Chapter 11 Dongeng Tiga Sahabat

180 49 2
                                    

Song: Best Friend Breakup - Lauren Spencer Smith
You could find me in your family pictures.
Next to you in the frame, but you moved on and I'm replaced.
I only want you to be happy but I never thought it'd be without me.

Ada sebuah cerita tentang tiga orang sahabat. Satu orang wanita dan dua orang pria. Satu pria memiliki rambut hitam dan kepribadian yang ceria dan sedikit konyol. Satunya lagi memiliki rambut berwana perak dan kepribadian yang buruk. Disuatu waktu muncul seorang anak perempuan yang baik hati di tengah - tengah persahabatan dua anak laki - laki itu.

Pria konyol menyukai gadis baik hati, pria menyebalkan menyukai keduanya sebagai sahabat karena dia selama ini selalu kesepian. Tapi, gadis baik hati menyukai pria menyebalkan. Persahabatan mereka terus berjalan sampai mereka berumur 20 tahunan. Pria konyol menyatakan cinta tapi ditolak, gadis baik hati menyatakan cinta pada pria menyebalkan juga ditolak.

Gadis baik hati menceritakan kesedihannya pada pria konyol. Pria konyol menghajar pria menyebalkan, pria menyebalkan tersulut amarah menghajar sahabatnya. Keduanya terluka hebat dan harus terpisah selama 2 tahun untuk pengobatan. Gadis baik hati menemani pria konyol dan pria menyebalkan menutup dirinya untuk kedua kalinya dalam hidupnya.

Sekarang ketiganya kembali bersama, tapi muncul gadis keras kepala yang menganggu kehidupan pria menyebalkan. Gadis keras kepala terus mengusik ketenangan pria menyebalkan.

"Ini luka yang dapatkan dari pertengkaran itu" Kakashi menunjuk luka sayatan panjang di bagian matanya.

Kakashi menemui Sakura kemudian memaksa Sakura mendengarkan dongeng karangannya. Dongeng yang terdengar sangat bodoh tapi itu kenyataannya. Obito dan Kakashi bertengkar dengan kekuatan penuh 2 tahun lalu. Kakashi mendapat luka sayatan di mata kirinya. Sebelah tubuh Obito patah tulang hebat. Rin mendapatkan gangguan kecemasan.

"Jadi?"

"Jadi, semua yang aku katakan malam itu semuanya benar, aku cemburu dan aku menyukaimu"

"Eng, Senior apa kamu menyatakan cinta padaku?"

"Tidak" jawab Kakashi yakin.

Sakura sangat ingin menghajar Kakashi dan meninggalkan luka sayat di matanya yang masih mulus. Sakura menarik nafas dalam mengusir Kakashi pergi. Kakashi menolak dan akan menemaninya di situ sampai pameran tutup.

"Kalau begitu kamu harus membantu" Sakura menarik tangan Kakashi dalam genggamannya dan memberikan setumpuk pamflet untuk dibagikan. Dengan kehadiran Kakashi di sana, pengunjung kembali bertambah.

Sakura mengganti rok pendeknya dengan celana jins tapi masih menggunakan seragam cheersnya mempertontontan perutnya ramping.

"Senior, pria itu menutup hatinya untuk kedua kali setelah bertengkar dengan sahabatnya, yang pertama kenapa? Cinta pertama?"

"Hah? Darimana kamu mengetahuinya?"

"Senior Obito" hati Sakura mencelos, dirinya mengharapkan sanggahan dari Kakashi.

"Oh, itu dongeng yang lain, perlu waktu untuk menceritakannya"

"Siapa?"

"Cinta pertamaku? Seorang gadis tetangga, Ibunya sahabat dekat Ibuku, lain kali akan kuceritakan"

"Kenapa tidak diceritakan sekarang?"

"Tidak ada alasan, bayangannya sudah kabur, anak itu mengilang tanpa bekas, Ibuku bahkan sampai hari ini masih mencarinya"

Sakura kembali merasa jantungnya melompat. Selain Kakashi yang belum move on, keluarganya juga. Rumit sekali pikirnya. Lamunannya terputus saat Kakashi bertanya kemana Sakura akan pergi.

"Oh ke tempat Kakakku"

Keduanya berjalan bersisian tanpa bicara. Kakashi berusaha menenangkan hasratnya. Sakura masih perang dengan rasa penasarannya.

"Aku ke tempatmu jam 10, tunggu di sana" Kakashi melambaikan tangannya dengan hati yang terasa berat.

Orang - orang sering berbicara tentang firasat. Rasa enggan yang tiba - tiba dirasakan Kakashi apakah dapat diartikan sebagai firasat. Sekali lagi dia melihat Sakura yang berjalan mendekati kedua kakaknya.

Hari yang terasa lambat dan aneh. Dua orang yang dikenal terus membicarakan 'cinta pertama'. Sebenarnya itu sebutan sepihak dari teman - temannya setelah Kakashi sedikit berubah.

Dulu ada seorang anak perempuan kecil yang sering datang ke rumahnya. Anak itu tidur, makan, dan bermain bersama Ibunya. Saat itu, keluarga Hatake baru saja kehilangan anggota keluarga, Ibunya baru saja keguguran. Anak kecil yang dititipkan itu menjadi cahaya di rumah yang sendu.

Ibunya berulang kali mengatakan bahwa anak perempuan itu suatu saat akan menjadi seorang Hatake. Sebuah janji antara dua orang sahabat. Saat itu Kakashi tidak terlalu peduli, anak kecil itu yang sepertinya sangat menyukai ide pernikahan antara Kakashi dan dia. Setiap hari anak itu membawa bunga dandelion untuk Kakashi. Kenangan terakhir Kakashi tentang anak itu berupa ratusan bunga dandelion yang hancur, Kakashi tidak pernah ingat alasannya. Sampai saat ini perasaan tidak nyaman selalu muncul saat dirinya melihat bunga dandelion.

Fitted - Kakasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang