^Author POV^
"Aku tidak perlu ganti marga tidak apa?"
"Ee, mochiron"
Aki akhirnya tinggal dengan keluarga baru.
Keluarga gadis kecil yang berteman dengannya.
Sejak kejadian di hari bersalju itu.
"Aki"
"Nanda?"
"Uhm...daijoubu?"
Aki hanya diam menatap gadis kecil yang menatapnya khawatir.
Sudut bibir Aki tertarik ke atas dan mengelus puncak kepala gadis itu. "Karena ada kau, aku sudah tidak apa"
Gadis kecil itu merona dibuatnya dan menjadi salah tingkah.
"[Y/n] masih kecil buat itu!", sang kakak menjauhkannya dari anak lelaki tersebut. "Kalian masih kecil!"
"Niisan doushita?", gadis kecil itu bingung.
"Po-pokoknya jaga jarak!"
Kakaknya mendadak menjadi siscon.
Dibilang untuk jaga jarak tapi keduanya selalu bersama.
Di saat apapun mereka makin dekat.
Membuat sang kakak iri sekaligus merasa adiknya direbut.
Apalagi kedatangan adik baru.
"Arisu, nama adik kalian Arisu"
"Arisu-chan kecil, Aki lihat! Jariku digenggam!"
"Hiks..."
"A-Aki doushuta!? Mama Aki menangis! Ah, ayah juga!"
Aki teringat akan waktu di mana keluarganya bahagia atas kehadiran adiknya dulu.
Ia merindukn keluarganya.
Meski kini ia memiliki yang baru.
Dia hidup bersama dan tumbuh bersama dengan keluarga barunya.
Tapi Aki menganggap anak gadis tertua di sana adalah lawan jenis bukan sebagai saudara.
Begitu juga sebaliknya tapi keduanya terlalu muda untuk mengerti perasaan tersebut.
Waktu terus berlalu dan berlanjut.
Keluarga tersebut memutuskan untuk kembali.
Bandara saat itu cuaca sangat cerah.
Namun kejadian terdahulu kembali lagi.
Pesawat yang akan ditumpangi hancur lebur rata dengan tanah bersaman dengan awaknya.
Aki dan gadis yang menginjak remaja yang hendak kembali lagi ke pesawat setelah menyelesaikan sesuatu tidak terkena Gun Devil.
Gadis iti terduduk lemas. "Otou-san...mama...niisan...Arisu-chan..."
Menatp kosong kaca yang sudah pecah.
"[Y/n]!"
Aki menarik gadis itu saat serangan kedua hampir mengenai gadis itu.
Manik gadis itu menangkap sesuatu.
Potongan badan keluarganya.
Gadis itu histeris sambil menangis sejadi-jadinya.
Aki memeluknya erat agar gadisnitu tidak nekat.
Manik Aki sekilas melihat kejadian lama yang menimpa keluarganya.
Ia memilih memejamkan matanya rapat dan berusaha menenangkan gadis tersebut.
"[Y/n], lihat aku, masih ada aku di sini"