43. Belum Selesai

2.5K 131 58
                                    

"Gimana perasaan lo setelah melihat semua ini?"

Mata gadis itu melihat siapa yang baru saja berucap, setelah tahu ia terkekeh kecil lalu kembali fokus pada pemandangan di depan sana. Seorang gadis yang memberontak saat disuruh masuk ke dalam mobil yang bertuliskan 'POLISI'

"Gue heran sih, ternyata ada yang lebih jahat daripada lo."

Mobil polisi itu melaju melewati gerbang, saat sudah tak terlihat semua pasang mata yang menonton pergi satu-persatu sambil mengumpah serapahi gadis yang tadi di seret paksa pak polisi.

Tak terkecuali gadis yang di ajak bicara hanya terkekeh kecil, gadis lain yang mengajak bicara memperhatikan kepergiaannya lalu menghendikan bahu bodo amat.

"Yang penting gue udah berusaha baik ya."

"MONYET!" teriaknya nyaring, saat berbalik badan terdapat cowo jangkung berdiri tepat di belakangnya.

"Lo ngapain disitu sih!?" tanyanya tak santai.

"Ngga mau ngucapin makasih sama gue?"

Kening gadis itu berkerut, kepalanya penuh tanda tanya. "Buat apaan?"

"Buat video yang udah gue sebarin?"

"Gue malah pengen bunuh lo soal itu."

Setelah berucap, gadis berambut sebahu itu langsung pergi melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda, pemuda itu selalu saja membuat harinya buruk.

"Gue putus sama Alina."

Langkah Ria terhenti saat pemuda di belakangnya mengucapkan sesuatu, tanpa keraguan ia kembali membalikan badan. "Terus?"

Rassya menoleh dimana Ria berdiri. "Gue mau balikan sama lo."

Kekehan kecil keluar dari mulut Ria, tangannya bersedekap dada. "Enteng banget itu mulut ngomongnya?

"Ternyata gue masih sayang sama lo Ri."

Rassya berjalan mendekati Ria, namun gadis itu mundur beberapa langkah. "Stop jangan deketin gue."

Pemuda itu berhenti tak kala Ria berucap seperti itu.

"Lo tau kan gue udah ada pacar?" tanya Ria berekspresi meledek.

"Gue ngga suka lo sama Bara, dia cowo brengsek Ri."

Tawa lepas keluar dari mulut gadis itu, tentu saja masih dengan bersedekap dada.

"Tapi gue sukanya sama dia, gimana dong?"

Eskpresi tak suka terlihat jelas dimuka Rassya, matanya menyorot tajam gadis didepannya. "Bakal gue tunjukin seberapa sayang gue ke lo."

"Bukannya lo sendiri yang bilang kalau gue cuma masa lalu buat lo? Pin plan banget jadi cowo."

Tak menghiraukan Rassya lagi, gadis itu pergi begitu saja menyisakan kesendirian bagi pemuda itu. "Gue serius Ri."

Ria menghentikan langkahnya lagi, lalu berbalik menghadap Rassya sambil bersedekap dada dan menghembuskan nafas kesal. "Gue tau gue cantik, tapi gue ngga mau balikan sama lo, kayak ngga ada cewe lain aja sih."

Gadis itu benar-benar pergi dari hadapan Rassya, pemuda itu menggeram marah. "Gue bakal menghalalkan segala cara buat dapetin lo lagi."




________


"Do, Aldo." teriak Alterio heboh, sedangkan pemuda yang dipanggil masih saja sibuk bermain game di ponselnya.

Karena kesal tak mendapat respon, Alterio merebut paksa ponsel yang ada di tangan Aldo.

"Apaan sih lo? Siniin ngga? Mau menang tadi." Aldo menarik baju belakang Alterio, membuat pemuda itu tercekik.

Antagonis Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang