Chapter 9: siapa?

47 10 1
                                    





















Buku 1: Bahtera yang Mengarungi Samudera













....








"Lukamu belum sembuh?"

Dia tertawa sejenak,"kalau sudah aku tidak akan minta bantuanmu untuk menuliskan surat kan Gaku?"

"Aku tidak mengerti kenapa kau bisa terluka karena kail pancing Ryu, ceroboh," Gaku melepaskan perban di telapak tangan Ryu, sudah waktunya untuk mengganti itu dengan perban baru.

Ryu tertawa lagi, kali ini terdengar agak gugup.

"Maaf maaf! Ikannya sedikit galak, jadi aku terkena kail saat melepaskannya,"

Gaku mengoleskan obat di atas luka yang masih basah itu, Ryu memperhatikannya terus.

"Apa ada yang salah dengan wajahku?" Gaku menatapnya langsung, membuat lelaki berambut gelap itu langsung gugup karena ditanya.

"Ti-tidak ada! Maaf, aku tidak ber-"

"Berapa lama kalian akan berlabuh di kota ini?" Dia memotong kalimat Ryu, nampak berusaha mengalihkan pembicaraan.

Ryu berpikir sejenak, dia sendiri tidak diberitahu oleh mereka berapa lama.

"Aku tidak tahu, mungkin beberapa minggu? Lagipula kaki ku masih belum sembuh benar,"

Gaku memasang kembali perban baru di telapak tangan Ryu, hati-hati agar tidak menekan luka yang sudah diobati itu.

Ryu kembali bicara,"apa kau tidak terganggu kami tinggal disini untuk sementara waktu? A- begini... Kau-"

"Tidak, kalian bisa tinggal disini selama yang kalian mau, lagipula aku hanya sendiri disini," selesai mengganti perban Gaku membereskan kembali peralatan medis kedalam tempatnya.

Ryu memandangi hasil kerja Gaku, dia tersenyum tipis.



"Hey, bagaimana kalau kau ikut bersama kami?"



Hening agak lama.





"Aku tidak tertarik, aku harus mencari seseorang,"

Setelah mengucapkan itu dia pergi ke lantai bawah dengan membawa peralatan medis.

"Orang macam apa yang kamu cari?"












.....









Sougo menyapa dengan ramah,"selamat sore Gaku-san, terima kasih karena sudah mengizinkan kami tinggal disini selama beberapa minggu,"

Gaku mengangguk,"sama-sama, lagipula aku juga akan segera pindah dari kota ini," dia membantu sogo mengangkat barang-barang nya.

"Eh? Anda akan pindah kemana?"

"Mungkin aku akan menyisiri pantai dan kota pelabuhan,"

Sougo tidak bertanya lagi, lagipula Gaku sudah banyak membantu mereka dulu.

Merawat Ryu yang patah tulang selama beberapa bulan itu cukup lama dan hal yang merepotkan.

Dia kembali membereskan barang rekan-rekannya yang lain, sambil menunggu Iori datang setelah menjemput Riku di kapal.














....















Riku menundukkan kepalanya, dia langsung menekuk kalinya, gestur yang ingin menjauhi Iori.

Pemuda belasan tahun itu tidak bicara lagi, itu penolakan dari Riku.

"Baiklah tidak masalah, ayo kita susul yang lainnya," dia mengulurkan tangannya.

Riku memandangi uluran tangan kapten nya sesaat, dia memilih untuk tidak mengambil uluran tangan Iori dan beranjak bangun dari sisi lain kasur.

Iori terdiam memandangi tangannya yang masih tergantung, mendapati penolakan itu agak menyesakkan.

Tidak lama dia merasakan tarikan pada baju belakangnya, Riku memandanginya dan mengangguk. Iori memahami itu sebagai tanda untuk mereka segera pergi.

Iori memakaikan jubah berwarna gelap pada Riku, pemuda berambut merah itu terlihat bingung.

Iori tersenyum tipis,"agar tidak ada yang memperhatikan kamu,"

Riku menunduk dan menurunkan tudung kepalanya menutupi sampai hidung, samar-samar terlihat warna merah dari wajahnya, dia malu.

Iori menggenggam tangannya, menarik menuju keluar kapal menuju tempat singgah mereka.














......

















TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang