Go

152 34 13
                                    

Yes. My Queen.

.
.
.

Cast :
-Jung Yunho
-Kim Jaejoong
Etc.

GS, ROMANCE, ANGST, ABSURD
.
Chapter Five
.

Jaejoong kecil masih tidak mau turun dari gendongan Yunho. Tubuh mungilnya masih setia merangkul leher Yunho dengan pantatnya ditopang oleh lengan Yunho. Jaejoong masih menangis sesegukan karena hari ini hari pemakaman Mama-nya, tentu membuat Jaejoong merasa sangat kehilangan dan sedih yang mendalam.

"Nona lapar tidak? Aku siapkan makanan ya?"

Dalam gendongannya Jaejoong menggeleng, untuk bersuara pun dirinya tidak bertenaga. Hanya menangis dan menangis, apalagi melihat foto ibunya ditengah bunga-bunga, air matanya terus mengalir seperti air disungai.

Langkah Yunho seakan berbanding terbalik dengan ucapan Jaejoong, Yunho tetap membawa Jaejoong menuju tempat makan. Banyak sekali orang yang datang karena memang Nyonya Seyoung memiliki kolega dan teman yang lumayan dalam menjalankan bisnisnya, sehingga relasi memang perlu.

"Turun sebentar mau?"

"Tidak mau." Disertai pelukannya yang semakin erat.

Yunho pasrah, Nonanya sangat manja sekali. Dan Yunho menyukainya. Usia Jaejoong kini 7 tahun, dengan perbedaan 10 tahun dan Yunho 17 tahun. Yunho sangat tinggi hingga mampu menggendong Jaejoong yang terbilang bukan balita lagi.

"Kalau begitu duduk dipangkuan ku bagaimana?"

Yunho duduk lalu mengambil semangkuk nasi dengan menaruh beberapa potong daging diatasnya. Sedikit mengatur posisi Jaejoong, Yunho bersiap akan menyuapinya.

"Ayo makan."

Dalam pangkuannya, Jaejoong tetap menggelengkan kepalanya. Wajahnya sangat lembab, terlebih lagi pipi hidung dan matanya yang memerah. Yunho yang melihatnya sangat tidak tega, kasihan sekali.

"Sedikit saja, makan bersamaku. Tamu masih banyak dan Nona harus berada disana untuk menyambut tamu."

"Kan ada bibi Soomin."

"Kami hanya pelayan, yang tentu keluarga hanya Nona saja."

"Yunho, kenapa Papa tidak datang?"

Yunho mengangkat bahunya, dirinya pun tidak tahu. "Mungkin nyonya tidak mengharapkan Tuan Kim datang. Lagipula untuk apa?"

Jaejoong memegang tangan Yunho yang sedari tadi memegang sendok yang berisi nasi dan daging, mengarahkan sendok itu kedalam mulutnya dan mengunyahnya pelan. Gemas sekali, batin Yunho.

Baginya gadis paling cantik dan gemas adalah Nona-nya, Kim Jaejoong. Yunho merasa senang karena Jaejoong sangat dekat dengannya, tidak malu-malu duduk diatas pahanya, dan sesekali manja walau kadang rasa gengsinya setinggi gunung.

"Apa setelah ini aku sendirian?"

"Ada aku dan eomma."

Jaejoong mengerjap, menatap Yunho dengan bibirnya yang masih mengunyah untuk suapannya yang sudah beberapa kali.

"Yunho, apa aku menyebalkan? Appa meninggalkan aku dan sekarang Mama."

"Tidak, Nona sangat menggemaskan. Nyonya pergi karena memang sudah waktunya. Orang baik pasti akan lebih dulu dipanggil Tuhan."

"Kau juga baik. Tapi jangan dipanggil dulu, aku sendirian."

Yunho tersenyum simpul mendengarnya. Jika Jaejoong sebuah mochi, sudah pasti akan habis dalam mulutnya saat ini juga. "Aku disini, bagaimana bisa aku dipanggil jika berdiri saja susah?" sindirnya karena Jaejoong masih asyik duduk dipangkuannya.

Yes. My Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang