17

37 23 0
                                    

Joan berjalan menyusuri lorong sekolah menuju ke lokernya. Gadis itu belum mengecek lokernya selama seminggu lebih.

"Siapa tau ada makanan gratis," gumam gadis itu.

Joan akhirnya sampai di depan lokernya lalu membuka pintu lokernya. Gadis itu cemberut saat melihat lokernya sudah dipenuhi banyak debu.

"Berasa ditinggalin seabad, padahal baru seminggu." Joan menggerutu.

Joan mengambil beberapa buku yang ia perlukan untuk tugas lalu melihat sebuah amplop jatuh dari lokernya. Sepertinya terselip di antara buku-bukunya.

Joan mengerutkan alisnya dan meraih amplop tersebut. Joan membuka amplop tersebut dan melihat ada sebuah surat di dalamnya.

Waspada-

Joan dengan cepat meremas kertas tersebut hingga tak berbentuk. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Tidak ada siapapun.

Joan bernapas lega lalu berlalu pergi.

❣❣❣

Joan berada di taman sekolah saat ini. Ia menatap ke tempat Haris dan Sora sedang berbicara.

Perasaan cemburu mulai muncul dibenaknya. Tetapi ia tidak bisa mengambil kesimpulan secara sepihak.

Karena penasaran, akhirnya Joan pun mendekat dan bersembunyi di belakang pohon yang lumayan besar.

Gadis itu mengintip untuk memastikan bahwa tempat persembunyiannya aman.

"Inti dari obrolan ini apa, Ra?" tanya Haris.

"Kasih gue kesempatan, biar kita bisa ngulang dari awal. Please, Ris." Sora memohon.

Jantung Joan berdetak kencang. Ia takut Haris akan mengiyakan permintaan mantannya itu.

"Nggak bisa. Gue udah nggak suka sama lo lagi," jawab Haris tegas. Joan menghela napas lega.

"Lo suka sama orang lain sekarang? Siapa?" Sora terdengar putus asa.

"Nggak perlu tau. Dan kenapa lo ngajak balikan sekarang? Lo kan udah ada pacar." Haris menatap tajam gadis di depannya.

"Gue.... Kami break, Ris. Kami udah ngerasa nggak cocok," gumam Sora.

Haris masih menatap Sora datar. "Enak juga hidup lo, Ra. Waktu itu lo mutusin gue karena katanya mau fokus belajar, terus nyatanya lo malah balikan sama mantan lo. Dan sekarang, lo minta gue buat balikan sama lo? Gila banget!" Haris bertepuk tangan.

Sora menunduk malu. Ucapan Haris ada benarnya, di sini Sora yang salah. Ia menyia-nyiakan Haris dan menginginkannya kembali saat laki-laki itu sudah tertarik dengan orang lain.

Gadis itu kemudian menarik napas dan menghembuskannya. Ia mendongak dan menatap Haris. "Oke, kalo gitu. Gue nggak bisa maksa lo. Lo deserve better, Ris." Sora tersenyum tipis.

Haris sebenarnya merasa tidak enak melihat keadaan Sora. Tetapi mau bagaimana lagi, dirinya sudah mencintai Joan saat ini.

"Oh, iya. Neka lo yang urus, ya. Jagain dia yang bener." Sora tersenyum tipis dan Haris mengangguk. Gadis itu kemudian berlalu pergi.

Joan yang ada di balik pohon membeku. "Neka?"

Haris menatap kepergian Sora dengan senyum lega. Dengan menolak ajakan Sora untuk balikan, berarti ia telah mencegah  gadis itu masuk ke Blacklist Class. Untung saja Sora juga tak memaksakan kehendak.

Haris berlalu pergi, sementara Joan masih berdiri di balik pohon sambil menatap kosong ke depan.

❣❣❣

The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang