Buku 1:
Bahtera yang mengarungi samudera
Iori menepati janjinya, setelah mengantarkan budak itu kembali pada tuannya dia juga langsung bicara pada awak kapalnya, yang disetujui dengan mudah oleh mereka, karena itu mereka memutuskan akan langsung berlayar di pagi hari setelah menjemput awak baru mereka.
Pembicaraan antara Iori dan tuan si budak cukup lancar, karena memang orang tua itu sudah tidak ingin menyimpannya lebih lama.
Saat akan kembali ke kapal tiba-tiba awak barunya berbicara padanya.
"Tolong jangan katakan aku bisa bicara,"
Kapten menghentikan langkahnya, terdiam beberapa saat,"kenapa?"
"Aku tidak bisa mengatakannya,"
Setelah berpikir beberapa saat Iori menyetujuinya.
"Baiklah, tapi siapa namamu? Sejak awal kamu belum menyebutkannya," dia baru ingat itu.
Pemuda itu tersenyum tipis, bergerak senang,"namaku Nanase Riku!"
Dari balik kerah bajunya Riku, Iori bisa melihat sesuatu yang memantulkan cahaya disana.
'kalung?'
Sesampainya disana layar sudah siap untuk dibentangkan, mereka segera berlayar lagi setelah kapten dan awak baru mereka datang.
Iori mengambil alih kemudi kapal dari Sougo, meminta lelaki yang lebih tua darinya itu memperkenalkan awak baru mereka pada yang lain.
Kapten lupa awak barunya harus terus bisu.
Sougo menggaruk kepala belakangnya, Iori tidak mengatakan kalau awak baru mereka ini bisu, untungnya dia diberitahu nama pemuda ini sebelumnya.
"Riku-kun?" Dia bertanya, dijawab anggukan semangat oleh pemuda itu.
"Ah, aku Sougo, navigator di kapal ini, yang tadi bersamamu adalah Iori, kapten disini. Dan....," Sougo membawanya bertemu beberapa orang.
Yang paling tinggi mengangkat tangannya,"Tamaki, salam kenal Rikkun,"
Kalimat itu dijawab senyuman tipis oleh Riku.
Pemuda berambut pendek menatap sinis padanya,"Haruka, itu saja,"
Riku memiringkan kepalanya, dia menoleh pada Sougo, mengerti arti tatapan itu Sougo menjelaskan,"begini, kami memutuskan membuang nama belakang kami, dan hanya benar-benar memakai nama kami saja, karena kami semua keluarga disini, itu yang dikatakan Mitsuki-san,"
Pemuda itu mengangguk paham, penjelasan Sougo mudah dimengerti olehnya.
"Yo!"
Riku terkejut saat seseorang menepuk bahunya dari belakang, seorang pemuda yang tidak terlalu tinggi tersenyum lebar padanya, memberikan cubitan di pipi lalu melepaskan.
"Aku Mitsuki! Koki kepala di kapal! Dan ini asisten ku!" Dia menepuk bahu Haruka, membuat pemuda itu agak tersentak kaget.
"Aku disini sebagai penjaga keamanan, bersama Iorin," Tamaki menjelaskan.
Riku kembali menoleh pada Sougo.
"Riku-kun ingin bertanya dimana bagian mu kan?" Sougo bisa menebaknya.
Riku mengangguk.
"Ahahaha, Riku-kun akan menjadi navigator, asisten ku," Sougo menepuk dadanya.
Wajah anak muda itu nampak terkejut, tapi berubah cepat menjadi kesenangan, dia menerjang Sougo dengan pelukan hangat yang membuat lelaki itu harus langsung menangkapnya.
Sougo tertawa kecil, dia mengusap rambut cerah Riku sambil membalas pelukannya, ketiga awak lain tersenyum melihat mereka, Tamaki langsung memeluk keduanya bersamaan, sementara Mitsuki dan Haruka memilih melihat saja.
"Selamat datang di kapal tanpa nama ini Rikkun!!"
Riku tersenyum lebar dan mengangguk pelan sebagai jawaban, dia melihat Iori berdiri tidak jauh dari mereka, memperhatikan tanpa ekspresi.
Sayangnya.....
Tidak ada yang sadar kilatan matanya yang memandangi kapten mereka dengan tatapan tidak wajar.
....
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure
Fanfiction"keberadaan mu yang tidak dipercayai membuatku ragu, tapi ingatanku nyata! Akan kucari dirimu sampai ke ujung lautan ini," "Apakah dirimu mengingatku? Ataukah hanya menganggap pertemuan kita mimpi? Sayang sekali kamu tidak ingat, aku meninggalkan se...