⚠️ mpreg ⚠️
San masih terdiam, memandang tak percaya akan sosok yang kini berada dalam jangkauannya. Perlahan ia berdiri, sedikit mendekat kepada sosok yang sedari tadi hanya diam mematung memandang tak percaya kepada san dan juga junseok.
Hingga beberapa detik setelahnya, keduanya saling mendekap erat tubuh satu sama lain, menyalurkan rasa rindu yang sudah 5 tahun mereka pendam.
Disisi lain, junseok masih tak paham akan situasi yang terjadi, ia terus memandang kearah dua insan yang saling berpelukan. Hingga keduanya melepas pelukan satu sama lain, dan sosok asing itu menghampiri junseok.
Mengusap pipi junseok pelan, mencium kening nya lalu membawa junseok kedalam dekapannya.
San melihat raut bingung yang junseok tampakkan sejak tadi, seketika ia terkekeh.
"Junseok sayang, ini orangtua kamu, dia yang melahirkan kamu kedunia ini" ucap san perlahan agar anaknya itu mengerti.
Namun junseok masih diam, tak lupa tatapan bingung yang ia tunjukkan sedari tadi masih belum pudar.
"Halo sayang, aku yeosang. I'm your parent you can call me ibun" ucap yeosang, seraya membawa junseok kedalam pangkuannya.
Rasanya ia tak percaya, anak yang ia lahirkan sekaligus ia tinggalkan 5 tahun yang lalu sudah bertumbuh sebesar dan setampan ini.
Meskipun tak sedikitpun bagian dari wajah junseok mirip dengannya, ia yakin 100% bahwa anak yang sedang berada dalam pangkuan nya ini adalah anaknya dengan san.
"Aku boleh ngobrol sama kamu? Aku mau tau keadaan kamu selama ini" ucap san memecah keheningan diantara mereka.
"Sure, aku juga kangen sama junseok. Can he stay with me for a while?" Tanya yeosang menatap penuh harap kepada san.
San tersenyum, mengangguk sejutu akan permintaan yeosang.
"You can stay with us in our home yeosang" ucap san.
_____
Kini ketiganya telah sampai ditempat kediaman san. Rumah mewah yang hanya memiliki 3 penghuni - dengan 1 pelayan rumah yang hanya bertugas membersihkan rumah - yeosang memperhatikan satu persatu interior yang ada dirumah san.
San nya sudah sehebat ini sekarang, kenapa dulu orangtua nya tak mempercayai nya untuk hidup dan merawat anaknya bersama san? Pikirnya.
Mereka terduduk di sebuah ruang keluarga yang tak terlalu luas namun cukup mewah. "Selama ini kamu tinggal disini berdua sama junseok?" Tanya yeosang, melemparkan satu persatu pertanyaan yang mengganggu pikirannya.
San mengangguk "ada satu pelayan yang datang setiap pagi lalu pulang setelah membersihkan seluruh isi rumah juga" ucap san memberi sedikit penjelasan.
"Boleh aku cerita? Sepertinya banyak pertanyaan dikepalamu yang ga bisa kamu tanyakan satu satu" ucap san terkekeh melihat raut wajah yeosang yang penuh akan rasa penasaran.
Yang tentunya diangguki semangat oleh yeosang. San menghela nafasnya perlahan, lalu mulai menceritakan kepada lelaki didepannya, tentang kehidupannya setelah yeosang pergi meninggalkan nya dan juga junseok.
"Semenjak kamu dibawa pergi mama kamu, aku udah ga tinggal sama orangtua aku. Kamu tau kan mereka menolak kehadiran junseok?" Tanya san yang tentunya mendapat anggukan yakin dari sang lawan bicara.
"Semenjak saat itu, aku memutuskan buat pindah dari sana. Aku gamau junseok sakit hati nantinya, tapi disisi lain aku juga harus kerja. Aku gabisa terus terusan jaga junseok, aku juga gatau gimana cara merawat bayi kecil saat itu. Jadi aku memutuskan buat bawa junseok kesalah satu tempat penitipan anak yang gak jauh dari kantor tempat aku kerja. Setiap pagi, aku bawa junseok kesana, lalu aku jemput dia dimalam hari. Aku cuman punya waktu sama junseok waktu kita tidur bareng aja, aku juga merasa bersalah sama anak kita, dia ga mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang seharusnya dia dapatkan. Maafin aku yeosang, aku ga merawat dia dengan baik" penjelasan san cukup membuat yeosang mengerti, ia juga kini terlarut dalam perasaan bersalahnya. Jika ia tak menahannya mungkin air matanya akan menetes saat itu juga.
"Engga san, kamu udah rawat dia dengan sangat baik. Aku, aku yang ga pantas disebut orangtua, wajar kalo junseok ga ngenalin aku. Maafin aku, maaf karena aku harus terpaksa pergi saat itu dan ninggalin kamu seorang diri sama junseok maafin aku" air matanya tak dapat lagi ia bendung, ia menangis. Perasaan bersalah terus menjalar disepanjang tubuhnya.
San mendekat, memeluk yeosang erat. Ini bukan salah yeosang. ini salah nya, salah nya yang menghamili yeosang tak tepat pada waktunya, salah nya yang membuat orangtua yeosang tak sudi memiliki menantu seperti nya yang bahkan tak bisa menjaga anaknya dengan baik saat itu.
Hingga malam larut, keduanya saling menceritakan kejadian 5 tahun kebelakang. Dari yeosang yang melanjutkan karir nya di negara barat sana, hingga akhirnya ia kembali ketempat nya semula.
Berakhir dengan ketiganya yang beranjak kekamar san, tertidur diranjang yang sama, dengan junseok berada ditengah-tengah antara san dan yeosang yang telah mengantuk setelah berceloteh panjang lebar tentang kisah keduanya.
_____
Dilain tempat, wooyoung yang sedang bersiap ketempatnya bekerja membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar menampilkan pesan dari san yang ia terima.
Mas san
| Wooyoung, hari ini dan untuk sementara waktu junseok gaakan saya titipkan kesana.Pesan singkat dari san yang membuatnya cukup mengerutkan kening penuh kebingungan. Kenapa? Pikirnya. San sedang libur? Jika iya, maka pastinya lelakinya itu akan mengabarkan padanya lebih detail.
Tapi jika memang iya, wooyoung hanya tersenyum lega. Akhirnya junseok memiliki waktu berdua dengan orangtuanya, yaa meskipun ia harus menahan rasa rindu kepada junseok karena anak itu sudah ia anggap seperti anak sendiri dan untuk sementara waktu tidak akan bertemu dengannya. Pastinya wooyoung akan merindukan anak itu.
TBC
hehe see u gatau kapan soalnya aku lagi UAS 😊