Kinda 🔞 dikit aja segini 🤏
San telah sampai didepan rumahnya, melihat mingi -teman san- yang sedang berdiri disana.
"Ngapain lo?" Tanya san begitu keluar dari mobilnya dengan junseok yang tengah tertidur dalam dekapannya.
"Gue mau numpang malem ini, kemana aja lo? Lama bener" ucap mingi sambil memasuki rumah san dengan santai, lalu membaringkan diri disofa milik san.
"Abis nganterin wooyoung kerumahnya" jawab san.
"Wooyoung? Pengasuh junseok yang kata lo kecil cantik itu?" Tanya mingi, ia tau karena kerap kali san membicarakan tentang wooyoung padanya.
"Iya" jawab san singkat.
San kembali dari kamar junseok setelah menggantikan baju lalu membaringkan anak itu diatas kasur empuknya.
"Widih, ada kemajuan lo? Anak orang itu san jangan di gantung kelamaan, ngewe aja gercep status gaada" jawab mingi yang langsung mendapat tatapan tajam dari san.
"Rencananya gue mau kerumah ibunya besok, udah tua gue gaada waktu pacar-pacaran langsung lamar aja. Tapi tadi anaknya ngambek" san.
"Kenapa emang?" Tanya mingi sembari memakan camilan kacang yang tersedia di meja.
"Ya gitu deh biasa, katanya gue selalu ga nepatin janji buat jemput dia tepat waktu, mana tadi cuacanya dingin juga kan. Emang salah gue sih wajar aja dia marah" ucap san.
"Terus lo pulang aja gitu? Ga bujuk dia atau gimana? Peka anjing, cowo bukan lo"
"Terus gue harus apa?" Tanya san sewot karena mendapat lemparan kacang dari sang lawan bicara.
"Samperin lah, bujuk biar ga marah lagi sono, junseok biar gue yang jaga"
San menatap mingi ragu, sedikit berfikir. Apa yang dikatakan mingi benar, tak seharusnya ia meninggalkan wooyoung dalam kondisi marah kepadanya.
"Iya juga ya, yaudah gue titip junseok ya" ujar san bangkit dari duduknya.
"Iye santai, tapi awas aja lo anjing jangan ngewe lagi" mingi kembali melempari san dengan makanan yang sedang ia makan.
"Ga janji" ucap san sembari berlari kearah pintu meninggalkan mingi.
______
San melajukan mobil hitamnya kerumah wooyoung dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Butuh waktu 15 menit untuk ia sampai dikediaman milik wooyoung.
Tak langsung masuk, san masih berdiam diri didepan pintu rumah wooyoung, lalu memutuskan untuk menelpon wooyoung.
"Halo" san.
Tak ada jawaban disana, wooyoung diam. Sepertinya masih marah.
"Aku minta maaf" san.
Wooyoung masih terdiam, perasaan marahnya sudah memudar. Kini jantungnya memompa dua kali lebih cepat dari biasanya.
Apa tadi? San? Ngomong aku?
"Hm" jawab wooyoung seadanya.
"Aku gaakan ngulangin lagi, aku minta maaf" ucap san lagi.
"Iya choi san"
"Bisa tolong keluar sebentar?" San.
"Ini udah malem, aku mau tidur" wooyoung.
"Diluar dingin, bukain pintunya" san.
"Hah? Kamu dimana?" Tanya wooyoung.
"Depan rumah kamu, bukain ya?"