8

786 85 9
                                    

Tepatnya hari ini mereka bertiga akan berlibur kepantai sesuai permintaan junseok, san sudah siap dengan barang bawaan nya -san dan junseok-, karena rencananya mereka akan menginap di salah satu villa terdekat untuk satu malam. Karena jarak yang cukup jauh tak memungkinkan bagi mereka untuk pulang pergi dalam waktu satu malam.

Setelah dirasa semuanya siap, san segera menjalankan mobil nya menuju kediaman wooyoung.

Dilihatnya wooyoung yang sudah siap dengan tas bawaannya berdiri didepan pintu rumahnya.

San keluar membuka pintu mobil lalu membantu wooyoung menyimpan tas bawaanya di bagasi mobil miliknya.

"Kita harus banget nginep ya pak?" Tanya wooyoung.

"Iya, kamu ga keberatan kan? Saya takut mengantuk kalau misal pulang semalam itu" jawab san.

"Ah iya gapapa kok kalau gitu pak" jawab wooyoung sedikit tak enak.

"Yaudah yuk" ajak san.

Wooyoung segera melangkahkan kakinya menuju pintu mobil bagian belakang, melihatnya san segera memanggil wooyoung.

"Kamu duduk didepan aja woo" ujar san.

"Junseok gimana pak?" Tanya wooyoung, karena memang daritadi junseok sudah stay berada dijok depan mobil.

"Junseok mau dipangku kak wooyoung!!" Ujar junseok semangat.

Tak tahan melihat kegemasan junseok, wooyoung segera mengiyakan lalu beranjak memasuki mobil san.

Perjalanan memakan waktu 4 jam, cukup lama bukan? Membuat junseok tertidur pulas dipangkuan wooyoung. Suasana mobil pun hening, san yang fokus dengan jalanan juga wooyoung yang sedari tadi melamun, memandang kearah jendela disampingnya.

"Ga pegel woo?" Tanya san, melihat posisi junseok dalam gendongan wooyoung.

"Enggak kok" jawab wooyoung yang hanya dibalas anggukan oleh san.

Benar-benar tidak ada obrolan antara keduanya hanya diam fokus pada pikiran masing-masing.

_____

Sesampainya di villa tempat mereka akan menginap wooyoung segera membereskan barang bawaan mereka, berbeda dengan san yang sedang mengangkat panggilan dari salah satu rekan kantornya. Sepertinya ada sedikit masalah, dilihat dari raut dan nada bicara san yang terlihat tak tenang.

"Kak wooyoung, nanti junseok bobo nya mau sama kakak boleh ya?" Tanya junseok khas dengan puppy eyes nya ketika ia meminta sesuatu.

Menusuk pipi gembul junseok wooyoung tersenyum lalu mengangguki permintaan junseok.

"Papa lagi ngapain kak, kok lama?" Tanya junseok ketika sudah lebih dari 20 menit namun san tak kunjung juga menyusul mereka.

"Kita tungguin aja ya?" Karena jujur wooyoung pun tak tau apa yang sedang san lakukan.

Tak lama dari itu san datang.

"PAPA KENAPA LAMA BANGET!!" teriak junseok yang membuat san dan wooyoung sedikit terkejut karena sungguh teriakkan nya sangat kencang.

"Junseok sama papa gak boleh teriak-teriak ya? Gabaik sayang" ucap wooyoung seraya mengecup pucuk kepala junseok.

Mendengarnya membuat junseok cemberut, mungkin merasa bersalah atau sebal karena terkena teguran, entahlah.

"Gaboleh cemberut, kata kak wooyoung itu bener, kamu gak boleh teriak kencang-kencang ke orang tua" ucap san.

Junseok hanya mengangguk walaupun masih terlihat raut sendu dari wajahnya.

"Yaudah, mau makan dulu apa langsung main?" Tanya san.

"Maiin" jawab junseok semangat.

"kalian ganti baju dulu ya" ucap san karena rencananya mereka akan bermain air dipantai.

_____

Selesai dengan kegiatan bermain yang sebenarnya lebih seperti mengasuh junseok, berakhir dengan anak itu yang tertidur karena kelelahan.

Junseok tertidur setelah mereka sampai pada tempat penginapan dalam kondisi baju ketiganya yang basah total. Tak mungkin jika junseok dibiarkan tertidur dalam kondisi baju yang basah, akhirnya wooyoung berinisiatif untuk membangunkan sebentar anak itu, berniat ingin memandikannya agar bisa tertidur lebih nyenyak karena waktu pun telah menunjukkan pukul 8 malam.

"Junseok, bangun dulu yuk kita mandi ganti baju abis itu junseok boleh tidur" ucap wooyoung seraya mengguncangkan sedikit tubuh mungil itu.

Menggeliat kecil, akhirnya junseok terbangun dan menganggukan kepala nya mengerti akan instruksi yang wooyoung sampaikan tadi.

"Pak saya mau mandi dulu sekalian mau mandiin junseok, nanti setelah ini saya ambilkan makan malam" tawar wooyoung.

San menoleh "gausah wooyoung, kamu sama junseok mandi aja, biar saya yang ambil makan nya. Kamu bukan pembantu saya" ucap san sembari tertawa.

Mendengar nya wooyoung tersenyum kikuk lalu mengangguk mengerti seraya membungkukan badan berpamitan.

_____

Wooyoung tampak keluar kamar dengan baju piyama yang errr.. sedikit tipis, juga kancing baju yang tidak ia kancingkan sampai atas, memperlihatkan sedikit dadanya yang putih mulus.

San yang melihat wooyoung keluar dengan tampilan yang sedikit menggoda berdeham, lalu membenarkan posisi duduknya -mereka akan makan malam.

"Maaf lama, tadi junseok waktu mandi ngerengek nangis katanya ngantuk" ucap wooyoung meminta maaf seraya mendudukkan dirinya berhadapan dengan san.

"Gapapa, makasih udah ngerawat junseok dengan baik wooyoung" ucap san tersenyum yang juga dijawab wooyoung oleh senyuman.

Cukup lama mereka bertatapan dengan senyuman yang tak pudar sedikitpun dari keduanya. Hingga akhirnya wooyoung memutus kontak mata mereka dan melanjutkan makan malam yang sempat tertunda.

____

Keduanya telah menyelesaikan makan malam juga membereskan tempat makan mereka. Dilanjut dengan bersantai diruang tengah yang tersedia untuk menurunkan makanan dalam perut sebelum mereka beranjak ke kamar masing-masing untuk tertidur.

Hening, hanya ada suara yang berasal dari tv yang menyala. Pencahayaan juga minim karena mereka menantikan lampu.

Dirasa terlalu sepi san beranjak kearah dapur lalu mengambil 2 kaleng bir yang memang tersedia disana, bermaksud mencairkan suasana dengan cara minum dan mengobrol ringan.

Memberikan satu kaleng bir kepada wooyoung yang langsung diterima oleh wooyoung, lalu kembali duduk disamping lelaki manis tersebut.

"Makasih pak, udah ngajak saya kesini. Biasanya tiap weekend saya hanya menghabiskan waktu dirumah. Makasih udah buat hidup saya sedikit berwarna" ujar wooyoung sedikit melirik kearah san yang juga ternyata sedang memperhatikannya.

"Ga masalah, saya yang harusnya makasih sama kamu. Kamu udah ngelakuin banyak hal sama kita" ujar san.

Jujur hati wooyoung tak sehat, san yang berbicara dengan nada rendah ditambah sedikit efek dari kaleng bir yang sedang mereka nikmati. Ya, keduanya sudah sedikit mabuk.

Hingga semakin malam mereka berbincang tentang hal-hal pribadi yang mereka ingin tau satu sama lain.

Kini posisi keduanya tak lagi bersebelahan melainkan berhadapan dengan tatapan mata yang tak pernah lepas satu sama lain, sesekali tawa mengalun dari keduanya, tersenyum atau bahkan san mencubit gemas pipi wooyoung.

Hingga pada akhirnya san melontarkan pertanyaan yang membuat wooyoung seketika terdiam membeku.























"Saya... boleh cium kamu?"

TBC

bikin part wlawlewlo pas bday wy y//n? tpi kira-kira aku sanggup gak ya 😭

meet again? // sanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang