@yunconda's idea.
Kisah seorang gadis cantik yang sangat membenci Ayahnya karena pandangannya pada satu sisi. Hidupnya yang sepi, penuh kegelapan membuatnya menjadi pribadi yang sunyi. Gadis itu hidup hanya ditemani dengan seorang bodyguard suruhan...
Sedari tadi Youngwoon tidak bisa diam karena khawatir rencananya hari ini akan gagal. Banyak yang dipersiapkan olehnya agar semuanya berjalan dengan lancar. "Segera lakukan sekarang." Titahnya pada seseorang diseberang lain, mereka terhubung dengan ponsel.
"Ikat dia. Jangan sampai lepas sampai aku datang kesana." Lanjutnya.
Sesampainya ditempat tersembunyi, Youngwoon langsung masuk kedalam ruangan yang dimana Yunho sudah terduduk dengan tubuh yang terikat. Dirinya hanya melihat sekilas memantau kinerja anak buahnya, benar Yunho atau bukan yang ditangkapnya.
― .
Lagi. Yunho tersadar dengan kedua tangan dan kakinya terikat, matanya terbuka disertai kepalanya yang pusing akibat banyak pukulan yang mengenai wajah dan tubuhnya. Siapa lagi jika bukan Tuan Kim yang membuatnya seperti ini, memang sudah tujuannya sejak awal untuk membunuhnya agar semua milik Jaejoong berubah nama. Tidak. Yunho tidak menginginkan itu terjadi.
Sayup-sayup matanya mulai menatap satu-satu isi ruangan, terlihat berbeda dengan tempat sebelumnya.
“Sialan.” Kesal. Karena melihat ponselnya jauh tergeletak diatas meja, ditambah lagi melihat tali yang melingkar ditangan dan kakinya terlihat sangat kencang dan susah untuk dibuka.
Pengap dan Gelap. Cahaya dalam ruangan itu sangat kurang, ruangan ini terlihat bercahaya hanya karena pantulan cahaya masuk dari jendela diujung ruangan.
Dalam pikirannya, Yunho memerlukan sesuatu yang tajam untuk membuka ikatan ini. Dan isi ruangan ini sangat minim sekali, hanya ada meja, jendela, pintu, lampu dan juga kursi yang ia duduki sekarang.
Yunho berusaha untuk mendekat kearah meja, mengambil ponsel tersebut, setidaknya ia perlu mengabari Jaejoong. Pasti Nona-nya sendiri dan khawatir.
“Maafkan aku, Nona.”
Menggerakan kursinya dengan tubuhnya yang masih terikat, sebisa mungkin untuk mengangkat badannya agar bisa berpindah tempat, kursi tersebut sedikit demi sedikit bergerak. Sekuat tenaga Yumho berusaha untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Dengan keterbatasan yang ada, tentu hal tersebut memerlukan waktu yang lebih lama.
Melihat jaraknya sedikit lagi Yunho mempercepat gerakannya dan berhenti disamping meja. Berusaha untuk menjatuhkan badannya agar semakin dekat lalu digerakannya kakinya kasar untuk membuka laci meja tersebut.
“Hhh.. ku mohon..”
Brak
Laci meja terbuka dan membuat Yunho langsung menaikkan kakinya pada sisi laci tersebut dan langsung menggesekan ikatan pada kakinya. Energinya sudah terkuras dalam beberapa jam ini, tentu lelah sebenarnya. Tapi tidak mungkin dirinya hanya berdiam saja.
Srek srek
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
