Prologue

162 19 13
                                    














.....












Anak kecil itu berjalan melewati karang di pantai, beberapa kali tergelincir karena permukaan yang licin, sepatunya cukup membantu untuk berpijak dan menahan karang tajam agar tidak melukai kakinya.

Walaupun langit sudah menunjukkan warna jingga dia tetap melanjutkan perjalannya, menuju tempat seseorang.

Tidak lama dia menemukan orang itu, duduk di atas batu karang sambil membaca buku, sudah kesepuluh kalinya dia datang untuk orang itu.

"Tuan, anda sudah sampai?" Anak itu memanggil, lelaki itu menoleh, dia tersenyum sambil melambaikan tangannya, tanda untuk mendekat.

Anak itu langsung berjalan lebih cepat dan segera mengambil tempat duduk disamping lelaki dewasa itu.

"Tuan cerita apa yang akan kau bacakan kali ini?" Dia bertanya.

Lelaki itu nampak berpikir sebentar, sambil berpikir dia melipat bagian luar bajunya untuk alas duduk bagi anak disebelahnya.

"Duduk disini saja, agar kau tidak sakit karena tertusuk bebatuan," anak itu menurut.

"Apa orang tua mu tak khawatir kau selalu pulang larut malam?" Tidak lebih tepatnya lelaki itu yang selalu mengantar anak itu pulang setiap kali dia datang.

"Tidak, dan aku bosan menunggu mereka pulang," Dia merengek.

Lelaki itu tertawa pelan,"kau anak pemberani, apa kau ingin menjelajahi samudera nanti?" Dia mengusap kepala anak lelaki itu dengan lembut.

Anak itu mengangguk,"aku ingin menjelajahi samudera, Dan menemukan siren!"

Lelaki didepannya menaikkan alisnya,"wah! Kau percaya takhayul,"

"Itu bukan takhayul, aku akan mencari mereka sampai ketemu!" Dia mengerucutkan bibirnya.

"Sebegitu tertariknya kau dengan siren?"

Bocah itu mengangguk dengan semangat.

"Aku yakin mereka nyata!! Kalau tidak, siapa yang membuat tsunami raksasa 70 tahun lalu?"

"Ah, kau mendengar cerita orang tuamu ya?"

"Iya orang tua bilang itu ulah seorang siren yang patah hati, tapi mereka tidak pernah menceritakannya padaku huh!" Dia cemberut.

Orang yang lebih tua menarik satu sudut bibirnya.

"Kalau begitu.... Mau dengar kisahnya?"

Bocah itu langsung berbinar,"benarkah?! Ah! Tapi orang tua bilang aku belum cukup umur,"

Lelaki didepannya tertawa,"kalau begitu aku akan memotong beberapa bagian agar kau mengerti,"

"Huh...." Dia tampak lesu.

"Baiklah, walaupun pasti tidak seru,"

"Aku jamin kau akan menyukainya, bagaimana?" Dia bertanya.

Anak lelaki itu menjawab dengan gelengan.

"Tapi...."

"Apa kau tidak penasaran?"

"Uhh.... Baiklah!" Akhirnya dia mengiyakan

"Huh? Hmn! Aku akan menceritakan kisah ini, tapi kau harus memberiku sesuatu sebagai gantinya, setuju?"

Dia memiringkan kepalanya,"huh? Apa? Aku tidak punya apa-apa,"

Lelaki itu mengusap kepalanya,"maka dari itu aku akan memikirkannya dulu, setuju?"

"Setuju!!"





























"Baiklah....





















Ini adalah kisah lama....























Tentang perjalanan kapten berusia 16 tahun bersama 5 awak kapalnya yang berusaha menemukan harta Karun Siren's Tears demi bertemu kembali dengan seorang siren yang pernah ditemui nya.......








































Dan perjalanan itu adalah pembawa petaka bagi dunia,"



























.......





























76 tahun lalu


























......



























WAHAHAHAHAHAHAHA!!! HALOOOO!!~~

AKHIRNYA AKU UPDATE CERITA BARU HUAHAHAHAHAHHAHAHAAHHAHAHAAHHAHAAH!!!











IORIKU LAGI!!





Iya aku kekurangan konten mereka, jadi.... Buat sendiri hahaha.




Selamat menikmati~










.....









Chapter 1 akan di update 25 Desember

TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang