prolog + cast:

2.6K 190 7
                                    

Warning!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!

Typo bertebaran | Baku | 18+ | Romantic thriller

****

Kim Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jisoo
.
"Ulang tahunnya sama denganmu,"

"Aku harus bagaimana tanpamu?"

"Aku harus bagaimana tanpamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene Kim
.
"Berhentilah, aku lelah. Jangan diteruskan,"

 Jangan diteruskan,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung
.
"Aku tidak gila! Aku hanya... Hanya... Entahlah, jangan membuatku pusing,"

"Tenanglah, aku disini,"

"Tenanglah, aku disini,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seokjin
.
"Aku menerima semuanya, aku menunggumu sampai kau siap,"
"Saranghae,"

Cast lain menyusul sesuai dengan kebutuhan cerita.

DORR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DORR

DORR

"Bunuh semuanya, jangan biarkan ada yang selamat,"

Beberapa Pria bertubuh kekar dengan setelan jas itu berpencar. Mencari apakah ada yang masih selamat?

"Aku takut.. aku takut..." Tubuhnya gemetar memeluk gadis yang usianya 4tahun diatasnya.

Air mata kedua gadis itu terjun bebas dipipi mulusnya.

"Aku disini, tenanglah. Jangan berisik." Mencoba menenangkan adiknya. Bukan hanya adiknya, dia pun juga gemetar ketakutan.

TUKK

TUKK

Suara langkah kaki mendekat.
Kedua anak itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat menahan isak tangisnya.

"Tidak ada diruangan ini, Tuan." Ucapnya melapor.

Tiba tiba...

DORR

DORR

DUGG

DORR

Suara tembakan itu bersahut-sahutan. Sungguh kedua kakak adik itu lemas. Sudah tak kuat. Ingin menangis, berteriak.

Bagaimana tidak? Sang Ayah dan Ibu tewas tepat didepan matanya. Saat sang ayah pamit kerja, seusai sarapan bersama.

Beruntung mereka punya ruangan tersembunyi di dalam rumahnya. Sudah dipikirkan sang Ayah tentunya.

Entah pekerjaan berbahaya apa yang sudah Ayahnya kerjakan.
Sampai-sampai nyawa taruhannya.

Suara langkah kaki mendekat, menyentuh patung kucing yang ada di lemari usang itu.

CEKLEKK

Pintu itu terbuka.

Kedua matanya bertatapan dengan kedua gadis kecil yang meringkuk takut. Air matanya mengalir meski tanpa suara.

"Ikut aku, disini tidak aman. Ayo,"

Saat mereka bertiga ingin pergi keluar. Salah satu pria yang masih punya kekuatan untuk bangkit. Mengarahkan pistolnya ke arah ketiganya.

"Paman..."

DORR

Pria jahat itu tersungkur dengan luka tembak di kepala.

Laki-laki yang dipanggil paman tersenyum. "Kau hebat, aku akan melatih kalian,"

*****
To be continue

Hai guys ini cerita pertama w, maaf klo banyak bahasa yg typo

Jangan lupa vote komen guys
Byebye..🫶

SO CLOSE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang