10

47 26 0
                                    

Senin pagi yang cerah. Hari yang paling para murid sukai. Benar, bukan?

Para murid saat ini masih setia mendengarkan 'amanat lima menit' yang Pak Juna berikan. Walaupun sebenarnya sudah lebih dari lima menit.

Beberapa kali Joan melihat jam tangannya. Gadis itu sudah lelah berdiri. Kakinya mati rasa dan perutnya terasa sakit.

Namun gadis itu tetap setia menunggu sampai upacara selesai lalu berlari secepat kilat ke toilet.

Hari ini jadwal kelas 11 A berolahraga. Dan tepat hari ini juga Joan kedatangan tamunya. Datang bulan.

Untungnya sekolah menyediakan pembalut gratis di rak toilet. Jadi, para siswi tak perlu khawatir jika lupa membawa pembalut.

Joan memutuskan untuk tetap ikut kelas olahraga. Karena biasanya di hari pertama datang bulan, ia tak merasakan keram. Keramnya akan muncul di hari kedua dan ketiga.

Gadis itu menuju lokernya untuk mengambil pakaian olahraganya. Namun saat membuka loker, Joan menemukan secarik kertas yang ditempel di dinding loker miliknya.

'Wanna play?'

Mata Joan bergerak ke kanan lalu ke kiri secara bergantian. Ia melihat ke sekelilingnya. Kosong, tak ada siapapun. Seluruh murid sudah berada di kelasnya masing-masing.

"Nggak. Gue nggak mau," tegas Joan.

Joan mengambil pulpennya dan menulis kata 'No' di kertas tersebut. Ia meletakkan kembali secarik kertas tersebut ke tempatnya semula.

Joan terengah-engah lalu menutup loker. Betapa terkejutnya gadis itu saat melihat Haris berdiri di samping lokernya secara tiba-tiba.

Gadis itu berhasil menahan diri untuk tidak berteriak. "Lo bikin gue kaget."

Haris tersenyum miring lalu bersandar pada loker. "Lo kayak banyak pikiran akhir-akhir ini."

"Biasalah. Banyak tugas sama praktek," balas Joan.

Haris memperbaiki posisinya lalu memiringkan kepalanya. "Lo kepikiran soal blacklist?"

Joan menatap Haris lalu menggeleng. "Kenapa gue harus? Banyak masalah penting yang perlu gue prioritasin dibanding itu."

"Oke, kalo gitu. Btw nanti lo ke rooftop?"

Joan mengangguk. Haris tersenyum kemudian berlalu pergi.

❣❣❣

Haris memilih untuk menunggu Joan di depan kelas gadis itu. Ia memastikan Joan akan datang ke rooftop seperti yang gadis itu katakan.

Entah mengapa Haris selalu ingin melihat Joan setiap waktu. Ketika gadis itu tak menemuinya di rooftop, Haris merasa kesepian.

Haris mengingat awal dirinya dengan Joan bertemu. Di hari Kamis, saat keduanya masih kelas 10. Mereka tak sengaja bertemu di rooftop lalu keduanya membuat perjanjian untuk saling berbagi tempat di rooftop.

Meskipun begitu, mereka berdua datang ke rooftop tidak setiap hari. Terkadang mereka datang di hari yang sama dan terkadang tidak. Tergantung dari mood mereka.

Haris tersenyum kecil saat mengingat kejadian itu. Laki-laki itu menatap jam tangannya dan melihat bel istirahat sudah berbunyi sekitar enam menit yang lalu.

Haris memutuskan untuk masuk ke dalam kelas 11 A. Di sana ia melihat Joan masih menyatat materi di buku catatan.

Joan menyadari kehadiran Haris, ia menghentikan aktivitasnya dan menutup bukunya.

The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang