke dalam tas dengan perasaan kesal lalu menghabiskan satu gelas besar bir dalam satu tegukan.
"Jangan terlalu banyak" Rin menghentikan Kakashi yang sedang menghabiskan bir keduanya.
"Sakura lagi? Kamu memikirkan Sakura" Kakashi menepis tangan Rin dan meninggalkan meja untuk merokok. Kakashi berjongkok di depan kedai ayam goreng dan ramen tempat dia dan teman - temannya biasa berkumpul.
"Kamu menyukainya?"
"Hentikan Rin, kembali saja ke dalam, jangan buat aku dan Obito bertengkar lagi"
"Kalau tidak suka kenapa mencarinya terus?"
"Kamu membaca pesanku Rin?"
"Ponselmu berbunyi aku mengeceknya, dia meneleponmu"
"Sudah mana ponselku"
"Kamu bahkan belum mengenalnya dengan baik Kakashi, dia bahkan saling merangkul dengan akat.."
"Berhenti! Itu urusanku, awalnya bukankah kamu yang bersikap baik padanya? Jadi salahkan saja dirimu sendiri" Kata - kata Kakashi yang tajam membuat hati Rin berdenyut sakit. Rin tidak pernah melihat sosok Kakashi yang seperti ini. Rin tahu seharusnya tidak mengganggu Kakashi lebih dari ini, tapi Rin tidak bisa membagi Kakashi dengan wanita lain.
Kakashi mengambil ponselnya dan menghubungi Sakura, pada dering kedua telepon itu diangkat, suara riang Sakura masuk dalam telinganya menghapus rasa kesal yang memenuhi hatinya. Aku sudah tidak waras pikir Kakashi.
"Senior, tawaranmu untuk pulang bersama masih ada?"
"Kenapa?"
"Ayo bicara, lagi pula kakakku saat ini sedang menjadi seniman sejati, dia mengusirku, katanya aku berisik" Kakashi tertawa kecil mendengar omelan dari Sakura, aku pasti mabuk kenapa omelan ini terasa menyenangkan, Kakashi menggelengkan kepalanya dengan cepat mengusir pikiran - pikiran aneh yang terus berputar dalam kepalanya.
"Boleh, studio pahat ya?"
"Aku saja yang ke sana, Ichiraku kan?"
"Tidak terlalu jauh, tunggu disana, aku juga perlu berjalan sedikit untuk menghilangkan pengaruh alkohol"
Kakashi melihat seorang wanita berambut merah muda sedang berbaring di kursi taman gedung jurusan seni.
"Apa yang kamu lakukan di luar?"
"Berbaring, studio kakakku bau, dia mengusirku, oh ya senior, Kak Saso bilang kamu harus meneleponnya dulu baru kita boleh pulang"
Kakashi dan Sakura berjalan perlahan menuju halte bis. Kakashi bisa mencium aroma manis yang lembut dari kepala berwarna merah muda yang berjalan menunduk di sampingnya. Secara tiba - tiba Sakura mendongak dan menatap Kakashi.
"Aku pikir senior menyukaiku, tapi kemudian kamu tidak membalas pesanku sama sekali" Sakura lalu meminta maaf pada Kakashi karena ikut campur urusannya dengan Rin.
Dia hanya benci orang yang berselingkuh. Kehidupan keluarganya sudah seperti drama perselingkuhan yang populer dan bahkan mantan pacarnya juga berselingkuh.
"Seharusnya kalau kamu menyukai Kak Rin jangan bersikap baik padaku, aku menyukaimu tahu" Sakura memejamkan matanya bersiap untuk sebuah penolakan.
Dalam diam Kakashi berpikir keras harus mulai darimana untuk menjelaskan kesalahpahaman ini. Belum mulai menjelaskan Kakashi sudah merasa lelah "Hidan, apa hubunganmu dengan Hidan?"
"Kak Hidan?, Hidan, Sasori, Aku.. kami bersaudara yaaaa pokoknya bersaudara"
"Hah? Apa? Saudara? Sebentar aku tidak mengerti"
"Hmmmm .. coba tanya orang lain, soal gosip keluarga Kak Hidan, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Apa sih, kamu mengalihkan pembicaraan malah membicarakan hal lain padahal aku menyatakan perasaanku"
"Berhubungan, aku haaahhhhhh" Kakashi berhenti berjalan dan berjongkok. Dia merasa malu untuk menjelaskan lebih lanjut. Kakashi menjelaskan kalau dia melihat Sakura dan Hidan bersama, dia terbakar rasa cemburu, dan bersikap buruk dengan menghindari Sakura. Kakashi menambahkan detil tentang perselisihan akatsuki dan Asuma. Lebih tepatnya Asuma dan Hidan.
"Intinya aku pikir Hidan memainkan trik kotor" Bunyi angin malam berputar diantara Sakura dan Kakashi "dan kenapa akatsuki, bergantian menjemputmu? Tadi pagi Yahiko juga"
"Ngg itu karena kamu berhenti menjemputku"
Tiba - tiba Kakashi merasa tanah yang dia injak bergerak. Rasa malu, dan kesal menusuk - nusuk kepalanya. Nyaris saja, Kakashi menarik Sakura dalam sebuah pelukan dan ciuman.
"Sakura, ayo bergandengan tangan, sepertinya aku mabuk"
"Hah?"
"Hmm, berikan tanganmu" Kakashi menarik telapak tangan dengan jari yang - jari panjang dan membelitkannya pada jemarinya. "Aku juga menyukaimu tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fitted - Kakasaku Fanfiction
FanficKakashi - Sakura Fanfiction Mature May contain 🍋 Age gap 5 tahun Karakter dari Naruto created by Masashi Kishimoto Haruno Sakura seorang mahasiswi bertemu dengan seorang pria berambut perak. Sakura tidak menyukai pria itu, semuanya tidak terasa coc...