Penjelasan

474 46 8
                                    

A.n

Diawal aja. Ehehehehehe

Kejelasannya akan dibahas di sini. Enjoy!

Jangan lupa vote&commentnya!

***

"Jadi mau ngomong apa?"

Tetap begitu. Qya masih dingin pada Arry. "Waduh santai mbak. Pesen dulu kek minum atau makan."

Qya memang lapar sih. Tapi kan gengsi kalau dia langsung bar-bar minta makan. "Gue pesen mie goreng aja sama jus mangga."

Arry tersenyum. Dia langsung memanggil seorang pelayan. "Mau pesan apa?"

"Mie gorengnya dua, jus mangga satu, sama cappucino dingin. Cepet ya mas!"

Setelah pesanan datang, Qya langsung meneror Arry dengan pertanyaan itu lagi. "Jadi ngapain lo ngajak gue ke sini?"

"Oke santai santai. Pertama, ini."

Setelah sekian lama, Arry akhrinya mengeluarkan tangannya dari kantong celananya. Untungnya restoran ini berupa bilik ruangan. Sehingga percakapan mereka tidak akan terdengar.

"Lo lihat cahaya dari perban gue?"

"Maksud lo, apa?" Qya kaget dengan pemandangan di depannya.

"Gue akan menjelaskan semuanya dari awal. Cahaya ini, bisa muncul saat gue ada di dekat seseorang yang mewariskan kekuatan wanita itu. Ibu gue. Jadi lo nggak perlu motong saat gue selesai ngomong."

Qya yang masih kaget hanya bisa diam. Kekuatan, ibu Arry?

"Keluarga gue adalah keterunan Harris. Para nenek moyang gue turun temurun sejak dulu menjadi seorang penerima tanggung jawab untuk melindungi sebuah keturunan dunia yang lain, karena utusan Zutua melindungi keluarga kami yang menjadi petinggi saat zaman perang. Dunia bagi para makhluk bernama Zutua yang memiliki kekuatan besar dan memiliki dunia tersendiri. Tempat mereka adalah Zusso. Keturunan kami yang terpilih senantiasa melindungi beberapa orang terpilih dari Zutua yang turun ke bumi untuk menimba misi suci, yaitu belajar. Karena dunia Zutua sangat terbelakang ilmunya. Salah satunya keluarga ibu gue. Klan Billow. Selain melindungi mereka, kami juga menjaga segel antara bumi dan dunia Zutua. Manusia biasa tidak mengenal dunia Zutua. Hanya keturunan Harris dan beberapa keturunan dekat saja yang mengetahui akan Zutua. Tapi Zutua tahu bumi. Karena sejak dulu bumi selalu diagung-agungkan. Dan mereka menutup Zutua dari dunia manusia biasa.

"Tapi, 20 tahun yang lalu, ada sebuah pemberontak yang ingin bebas. Tidak hanya klan Billow dan beberapa klan terpilih saja yang ke bumi untuk mengambil tugas suci itu. Padahal klan Billow dan klan lainnya sangat pantas karena mereka perwujudan manusia. Berbeda dengan para pemberontak. Sang pemberontak bahkan ingin menguasai bumi. Dan itulah yang terjadi, ayahku bersama ibuku menghalau mereka dan membuat sebuah segel untuk menahan mereka. Karena penjara biasa tidak dapat menahan mereka. Itu sebabnya, setelah kematian ibuku, aku ingin mencari seseorang untuk bekerja sama denganku dan beberapa orang lainnya. Yaitu kamu. Kamulah yang menguasi kekuatan ibuku."

Qya terdiam. "Kekuatan apa maksudmu?"

"Kau, memiliki mata ibuku. Mata ibuku bisa menguasai pikiran dan membuat segel itu. Bahkan bisa membasmi mereka apabila kekuatanmu bertambah besar. Kau mendapat donor mata kan? Mata itu adalah milik ibuku. Dan kau mendapat kekuatannya."

Pikiran liar menjalari Qya. Apa maksud Arry? Kenapa cowok ini berbicara aneh?

"Lo nggak ngigau kan, Ry?"

"Gue serius. Dan gue bener-bener butuh bantuan lo. Si pembela pemberontak bisa saja ada di sekitar kita, Ya. Mereka akan mulai menyerang dan membebaskan pemberontak yang tertangkap. Karena ada keturunan mereka yang berhasil menghilang tanpa jejak."

"Dan, lo kayak setengah manusia?" Tanya Qya ragu.

"Gue manusia. Hanya saja ibu gue keturunan Billow yang memiliki kekuatan khusus. Ayah dan ibu gue nikah atas perjanjian Harris dan Klan Billow. Dan yang pasti mereka saling mencintai kok."

Oke, Qya pusing sekarang. Fakta yang baru dia ketahui membuat dia pusing.

"Jadi, ini alasan kenapa gue nggak bisa baca pikiran lo?"

Arry terdiam. "Lo, bisa baca pikiran?"

"Ya. Sejak kematian papa dan gue dapat donor mata, gue bisa membaca semua yang ada dipikiran orang lain hanya dengan melihat matanya. Mama dan ketiga kakak gue tau, tapi mereka menganggap itu sebagai anugrah yang mereka harapkan bisa gue pergunakan dengan baik. Tapi, gue merasa kemampuan gue sia-sia."

"Tapi apa yang lo punya nggak akan sia-sia sekarang. Gue yakin."

Mereka menghiraukan makanan dan minuman yang nganggur begitu saja. Tanpa ada minat menyentuhnya.

"Ngomong-ngomong, kenapa ibu lo..."

"Meninggal dan menyerahkan matanya pada lo? Dia meninggal karena kanker. Hal itu terjadi begitu saja. Dan, dia mendonorkan matanya pada lo. Karena, menurut dia, lo pasti bisa menjadi penerusnya."

"Kenapa gue?"

"Karena takdir. Takdir yang membut ibu gue memilih pilihan sulit. Takdir yang membuat kita bertemu sekarang. Dan takdirlah yang menentukan apa pilihan lo selanjutnya."

**

Qya merebahkan badannya di kasur kamarnya. Dia langung pulang ke rumah setelah memberi tahu Zana.

Pikirannya mumet, memikirkan kalimat Arry.

"Karena takdir. Takdir yang membut ibu gue memilih pilihan sulit. Takdir yang membuat kita bertemu sekarang. Dan takdirlah yang menentukan apa pilihan lo selanjutnya."

"Iiiih!!! Apa pilihan gue bener?"

Qya mengingat lagi. Dia mendengar cerita Arry, lalu menerima tawaran lelaki itu. Apa ini semua nyata? Apa Arry tidak hanya memanfaatkanny? Dan dari mana dia tahu semua ini?

Pa, Ma. Apa ini benar?

Qya memegang erat kalung pemberian ibunya dulu. Qya yakin, apa yang akan terjadi, adalah garis takdirnya.

Dan sebentar lagi kemampuan itu akan menjadi anugrah baginya.

***

May I Look Into Your Eyes?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang