"Sudah sayang?" Jaehyun bertanya pada istrinya itu. Terlihat Taeyong yang bahkan tidak memiliki satu persen pun semangatnya.
Jelas saja. Mereka akan pergi acara Mingyu tahu! Pernikahan Mingyu yang─ ah ntahlah Taeyong tiba tiba ingin menjadi rumput yang bergoyang saja.
Tertawa canggung, Taeyong mengangguk tidak ikhlas. Lelaki itu sudah rapih dengan jas hitamnya. Oh itu adalah outfit yang biasa dipakai ketika Taeyong menjalankan tugas.
Ketika memakai itu, Taeyong sangatlah berwibawa, memesona, tampan, cantik, dan tegas bersamaan. Jaehyun harus memberikan lebih banyak sedekah sebab sudah berhasil mendapatkan sosok Beautifulyong itu.
"Aku mendapatkan panggilan tugas. Sepertinya aku tidak bisa─"
Jaehyun langsung menggeleng. "Tidak. Tentu saja tidak. Aku akan membayar semua orang untuk menggantikan pekerjaanmu." Tegasnya sekaligus menolak alasan tak masuk akal itu.
Hingga akhirnya Taeyong memisuh kesal. Menendang dan memukul udara yang ntah salah apa. "Aku akan menghajarmu, Ten!"
Tunggu, apa salah Ten?
*
*
*
Disini mereka. Sebuah gedung sederhana dengan lantai yang hanya tiga, namun luasnya tidak bisa di katakan sederhana.
"Jangan membuat kerusuhan!" Seru Taeyong pada suaminya itu.
Ayolah, Mingyu akan menikah tahu! Tidak lucu jika Jaehyun tiba tiba datang, menendang, meninju, bahkan sampai menghancurkan gedung tersebut. Lalu semuanya hancur berantakan hanya karena oknum Jung tersebut. Sangat kampungan!
"Aku tidak." Ujarnya santai.
Hingga mereka masuk; tanpa bergandengan tangan tentu saja. Taeyong membenci skinship, terlebih lagi di hadapan orang orang banyak.
Jaehyun merangkul Taeyong. Namun langsung ditepis oleh lelaki manis itu. Mereka masuk, lalu terpana untuk beberapa saat ketika melihat gedung indah di pandangannya itu.
"Aku menyukai biru.. Cornflower blue.." mata indah Taeyong terpana. Lelaki itu menggemaskan berkali kali lipat jika sedang memuja kecantikan suatu objek.Jaehyun mengangguk setuju. Yah, memang sangat indah. Desain, warna, tata letak, dan hiasan. Semuanya memang sangat indah. Hanya saja, "Mengapa harus warna kesukaanmu?" Pertanyaan itu terlontar.
Taeyong mendengarnya, kemudian menoleh. "Mungkin kekasihnya itu menyukai biru." Ujarnya asal. Yah, Taeyong juga tidak bisa menjawab pertanyaan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Philosophy - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Sama sama memiliki sifat filsafat sangat sulit untuk bersatu bukan? Hakim dan pengacara yang sering berdebat itu tidak sepenuhnya rival─ mereka sepasang suami-istri. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiari...