BAB 32 ☎

289 32 5
                                    

Palu sudah diketuk dan semua orang di dalam ruangan sudah menduga keputusan akhir meja hijau hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Palu sudah diketuk dan semua orang di dalam ruangan sudah menduga keputusan akhir meja hijau hari ini. Secara resmi, Jethro dipecat. Ia harus keluar dari ruangan dekanat dengan catatan: ia diberi waktu satu bulan untuk melakukan cabut berkas melalui Biro Akademik Kemahasiswaan. Sebelum memutuskan untuk keluar dari ruangan tanpa pamit, Jethro bisa melihat betapa dramatis kedua orang tuanya mendekati orang tua Rachel, memohon-mohon agar masalah ini tidak diumbar lagi dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Jethro terlalu terpukul melihat apa yang telah ia lakukan dengan tangannya sendiri. Lagi pula, ia tahu kedua orang tua Rachel takkan memberi kesempatan apa pun. Maka ia putuskan untuk segera keluar dari ruangan. Dan itu membuatnya berpapasan dengan beberapa mahasiswa pada mulut pintu lorong tempatnya keluar.

Semua orang menatapnya tanpa iba meski kini wajahnya supermelas dengan mata berlinangan air. Mahasiswa-mahasiswa nan pintar ini jelas sudah tahu hasil akhir keputusan fakultas. Presiden Mahasiswa mereka terancam drop out tanpa ampun.

Satu jam setelah Jethro meninggalkan ruangan, Rachel menyusul. Baik ia maupun kedua orang tuanya memutuskan untuk tidak memberi toleransi apa pun kepada Jethro. Rachel mengabaikan tiap mahasiswa yang mengerubung di sepanjang lorong menyaksikan tangis kedua orang tua Jethro. Alih-alih peduli, perempuan itu gegas menyeruak di antara keramaian, berlari meninggalkan lorong untuk segera masuk ke kelasnya yang tak kalah ramai.

Semua orang menyambut kedatangannya dengan suka cita. Semua orang yang berdiri di pihak Rachel, kini menyambut kemenangan setelah melihat pos terbaru pada akun lambe lurah—yang bahkan belum sempat Rachel lihat.

Dengan langkah yang tanpa henti, Rachel menyambar kursinya di belakang kelas, meletakkan ranselnya di sana dan segera duduk. Beberapa orang yang duduk di sebelahnya lantas membombardir dengan informasi yang mereka temukan melalui akun gosip nomor satu di kampus, mempertanyakan kebenaran asumsi sang admin bahwa Jethro resmi dipecat.

Penasaran dengan apa yang jadi topik hangat siang ini, Rachel mengeceknya sendiri. Ada beberapa foto yang dipos. Semuanya wajah Jethro, memerah dan penuh marah. Foto ini diambil belum lama. Baru saja tadi ketika laki-laki itu keluar dari ruang dekanat. Benar-benar paparazi laiknya akun gosip!

Pada kolom caption, jelas-jelas Rachel bisa melihat kata-kata provokasi yang tertulis: Merah banget wajahnya shayyy @jthdaniel. Nahan nangis gitu. Kira-kira kalah telak apa gimana nih gaes?

Tak berakhir sampai di kolom caption, Rachel beralih pada lahan komentar yang dalam satu jam terakhir sudah dipenuhi dengan ratusan komentar. Beberapa komentar ia baca dan cermati. Semua orang sudah berpihak pada namanya. Citra Jethro benar-benar runyam tak bersisa.

@dihkepoamatlu anjing jt, gue udah belain ternyata lo salah monyet

@eskimstobeli wkwkwkwk kita udah nggak butuh klarifikesyen @jthdaniel udah jelas nih, lo goblok sumpah

@istriseungyoon awikwok

@istriseungyoon mukanya merah bgt anjg wkwkwk malu abiez

Emergency HotlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang