Bia, wanita itu kini tengah berhadapan dengan clara di hadapannya.
"Kamu beneran bisa ngasuh anak-anak?" Jujur, first impression clara melihat bia seperti kurang yakin ia bisa mengurus anak kecil.
"Saya beneran bisa ngurus anak kecil kok bu, saya dari kecil tinggal di panti jadi saya sering bantu ibu panti buat ngurusin anak-anak panti"
Clara mengangguk paham, ya setidaknya clara cukup tenang jika bia benar-benar bisa menjaga kedua anaknya.
"Yaudah, kamu bisa kerja di sini mulai hari ini atau besok, itu terserah kamu"
"Kalau hari ini boleh ga bu? Soalnya saya udah bawa koper" malu bia.
Clara melirik ke samping kursi bia, ternyata benar ia sudah bawa koper. Sepertinya bia memang sudah berniatan untuk bekerja di sini.
"Yaudah kalau begitu, hari ini agenda nya kamu anterin anak-anak saya sekolah dan tungguin mereka di sekolah nya sampai pulang ya, habis pulang sekolah kamu gantiin baju nya kasih makan dan mereka juga harus tidur siang, itu aja kamu paham?"
Bia mengangguk paham, "baik bu, saya paham"
"Kalau gitu saya panggil anak-anak saya dulu ya buat kamu anter ke sekolah nya"
"Baik bu "
Saat clara pergi ke lantai dua, bia berdiri dari kursi sofa melihat lihat pajangan yang berada di meja, bia melamun melihat foto heeseung yang sangat tampan di meja.
"Ganteng banget, sayang sih udah beristri. coba ketemu gw pas masih lajang pasti udah gw pepet terus hihihi " tawa bia
"Bia"
"Eh iya?" Kaget bia kini menghampiri clara yang sudah menggandeng kedua anaknya.
"Ini anak-anak saya, yang ini koa dan ini noa" jelas clara.
"Gantengnya"
"Ganteng kaya bapaknya sksk" batin bia
Bia mencolek pipi gembul koa, yang membuat koa mengamuk.
"Ih jangan pegang pipi koa" ucap koa kesal mengelap pipinya dengan lengan baju.
Sedangkan bia kini merasa kesal, ia tak berfikir jika anak heeseung akan senakal ini.
"Pegang pipi noa aja sus" kini noa yang sedari tadi diam menghampiri bia, mengambil tangan bia untuk di arahkan ke pipinya.
Bia lantas tertawa senang, setidaknya salah satu dari anak heeseung ada yang tak nakal.
"Maaf ya bia, koa emang anak nya terlalu waspada sama orang baru" jelas clara.
"Iya bu saya ngerti kok, yaudah ayo berangkat sekolah" ajak bia menggandeng tangan mungil noa, sedangkan koa masih menggenggam tangan clara dan menatap clara.
"Kenapa nak? Sana ikut sus bia"
Koa menggeleng, "ga mau, mau nya sama mama" ucap koa.
"Koa kok gitu sayang? Kasian tuh sus bia sama adek udah nungguin koa" koa melirik bia dan juga adiknya yang nampak biasa saja.
"Ndak mau!" Rengek koa kini memeluk kaki clara.
"Noa kok ngambekan gini sih nak, biasanya juga ga begini loh" heran clara.
"Nih anak emang rada ngeselin banget sih di liat-liat, jadi kesel deh gw" batin bia.
"Sus kita belangkat duluan aja yuk, koa Hyung tinggalin aja" kata noa yang membuat koa kini memicing ke arah adiknya.
Sementara itu noa yang mendapatkan micingan mata dari koa langsung mengumpat di belakang tubuh bia.
Clara mengelus pucuk kepala koa, "koa sekolah ya nak, koa takut sama sus bia hm?" Koa langsung mengangguk.