2.163 words | cw// kissing, vibrator, fingering, anal sex, harshwords
—
Vante menghabiskan tegukan terakhir soda yang ia beli di supermarket kala perjalanan pulang beberapa jam yang lalu. Matanya sungguh lelah, namun ia memilih meneruskan permainan PS5-nya sambil menunggu seseorang yang tertidur di kamarnya terbangun.
Ketika ia tiba di unitnya, hal pertama yang ia lakukan adalah mencari keberadaan Seokjin. Vante menghela nafas lega ketika melihat Seokjin tertidur pulas di atas ranjang kamarnya. Selama beberapa saat, ia mendekatkan dirinya ke arah Seokjin untuk bisa mengamati wajah imut itu. Kulit bersih, mulus tanpa cela dengan bibir tebal berwarna pink yang menyita perhatian. Rasanya, Vante ingin menggigit bibir itu hingga Seokjin menangis kesakitan.
Setelahnya, ia pergi mandi dan berakhir duduk di atas sofa ruang televisi untuk bermain PS5. Hingga kini pukul 22.00, Seokjin tak kunjung bangun.
Suara langkah kaki membuatnya mengalihkan pandangan dari layar televisi. Oh, rupanya, Seokjin telah bangun.
"Hai Kak, sorry gue ketiduran di kamar lo," Sapa Seokjin, lalu duduk di samping Vante.
"Nggak apa-apa, enak tidurnya?" Vante meletakkan stick PS-nya begitu saja, badannya diarahkan menghadap Seokjin.
Bagi Seokjin, ini terasa aneh. Dihadapannya, Vante hanya memakai kaos putih polos dengan celana pendek berwarna cream yang panjangnya hanya sampai separuh pahanya. Membuat Seokjin dapat melihat jelas lekukan-lekukan tubuh Vante dan otot-ototnya yang menonjol. Membuat Vante terlihat sangat manly. Oh, jangan lupa dengan rambut fluffynya yang belum sepenuhnya kering. Seokjin menebak bahwa Vante baru saja mandi sekaligus keramas.
"Lo mau mandi?" Tanya Vante, membuat lamunannya buyar.
"Hmm boleh deh Kak," Jawab Seokjin.
"Bawa sabun muka sendiri kan? Kayaknya, produk sabun muka kita beda," Lanjut Vante.
"Nggak bawa. Tapi, gue pake produk apa aja bisa kok Kak,"
"Yakin? Nanti kulit lo breakout,"
Seokjin menggeleng, "Nggak akan. Kulit gue nggak rewel,"
"Yaudah, disana kamar mandinya. Oh ya, nanti setelah mandi, nggak perlu pake baju lagi. Cukup pake bathrobe," Vante menunjuk kamar mandi, Seokjin merinding mendengar kalimat setelahnya. Ia tahu, apa yang akan terjadi kepadanya setelah mandi.
***
Entah mengapa, berhadapan dengan Vante membuat otak Seokjin mendadak lumpuh. Ia tidak bisa memikirkan hal lain selain mengiyakan kalimat perintah yang Vante ucapkan. Seokjin seperti terhipnotis, seolah tak memiliki kekuatan untuk melawan Vante. Padahal, Seokjin bukanlah orang yang tak memiliki pendirian. Ia tegas meski fisiknya terlihat lembut. Ia juga tak akan membiarkan orang memperlakukannya dengan semena-mena. Tetapi dengan Vante, segalanya berubah 180 derajat. Seokjin menjadi sangat penurut.
"Kak?" Panggil Seokjin begitu sampai di samping sofa. Sesuai perintah Vante, ia hanya mengenakan bathrobe putih yang disediakan Vante di dalam kamar mandi.
Vante menatap Seokjin dari atas hingga bawah, bibirnya tak mengeluarkan seulas senyum pun. Wajahnya datar dan terasa menakutkan di mata Seokjin.
"Pindah ke kamar. Let's start the game," Jawab Vante sambil beranjak dari duduknya. Ia berjalan lebih dulu ke arah kamar, Seokjin di belakangnya mengikuti.
Vante membuka salah satu laci di kamarnya, ia mengeluarkan sebuah benda yang Seokjin cari hingga rela datang ke tempat ini. Vibrator milik Seokjin yang berwarna pink.
Tangan Vante terulur ke arah Seokjin, ia sodorkan benda itu, namun remotenya tetap ada di tangan Vante. "Pake, masukin anal lo. Gue mau lihat gimana lo waktu keenakan dihajar vibrator," Bisik Vante tepat di samping telinga Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire - Taejin Mature Story 🔞
عاطفيةKumpulan cerita Taejin yang berisi adegan dewasa. Dimohon bijak dalam membaca. ❗️DILARANG PLAGIAT❗️ JIKA ADA YANG MENEMUKAN PLAGIASI KARYAKU MOHON SEGERA MEMBERITAHUKU.