7. Just a Friend Sleep

578 17 0
                                    

Biasanya, saat bangun tidur Celine akan merasa tubuhnya sangat segar. Namun, berbeda dengan kali ini. Ia justru merasa tidurnya semalam seperti semakin membuatnya lelah. Beberapa bagian tubuhnya terasa pegal seperti ia baru saja melakukan pekerjaan yang berat. Belum lagi, kepalanya juga terasa amat pusing. Perutnya juga keroncongan – meski Celine yakin beberapa waktu ini dia tidak sedang melakukan diet ketat.

Merasa tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya, Celine pun segera membuka matanya. Ia menatap ke arah langit-langit kamar yang berwarna putih itu. Celine termenung seolah sedang memikirkan sesuatu yang serius. Ia merasa ada yang aneh, tetapi rasanya otaknya terlalu lamban berpikir. Belum sempat Celine mengingat semuanya, wanita itu merasa perutnya seperti diaduk-aduk. Rasa mual tak tertahan muncul begitu saja, membuatnya sontak turun dari tempat tidur dan berlari ke arah sebuah pintu yang ia yakini adalah kamar mandi. Di sana, Celine pun mulai mengeluarkan isi perutnya. Selang beberapa menit, rasa mual itu perlahan mulai reda. Namun, kepalanya masih sedikit pusing dan rasa tidak nyaman di tubuhnya juga semakin menjadi.

Celine menghela napas panjang, lalu duduk di toilet. Ia menghapus keringat dingin yang keluar dari keningnya, kemudian tersadar akan sesuatu. Dengan raut wajah yang tidak dapat didefinisikan, Celine menunduk menatap penampilannya. Ia membungkam mulutnya saat menyadari kain apa yang kini melekat di tubuhnya.

Kemeja lengan panjang itu tampak membungkus tubuhnya – menjadi satu-satunya kain yang menutupi tubuh polosnya. Namun pertanyaannyam siapa pemilik kemeja ini? Dan siapa yang telah memakaikannya pada tubuh Celine?

Kepala Celine kembali berdenyut. Ia memijat pangkal hidungnya yang juga terasa pening. Ia berusaha mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam. Namun percuma saja karena ingatannya berhenti hanya sampai saat ia meminum banyak alkohol di kelab. Beberapa detik berlalu, Celine mendengar ketukan pintu yang membuatnya sadar jika ia tidak sendirian di tempat ini.

“Apakah semalam aku tidur dengan orang yang random? Segila apa aku semalam?” gumam wanita itu. Ia memukuli kepalanya sendiri. Ia benar-benar bisa gila jika terus memikirkannya.

“Apakah kamu ada di dalam?” Terdengar suara seorang laki-laki dari luar kamar mandi. Celine yakin, dengan lelaki itulah Celine menghabiskan malamnya. Kini Celine bingung harus berbuat seperti apa, karena ia bahkan tidak tahu siapa dia, dan bagaimana kejadian semalam.

“Celine, kau di dalam, kan? Apa terjadi sesuatu?” Kepala Celine semakin terasa pening.

“Ini gila! Dia bahkan tahu siapa aku?! Ini bisa jadi masalah besar,” gumam Celine.

“Cel, aku akan buka pintunya kalau kamu tidak segera keluar, atau setidaknya mengatakan jika kamu baik-baik saja di dalam sana!” ancam laki-laki itu.

“Iya iya. Aku akan segera keluar,” balas Celine pada akhirnya. Celine berusaha mengatur napasnya dan menenangkan diri. Apapun yang terjadi semalam, ia tidak boleh tampak kacau pagi ini. Ia harus kembali memasang topengnya menjadi wanita paling sempurna ketika berhadapan dengan setiap orang yang mengenalnya – termasuk teman tidurnya yang sudah menunggunya di luar sana.

Celine bangkit. Ia segera mencuci wajah dan lehernya agar terasa lebih segar, kemudian mengeringkannya dengan handuk sebelum akhirnya ia membuka pintu itu.

Celine menatap pria yang berdiri di hadapannya. Lelaki itu sudah tampak rapi dengan setelan jas yang ia kenakan. Dan rasanya, Celine seperti pernah bertemu dengan laki-laki itu.

“Maaf. Aku hanya merasa sedikit mual dan perlu mencuci wajahku tadi. Maaf tidak izin dulu karena aku memakai kamar mandimu,” ujar Celine, dengan nada bicara yang ia buat setenang mungkin.

Lelaki itu tersenyum tipis, “tidak masalah.”

Celine menghela napas lega. Dalam diam, ia berusaha mengingat-ingat siapa laki-laki itu. Ia tidak boleh membiarkan laki-laki itu lolos sebelum Celine bisa memastikan jika semua akan baik-baik saja. Terlebih, sebentar lagi ia akan menikah dengan Jevin yang merupakan pilihan orangtuanya. Tentu saja hal semacam ini tidak boleh sampai bocor keluar.

Sweet Lips's AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang