chapter 7

627 90 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jisoo berjalan lungai menuju sebuah jembatan hari sudah semakin malam, menunjukan pukul hampir 1 dini hari. Tatapannya kosong, menatap genangan air dari atas jembatan.

Ia menghembuskan nafasnya berat. Sesak memenuhi dadanya, matanya terus memanas mengeluarkan liquid bening yang sejak kemarin tak henti hentinya keluar.

"Aku harus bagaimana sekarang.. aku tidak punya siapa siapa lagi.."

Jisoo terus terisak tangannya memegang pembatas jembatan. Sampai sebuah tangan menarik tangan Jisoo.

"Kalau mau bunuh diri besok saja, sekarang ikut aku ke kantor polisi," tuturnya sembari menyiapkan sebuah borgol dari balik jacketnya.

Jisoo menatapnya lekat, bukannya melawan ia malah memeluk pria itu.

Taehyung--- lelaki itu langsung terkesiap karena Jisoo memeluknya dan menangis. Bahkan borgolnya sampai terjatuh ketanah.
Hei! Harusnya dia melarikan diri atau setidak nya melawan. Kenapa malah pelukan?

Seolah kaku, Taehyung hanya diam saja membiarkan Jisoo menangis terisak dalam pelukannya.

Entah apa yang dirasa Taehyung, tapi mendengar isakan Jisoo cukup membuatnya tertegun sejenak.

Serasa di rasa cukup, Jisoo mengendurkan pelukannya. Menghapus air matanya, menatap Taehyung sendu.

"Bisakah kau menemaniku pulang," ucapnya pelan. Seperti berbisik ditelinga Taehyung.
"Aku mohon, setelah ini bawalah aku ke kantor polisi, atau bunuhlah aku terserah. Aku hanya ingin pulang sebentar bersamamu, bisakah?"

Tanpa menjawab Taehyung menarik lengan Jisoo menuju mobilnya.
Melajukan mobilnya sesuai dengan arahan Jisoo.

Mobil itu berhenti disalah satu rumah cukup besar, Taehyung tidak ingin turun tapi Jisoo memaksanya. Ia pun pasrah mengikuti langkah gadis itu.

Jisoo menyuruh Taehyung duduk di ruang monitor, dan meninggalkan nya sebentar untuk mengambil minuman di kulkas.

Taehyung menganga tak percaya melihat semua nya. Keren dan takjub adalah gambaran yang pas, ia benar benar kagum melihat secanggih apa ruangan ini.

"Maaf hanya ada ini," ucap Jisoo menyodorkan 2 buah kaleng minuman soda.

Taehyung tersenyum tipis menanggapinya.

"Ini semua penemuan ayahku," ucap Jisoo tiba tiba, seolah tau pikiran Taehyung yang tak henti hentinya kagum melihat semua kecanggihan ini.

"Ayah ingin menyerahkan penemuannya pada pihak polisi, tapi penjahat itu datang berusaha merebutnya. Ayah tidak ingin menyerahkan nya karena Ayah tau mereka akan menggunakannya untuk kepentingan pribadi, dan penjahat itu membunuh kedua orang tuaku," ucapnya sembari menatap lurus kedepan, pandangannya kosong.
"Seseorang menyelamatkan aku dan kakak, makadari itu aku masih ada disini didepanmu,"

SO CLOSE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang