#Part 11 [Ada Apa dengan Rey?]

448 63 14
                                    

Bismillah..

Happy Readings.

Skipp..

"Jadi dari mana kita mulainya?" Tanya Sandrinna

"Dari mana ya, gue juga bingung San. Mana Clay, pergi lagi. Oh ya, si Rey, mana sih? Tumben amat dia telat!" Tanya Ratu

"Mungkin ke jebak macet kali dia, kayak yang elo nggak tahu aja Rat, jam segini jalanan seperti apa"

"Iya sih, benar. Tapi tetap aja aneh buat gue. Apalagikan akhir-akhir ini dia selalu gercep kalau ada lo San"

"Apaan sih lo Rat, kok bawa-bawa gue sih?"

"Ya kan benar San, dia kalau ada lo gercep banget!"

"Serah elo aja deh Rat, gue mau pasang dinding aja" final Sandrinna, seraya membawa dinding yang akan dia pasang untuk dekorasi

"San, gue bantuin Clay, dulu ya? Dia chat gue nih, katanya bantuin dia ngebawa bunga sama dekorasi lain"

"Iya" balas Sandrinna, yang fokus pada dinding yang hendak dia pasang

"Tapi lo nggak papa nih, kalau gue tinggal sendiri?"

"Iya nggak apa-apa, udah lo bantu Clay, aja Rat. Ya hitung-hitung PDKT. Lagian ini juga lagi tinggal sedikit, jadi it's oke! Gue bisa ngahandle ini sendiri" ucap Sandrinna, sedikit menoleh

"Lo emang teman yang paling the best deh San. Eum ya sudah, kalau gitu gue bantuin Clay, dulu ya San. Hati-hati lo" pamit Ratu.

Sepeninggalnya Ratu, di ruangan Aula. Sandrinna, nampak begitu fokus memasang dinding dan bunga, sesuai konsep yang mereka sudah sepakati bersama, sebelumnya.

"Nah, kan beres deh! Btw, bagus juga dekorasi yang gue bikin" gumam Sandrinna, memuji hasil dekorannya sendiri hingga ia tak sadar ada bahaya yang akan menimpanya

"Awas!!" Pekik seseorang yang tak lain adalah Rey, saat melihat kursi yang menjadi pijakan Sandrinna, seketika patah

"Aaaa!" Teriak Sandrinna, yang refleks memejamkan matanya, agar tidak terlalu mersakan sakit saat badannya mengenai kursi dan juga lantai aula

"Kok gue kayak ngerasa nggak sakit ya?," Gumam Sandrinna, yang perlahan membuka matanya "Re-rey?" Kaget Sandrinna, saat ia membuka mata sepenuhnya dan kaget, ketika dirinya tidaklah jatuh ke lantai melainkan di pelukkan Rey.

Tanpa Rey dan Sandrinna, sadari ada dua pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan tak suka dan benci

"Arghh! Kenapa gagal sih?" Kesal orang itu, yang tidak lain adalah Saski

"Iya! Padahal kita sudah rencanain semuanya dengan rapi, tapi masih aja dia beruntung. Heran banget gue!" Sambung Laura

"Mungkin kali ini dia memang beruntung, tapi lain kali dia pasti akan terjebak. Jadi kita lihat saja nanti, gue nggak akan nyerah untuk balas dendam sama dia" gumam Saskia, lalu pergi

=====

"Makanya lain kali, kalau lakuin apa-apa itu hati-hati. Jangan ceroboh! Untung lo ada gue, yang nolongin" ucap Rey, datar seraya membantu Sandrinna, berdiri

Dia Milikku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang