2

1.1K 108 0
                                    

Terhitung sudah satu minggu semenjak san bertemu wooyoung dirumah kediaman lelaki itu untuk menjemputnya junseok, bayang-bayang wooyoung masih setia bertengger diingatan san.

Lelaki itu sangat cantik dan manis.

Hari ini san berniat mengantarkan anak semata wayang nya ketempat penitipan anak lagi, maklum san tak tau harus menitipkan junseok kemana lagi selain kesana.

Anak laki-laki nya masih setia tertidur diatas ranjang miliknya sendiri, jika boleh jujur san tidak tega, junseok tumbuh dengan kurang kasih sayang, bahkan mungkin tidak mendapat kasih sayang, san khawatir akan pertumbuhan anak itu, namun ia tak bisa apa-apa, ia terlampau sibuk untuk memperhatikan anaknya.

San pikir dengan memberikan segala hal yang junseok inginkan akan membuatnya senang dan merasa cukup, semoga saja.

"Eh anak papa udah bangun, siap siap yu, kita berangkat sebentar lagi" ucap san ketika melihat anaknya berjalan menghampiri nya.

"Hmm" gumam junseok.

Junseok memang seperti itu, irit berbicara cenderung hanya mendengarkan dan mematuhi semua yang san bicarakan, mereka memang kurang komunikasi karna san pun juga begitu.

______

"Papa kerja dulu ya, baik-baik disini" ucap san yang hanya dibalas anggukan oleh junseok.

"Kak wooyoung!!" Seru junseok sesaat setelah melihat wooyoung yang baru saja tiba pada tempat itu.

"Junseok" ucap wooyoung penuh antusias seraya berlari berniat memeluk anak kecil yang berada tak jauh dari jangkauan nya.

"Hari ini datang lebih awal ganteng" ucap wooyoung seraya merapikan anak rambut junseok yang menghalangi pandangan anak itu.

Junseok memang selalu datang kesana dengan keadaan yang err sedikit berantakan. Wooyoung memaklumi karena memang anak ini hanya tinggal dengan san -papanya- bahkan terkadang wooyoung merasa kasian pada anak ini.

Namun syukur junseok selalu terbuka kepada wooyoung, selalu menceritakan apa yang ia dapat dirumah nya ketika bersama sang papa, kegiatan yang sudah ia lalui dan masih banyak lagi. Wooyoung rasa, ia sudah terlanjur sayang kepada junseok sebagai anak sendiri bukan sebagai anak asuhannya, entahlah perasaannya berkata seperti itu.

"Kak wooyoung kata papa hari ini junseok pulang lebih awal, papa ngajak junseok jalan-jalan" ucapnya penuh antusias.

"Oh benarkah? Junseok harus seneng seneng ya sama papa junseok" ucap wooyoung seraya memakaikan baju kepada anak itu.

"Kak wooyoung ikut ya?" ucap junseok.

"Eh? Tapi kak wooyoung harus kerja, temen-temen junseok disini kan banyak yang harus kak wooyoung urus" ucap wooyoung lembut disertai nada sedikit penyesalan agar tak menyinggung anak itu.

"Yaah padahal junseok pengen kenalin kak wooyoung ke papa" ucap junseok cemberut.

"Kapan kapan ya sayang, kakak hari ini ga bisa maaf ya"

Jujur wooyoung tak tega melihat raut sendu anak lelaki itu, tapi apa boleh buat, wooyoung tidak hanya mengawasi junseok seorang ia harus mengurus banyak anak lagi disini.

Ah ngomong ngomong kenapa wooyoung memilih bekerja ditempat seperti ini, ia sangat suka anak kecil, oleh sebab itu ia memutuskan untuk bekerja disini, karena bekerja sesuai hobi itu menyenangkan bukan?

TBC

dikit-dikit tapi diusahain tiap hari ya, enjoy~~

meet again? // sanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang