Song : We'll meet again - The Fat Rat & Laura Brehm
I won't give up cause there will be a day we'll meet again."Itu anak yang kemarin kan?"
Rin menunjuk seorang gadis berambut merah muda yang sedang duduk sendirian. Rin menyapanya dengan riang, Sakura melihat wajah Kakashi dan terkejut. Rin mengenalkan dirinya pada Sakura, entah mengapa dia merasa penasaran pada gadis itu.
"Jadi, kamu murid baru?, kok tidak melihatmu saat orientasi kemarin?"
"Tidak ikut, itu aku sakit"
"O pantas saja, tapi sepertinya kamu masih sangat muda?"
"Lompat kelas"
"Waw, kamu lompat kelas? Kami baru kembali dari cuti selama 2 tahun, seharusnya kami tingkat 4, kebetulan kami mengulang kelas ini, ayo duduk bersama"
Rin memutuskan secara sepihak, sekarang gadis itu terjepit antara tembok dan Rin yang terus bicara. Sakura bimbang diantara merasa senang karena ada yang mengajaknya bicara dan kesal karena melihat Kakashi.
"Oh berapa umurmu?"
"17, Senior"
"Oh belum boleh minum - minum ya, aku tadinya mau mengajakmu minum - minum"
"Rin berhenti mengajaknya bicara, dia kewalahan"
Kakashi memotong obrolan Rin dan Sakura. Sakura tersenyum pada Rin dan mulai mencatat penjelasan Profesor Tsunade. Kelas berjalan dengan sangat membosankan, sebenarnya Sakura masih ingin mengobrol dengan Rin. Dia merasa kesal pada Kakashi yang tidak mau berbagi temannya.
Rin memaksa Sakura untuk memperlihatkan jadwal kelasnya. Selain kelas Profesor Tsunade, Kakashi memiliki satu kelas lagi yang sama dengan gadis itu. Kakashi merasa sangat sial karena orang yang ingin dia hindari malah duduk disampingnya. Begitu juga dengan Sakura, dia merasa sangat malang karena bertemu dengan orang yang membuatnya malu dua kali.
"Oioioi, kalian bertiga kembali secara bersamaan?" Yamato berjalan mendekati Kakashi, Rin, dan Obito.
"Malam ini ada pertemuan dengan murid baru, kalian ikutlah, oh wow cantik sekali" Yamato melihat Sakura yang duduk diam diantara kami.
"Oh, kamu murid baru yang sakit ya, malam ini kamu harus ikut, berikan nomor ponselmu"
"Apa - apaan, kami saja belum bertukar nomor" Rin mendorong Yamato yang mendekati Sakura.
"Dia dibawah umur, jadi percuma membawanya ke pertemuan" Kakashi menarik tangan Sakura mengajaknya ke kelas berikutnya.
"Berikutnya kamu ada kelas denganku, jika ada yang meminta kontakmu dan kamu tidak menyukainya tolak saja dan jangan memberikannya secara sembarangan, kamu juga tidak perlu ikut pertemuan di kedai selama setahun, umurmu belum cukup, kalau kamu perlu bantuan cari aku" Kakashi tanpa sadar bertindak berlebihan dengan memberikan saran ini dan itu. Sakura memprotesnya bahwa dia juga tau itu, dia juga bisa menjaga dirinya.
Kelas berjalan membosankan, keduanya duduk berdampingan tapi tidak berbicara sama sekali. Kakashi tenggelam dalam pikirannya sendiri, "kalau kamu butuh bantuan cari aku, kenapa sih si bodoh ini berbicara begitu" penyesalan selalu datang belakangan, sekarang Kakashi merasa takut kalau Sakura akan mencarinya terus.
Sialnya lagi secara kebetulan mereka harus mengerjakan project kelompok di kelas Profesor Jiraiya. Kelompok dua orang hanya Kakashi dan Sakura.
"Boleh aku meminta kontakmu Senior? Untuk tugas?" Sakura bertanya pada Kakashi sambil merapikan buku - bukunya.
"Kemarikan ponselmu"
Kakashi mengambil ponsel dari tangan Sakura dan mulai memasukan nomor kemudian menekan tombol menelpon untuk menyimpan kontak Sakura. Kakashi melihat sebuah foto menjadi latar ponsel itu, foto Sakura bersama seorang pria berambut hitam dan kuning
"Hmmm"
Salah satunya pasti orang yang membuatnya menangis kemarin. Kakashi mengusir pikiran asing yang ada di kepalanya.
"Untuk apa aku memikirkan itu?"
"Apa?"
"Tidak, hanya berbicara sendiri. Aku sudah memasukan nomorku. Aku ada kelas lain, kamu mau kuantar dulu ke kelas berikutnya?" Hah, lagi - lagi berbuat hal yang tidak penting. Kenapa dia menawarkan hal yang aneh?
"Tidak perlu, tunjukan saja arahnya"
"Biar kuantar saja"
Kakashi berjalan bersebelahan dengan Sakura, dia bisa mencium aroma dari rambutnya yang berwarna merah muda. Kakashi merasa terganggu dengan itu.
"Sudah sampai"
"Terima kasih, Senior" Sakura melambaikan tangannya pada Kakashi. Kakashi melihat jam tangannya, dia sudah terlambat ke kelasnya sendiri dan bahkan kelasnya ada di gedung yang lain. Apa sih yang sedang dia lakukan, dirinya tidak bisa menjawabnya. Bukannya langsung meninggalkan kelas itu, Kakashi mengintip ke dalam ruangan melihat Sakura yang mengambil kursi di pojok depan ruangan. Setelah itu dia baru merasa lega (?) dan menuju kelasnya.
"Hentikan Kakashi jangan terlibat dengan wanita" Kakashi terus mengulang kata - kata yang sama sebagai sebuah mantra untuk menghindari Sakura.
"Terlambat sekali, Jiraiya tua mengamuk?"
"Tidak, ada hal aneh yang kulakukan"
"Hal aneh?"
"Ya begitulah, Obito"
Kakashi, Rin, dan Obito berjalan bersama menuju bagian kantin dari kampus mereka. Ketiganya saling menyapa dengan teman - temannya.
"Hanya Guy yang harus lulus tahun ini ya?"
"Tidak pasangan cinta juga ditingkat 4 bersamaku, Kurenai dan Asuma. Iruka, Genma, dan Yamato mengambil cuti 1 tahun jadi mereka masih tingkat 3" Guy menjawab sambil makan dengan berantakan.
"Hentikan itu Guy itu menjijikan" Kakashi membuka ponselnya untuk membaca episode terbaru novel smut favoritnya. Saat itu dia melihat nomor dari Sakura yang belum dia simpan.
"Dimana ya?"
"Apa yang dimana?" Tanya Rin tanpa sadar Kakashi berbicara terlalu keras.
"Dimana aku menyimpan file novel yang aku beli" Rin menatapnya tidak percaya.
"Kamu masih membaca itu? Icha - icha?"
"Hmm, penulisnya menerbitkan seri baru"
Pada akhirnya Kakashi menyimpan nomor yang terus dipandanginya itu dengan nama 'permen kapas' rambutnya mengingatkan Kakashi pada permen kapas di festival. Kakashi tidak menyukai permen kapas, jadi nama itu terasa cocok.
"Hei, Iruka apa sih yang kamu cari?"
"Hmm itu, adik sepupuku"
"Wanita? Kenalkan padaku" cecar Genma dan Yamato bersamaan.
"Tidak, tidak kalian semua tidak memenuhi syarat. Ah itu dia" Iruka melambaikan tangan pada seorang gadis berambut seperti permen kapas. Kebetulan sialan apa lagi ini.
Sakura dan Rin saling menyapa, Sakura memperkenalkan diri sekilas pada kami dan memeluk Iruka.
"Kak, aku akan makan dengan temanku" Sakura menunjuk ke meja yang lain, seorang pria yang tampak seperti Guy melambai dengan semangat seperti Guy.
"Oh, itu adikku, Tenang saja Iruka, adikku adalah pria paling jantan dan bertanggung jawab, wah kalian akan terlihat sebagai pasangan paling sem..."
"Berisik, Guy, dan kamu Sakura, kembali sana ke mejamu" Kakashi menghentikan ucapan Guy yang melantur, pasangan apanya?.
"Tanpa kamu suruh pergi aku mau pergi sialan" Sakura harus menarik nafasnya dalam - dalam agar dia tidak mengeluarkan jati dirinya yang sebenarnya. "Ingat kehidupan kampus yang menyenangkan adalah tujuan hidupmu Sakura, jangan terpancing orang bodoh yang wajahnya tidak terlihat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fitted - Kakasaku Fanfiction
Fiksi PenggemarKakashi - Sakura Fanfiction Mature May contain 🍋 Age gap 5 tahun Karakter dari Naruto created by Masashi Kishimoto Haruno Sakura seorang mahasiswi bertemu dengan seorang pria berambut perak. Sakura tidak menyukai pria itu, semuanya tidak terasa coc...