chapter 6

643 95 1
                                    

Irene membuka matanya perlahan sudah 3 hari ini ia dan Jisoo tidak saling bertegur sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene membuka matanya perlahan sudah 3 hari ini ia dan Jisoo tidak saling bertegur sapa.

Ia tau, adiknya masih marah padanya.

Irene mengambil handycam Jisoo yang tergeletak di atas nakas meja komputernya.
Tersenyum penuh arti kala dirinya memutar salah satu video disana.

Tampak gadis kecil yang merengek kelelahan karena berjalan jongkok.

"Ayah, sudah ya Jisoo lelah," bujuknya. Sembari terus berjalan jongkok.

Sang Ibu dan Irene kecil hanya tertawa melihat Jisoo terkena hukuman dari sang Ayah.

"Ibuuuuu... tolong Jisoo..." rengeknya.

Ibunya menyentuh lengan sang Ayah yang sedang membaca koran. "Sayang, sudah ya. Jisoo sudah lelah,"

Sang Ayah tertawa kecil dan mencubit hidung Jisoo kecil. Saat itu usia nya 6tahun dan sang kakak yang berusia 9tahun.

"Makanya adik jangan nakal," nasehat sang Ayah. Jisoo mengangguk dan langsung menghambur memeluk Ayahnya. "Terimakasih Ayah, Jisoo tidak akan nakal lagi,"

"Pokoknya yang nakal harus dihukum  berjalan jongkok ya," ujar Ayahnya. "Baik Jisoo baik Joohyun ini berlaku untuk semua,"

"Ya ayah," jawab Jisoo kecil dan Irene kecil bersamaan.

Irene tersenyum getir melihat video itu. Tak terasa air matanya jatuh, ia rindu keluarga nya. Rindu sang Ayah, Ibu, rindu Jisoo.

Jisoo-ya maafkan aku..
Aku terlalu egois padamu, maaf Jisoo maafkan aku..

Dilain tempat, Jisoo memasuki toko kue. Ia berinisiatif membeli kan kue untuk sang kakak.

Untuk merayakan ulang tahunya kemarin, sekaligus sebagai permintaan maafnya. Kemarin ia tak sempat membelikan kue karena Irene pergi keluar bersama Seokjin.

"Hy tuan, aku ingin mengambil kue pesananku,"

"Boleh ku lihat struk nya nona?" tanya pelayan itu ramah.

Jisoo mengeluarkan struk nya dari dalam jacket kulitnya menyodorkan nya pada sang pelayan "Ini,"

"Oke, ini pesanan mu nona, silahkan berkunjung kembali,"

Jisoo mengambil ponselnya yang sedari tadi berdering, dan langsung mengangkatnya.

"Apa kau takut sekarang nona," ucap seorang penelpon itu.

"Apa aku terlihat takut?" Ia sudah menduga bahwa ini Taehyung. Karena Jisoo hafal suara pemuda itu.

"Aku tau kau sedang berada di Orchid Backery bukan? Saat aku mencoba kue mu kemarin aku tau bahwa kau membelinya dari situ," 

Jisoo tidak menjawab dan hanya diam.

"Aku sudah hampir sampai nona, tunggu aku ya,"

Jisoo mematikan ponselnya di lirik nya ke arah luar Taehyung datang dengan pistolnya.

SO CLOSE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang