9. Bersaing Sehat

3K 149 3
                                    

Jangan jadi pembaca gelap. Dosa!!!!!!!



🌠🌠🌠🌠💓💓💓💓💓










Jam menunjukan pukul 19:35 WIB, Ria terlihat tenang disebuah meja cafe bersama Asland. Ya, akhir-akhir ini mereka berdua sering keluar bareng. Bahkan kadang juga menceritakan kehidupan masing-masing.

"Riii....."

"Hmm...."

"Lo tau kan alasan gue berubah!?"

Gadis itu mendongakkan kepala, menatap Asland. Pandangan laki-laki itu tidak pernah berubah, selalu menyenjukkan bagi Ria.

"Iyaaa..."

"Gue mau ngomong sama lo, kalau kurang lebih kita kenal selama satu bulan ini perasaan-"

"Asland.."

Laki-laki itu menghentikan ucapannya dan menunggu Ria mengatakan sesuatu.

"Lo juga tau kan, hati gue buat siapa!?"

Asland menganggukan kepala tiga kali, dan tersenyum tipis. "Rassya."

"Emang nggak bisa ya hati lo berusaha nerima gue? Rassya aja nggak pernah nganggep lo lagi." Ria menatap Asland aneh.

"Cinta kan nggak bisa dipaksa."

Tiiinnnggggg.......

Lonceng pintu cafe berbunyi menandakan ada pengungjung yang datang dan pergi.

Asland yang melihat dua orang masuk langsung memberi kode pada Ria untuk melihat apa yang ia lihat. Gadis itu menurut, ikut melihat apa yang Asland tunjuk tadi.

Disana Rassya memasuki cafe bersama ALINA.

"WHAAAATT...." Teriak Ria kencang, membuat banyak pandangan mengarahnya.

Ria berdiri hendak menghampiri Rassya dan Alina, namun Asland meraih tangan Ria.

"Awas dulu gue mau nyamperin mereka."

"Kalo emang Rassya masih peduli sama lo, dia yang akan kesini nyamperin lo."

Mendengar itu Ria kembali mendudukan diri dibangku. "Tapi kalo dia nggak kesini? Berarti dia udah nggak peduli sama gue dong!?"

"Kayaknya lo bukan suka sama Rassya deh." Ria kembali menatap laki-laki yang sedari tadi bersamanya.

"Tapi lo membiasakan diri suka sama dia."

"Gimana sih maksudnya? Gue masih bel-"

"Ria."

________

Rassya menepati janjinya untuk mengajak Alina makan malam hari ini. Sekarang keduanya sedang berada di depan sebuah cafe terkenal di Jakarta.

"Gue boleh gandeng lo?" Akhirnya Alina memberanikan diri untuk menanyakan itu pada Rassya. Pasalnya sedari tadi diperjalanan Alina ingin sekali menggenggam tangan kokoh milik Rassya.

"Ap-"

"WHATTTTT."

Suara yang sangat kencang itu mengundang atensi pengungjung cafe.

Alina dan Rassya ikut menoleh ke sumber suara, gadis berambut sebahu dengan seorang laki-laki berkulit putih, berambut coklat gelap dan memakai pakaian santai yang simple.

"Itu Ria ya?" tunjuk Alina ke arah pusat perhatian. "Sama siapa? Lo kenal?"

Rassya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan Alina. 'Ria sama siapa? Kok gue belum pernah liat dia? Ria juga nggak pernah cerita.'

Antagonis Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang