Terbongkar

690 46 0
                                    

"ya, memang disana" Jawab chenle

"oh sungguh? kau tidak bisa berbohong chenhyun" Ucap jaemin

"A-apa maksudmu? Siapa chenhyun?" Tanya chenle

"Sudahlah! Aku muak dengan sandiwaramu!" Jelas yuna

"Aku sebenarnya sudah tahu ini dari lama, namun...ya aku ikuti saja alur permainan mu ini" Sambung yuna

"Well sekarang jelaskan dimana chenle? Atau aku akan membunuh ibumu" Ancam jaemin

"Ibuku? Seperi bisa saja" Jawab chenle malas

"Woahhh kau meremehkan jaemin? Jaemin, lakukan" Instruksi yuna

Jaemin menelfon seseorang diseberang sana

"Halo? Bagaimana dengan nyonya chenhwa?"

"Sudah ku ikat, sekarang harus bagaimana?"

Jaemin loudspeaker panggilan tersebut agar chenhyun dapat mendengarnya

"Huh? Sekarang? Bunuh saja, anaknya sangat tidak berguna disini kun"

"Bunuh? Baiklah, sesuai perintah"

"Aku ingin mendengar suara nyonya chenhwa disana"

"Tolong lepaskan aku bodoh! Siapa kau sebenarnya?! Apa maumu?!"

"Wahh kasihan sekali dia, padahal dia sangat sayang kepada chenle. Tapi kelakuan anaknya sangat berkebalikan dengannya, sudahlah. Bunuh langsung saja kun"

"Ya, baik"

"TUNGGU!! JANGAN BUNUH IBUKU! YA, AKU AKAN KASIH TAU DIMANA TEMPAT CHENLE DICULIK. KUMOHON HIKS...JANGAN SENTUH IBUKU!"

Ya, chenhyun kali ini sudah percaya. Ia tak akan meremehkan seorang na jaemin

"Kun, jangan kau bunuh. Anaknya sudah di bawah kendali" Jaemin mematikan sambungan telfon tersebut

"Kau takut?" Tanya yuna

"Kumohon jangan apa-apakan ibuku, aku akan kasih tahu dimana chenle diculik sekarang" Balas chenhyun

"Ayo sekarang!" Suruh jaemin

———

"Kutunggu kak, aku sudah sampai" Ucap yuna pada jisung ditelfon

"Ayo masuk" Ajak chenhyun

Yuna dan jaemin mengikuti chenhyun dan mereka sudah sampai dikamar yang tempat chenle disekap.

"Nana?!" Panggil chenle

"Lele?! Ini yang aku bedakan, chenle itu tidak memanggilku dengan sebutan 'nana' sedangkan kau memanggilku dengan sebutan nana" Ujar jaemin

"Lepaskan chenle" Suruh chenhyun

"Tapi? Nanti kita akan kena marah oleh chaeyoung" Jawab han

"Sudahlah, nanti biar aku yang bicara olehnya" Balas chenhyun

"Baiklah" Han pun melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki chenle

"KAK YUNA!!!" Teriak chenle berlari kepelukan yuna

"Chenle, jangan teriak-teriak. Aku disini" Ucap yuna

"Ohh jadi ini cara mainmu?" Tidak, itu yang berbicara bukan jaemin maupun yuna. Jisung, yang berbicara adalah jisung. Ya, jisung sudah sampai

"Siapa dalang dibalik ini semua?!" Tanya jisung

"C-chaeyoung" Jawab chenhyun

"Telfon dia suruh kesini" Suruh jisung

Han mengangguk lalu menelfon chaeyoung

"Wahh kau mirip sekali dengan chenle, bahkan kau mirip mirip kan sifat chenle kepadamu" Sinis jisung

Jisung tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata yang pedas, mungkin itu akan menusuk ke jantung hatinya chenhyun

"Apa kau tidak malu? Kau ini sepupunya chenle kan? Kenapa kau berbuat seperti ini? Apa kau iri padanya?" Tanya jisung

"Tidak, aku disuruh oleh chaeyoung" Jawab chenhyun

"Lalu? Kenapa kau mau?! Kau tahu kan? Chenle itu sepupu mu!" Sarkas jisung

"Ada apa ini?!" Ucap chaeyoung tiba-tiba yang baru saja sampai, ia langsung masuk karna mendengar suara keributan dari kamar ini

"Oh jadi kau dalangnya, untuk apa kau melakukan ini semua? Sangat tidak bermanfaat! Ini semua hanya merugikan dirimu!" Ujar jisung

"Apa maksudmu?" Tanya chaeyoung tidak mengerti

"Tidak usah pura-pura tidak tahu! Kau dalang dibalik semua ini, kau sudah menculik chenle dan bilang kalau dia sangat marah padaku lalu ia ingin pergi dari ku!" Kata jisung

"Ya, aku memang dalang dibalik semua ini park jisung" Balas chaeyoung

Plak!

"Untuk apa kau melakukannya?!" Jisung menampar chaeyoung, ia sungguh tidak habis fikir

"Karna aku menyukaimu! Kau menolak ku saat SMA dan kau memilih bersama yang lain! Padahal aku disitu sedang diincar banyak orang" Jawab chaeyoung

"Aku tidak peduli! Lagipula kau ini sampah! Aku menolakmu kadang kau itu tidak ber attitude! Selalu saja seenaknya!" Balas jisung

"Akan kuhancurkan perusahaan mu, perusahaan tidak berguna" Ujar chaeyoung

"Tapi aku sudah membatalkannya duluan" Kata jisung

"Sudahlah, ayo kita pergi dari sini" Ucap jisung

———

"Bagaimana kau bisa diculik sayang?" Tanya jisung

"Aku...sedang ingin pergi kerumah jaemin waktu itu, lalu mereka membawaku secara paksa. Mereka memberikan aku ancaman jika tidak ikut" Jawab chenle

"Ancaman?! Ancaman apa?" Tanya jaemin

"Jika aku tidak ikut, maka mereka akan menyakiti jisung. Makanya aku ikut" Kata chenle

Jisung menghela nafasnya "tidak sampai seperti itu le, kau tahu bukan? Sangat berbahaya. Aku tidak mau ini terjadi lagi padamu"

"Kak! Jika itu terjadi padaku bagaimana?" Tanya yuna

"Ah...kau biarkan saja, mau diculik ataupun diapakan aku tidak peduli" Balas jisung

"Sungguh?! Kau ini—"

"Sudahlah! Kenapa jadi ribut?!" Ucap jaemin

"Aku lapar! Ayo kita makan di restauran terdekat" Ajak chenle

"Ayo" Jawab yuna

———

Setelah selesai makan, merekapun pulang kerumah masing-masing. Sisa jisung dan chenle saja sekarang

"Ingat! Jika ada yang ingin mengajakmu secara paksa dengan ancaman ingin menyakitiku, jangan percaya" Peringat jisung

Chenle hanya mengangguk

"Baiklah, aku pergi kekantor. Kau diam dirumah, jangan pergi! Aku sudah menyiapkan makanan untukmu" Kata jisung

"Eumm iya" Jawab chenle

JISUNG FAVOURITE TOY || JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang