Heeseung langsung keluar dari mobil nya dengan perasaan murka, setelah ia sampai di panti asuhan tempat tinggal bia.
"Bia keluar kamu " panggil heeseung di depan panti asuhan.
Beberapa orang keluar dari dalam panti asuhan yang pasti mereka pengurus panti, dan seorang wanita paruh baya nampak bingung menatap heeseung.
Wanita paruh baya itu adalah pemilik panti, ia juga ibu bagi bia yang merupakan anak angkat nya.
"Mohon maaf tuan, kenapa anda membuat keributan di sini?" Tanya ibu panti.
"Maaf, saya kesini mencari bia karena bia telah lancang membawa anak-anak saya tanpa sepengetahuan saya dan istri saya" jelas heeseung.
Ibu panti nampak terlihat terkejut.
"Tolong panggil bia, suruh bia bawa anak-anak tuan itu ya" suruh ibu panti pada salah satu pengurus panti.
Tak lama bia datang dengan raut wajah tak bersalah seperti biasa saja, begitupun juga dengan koa dan niat yang nampak senang habis bermain dengan bia.
Bahkan beberapa anak panti mengikuti mereka bertiga sampai ke depan rumah.
"Eh..papa!" Koa dan noa langsung berteriak dan berlari menghampiri heeseung yang sudah merentangkan tangan nya yang langsung di sambut pelukan hangat olehnya.
"Anak-anak papa kok nakal banget sih, papa sama mama nyariin kalian nak" ucap heeseung.
Koa dan noa lantas sedikit menjauhkan tubuhnya dan menatap heeseung.
"Noa ga nakal, kan noa main sama sus bia" noa tersenyum dan menoleh pada bia, bia pun tersenyum pada noa.
Heeseung yang melihat senyum menyebalkan bia itu langsung membuang wajahnya, dan menatap anak-anak nya kembali.
"Koa seneng di sini, banyak temen-temen baru"
"Iya-iya, tapi kalian jangan gini lagi ya. Kan mama sama papa udah sering ngajarin kalian untuk nolak ajakan orang yang ga di kenal" heeseung mengusap kedua surai anak-anak nya lembut.
"Tapi pah, sus bia kan bukan orang asing, kan sus bia juga kaya bibi kim, kata papa bibi kim, pak supir itu udah sepelti keluarga kita, jadi sus bia juga dong" ucap noa sangat polos, benar tapi tidak benar juga bagi heeseung karena noa mungkin belum mengerti kondisi saat ini seperti apa.
"Udahlah ayo kita pulang ya, kasian mama pasti udah cemas nungguin kalian" heeseung langsung menggandeng kedua anaknya untuk masuk ke mobil.
Koa dan noa membuka kaca mobil dan melambai pada seluruh penghuni panti.
"Bye-bye semua, kita pulang dulu ya...kapan-kapan kita main lagi, makasih udah baik sama kita!!" ucap noa dan koa bersamaan yang tentunya di jawab oleh mereka semua dengan ramah.
"Hati-hati ya noa koa" ucap bia sambil melambai pada koa dan noa di mobil.
"Iya sus bia!" Jawab si kembar bersama.
Heeseung yang melihat interaksi itu sedikit merasa aneh, seperti ia telah melakukan hal tercela.
Mengingat kedatangan dirinya tadi sudah seperti preman dan tak ada sopan santun dan tata krama nya sama sekali, bahkan begitu pulang pun ia langsung membawa anak-anak nya ke dalam mobil, padahal anak-anak nya nampak bahagia dan terlihat senang di sana, itu artinya si kembar di perlakuan dengan baik.
Tapi, heeseung masa bodo saja, yang penting saat ini anak-anak nya sudah bersama dirinya.
Kembali pada bia yang kini tengah membawa seluruh anak panti untuk tidur ke kamarnya, di bantu juga dengan beberapa pengurus panti.
"Bia" panggil seseorang, bia yang baru menidurkan anak panti pun menoleh ke sumber suara.
"Eh ibu, ada apa bu?" Tanya bia pada ibu, yaitu ibu panti.
"Ibu mau bicara sama kamu, ayo ikut ibu" ajak ibu panti.
Bia pun menghela nafas nya, karena ia sudah yakin akan apa setelah nya.
"Hiks...anak-anak mama" clara menangis sambil memeluk kedua anaknya dengan perasaan tenang dan lega, setelah setengah hari ia kalut dan terbebani pikiran nya.
"Maafin kita ya ma, udah buat mama nangis" ucap noa dan koa yang juga ikut menangis karena melihat clara menangis
"Iya mama maafin tapi kalian jangan gini lagi ya, mama ga bisa hidup kalo ga ada kalian"
Koa dan noa mengangguk dan memeluk clara lagi, dan heeseung mengecupi pipi sang istri.
"Kamu jangan banyak pikiran lagi ya, noa sama koa nya kan udah ketemu" clara menatap heeseung dan mengangguk.
"Makasih ya udah nemuin anak-anak dengan cepet"
"Hm, itu tugas aku sebagai suami yang harus ngelindungin keluarganya" clara tersenyum dan mengecup bibir heeseung.
"Ngomong-ngomong kamu temuin anak-anak dimana?"
Heeseung sudah yakin ini pasti akan jadi pertanyaan bagi clara, "itu aki temuin anak-anak di panti asuhan"
"Hah?!" Kaget clara, heeseung yakin clara pasti berasumsi bahwa si kembar di buang di panti.
"Gini sayang, kamu masih inget kan bia? Dia kan tinggal di panti—"
"Terus apa hubungannya sama bia?, oh apa dia yang nyulik anak kita?"
"Bahasa alus nya bukan nyulik sih, lebih tepatnya bia bawa anak-anak kita tanpa sepengetahuan kita"
"Itu sama aja bia nyulik anak-anak kita hee, sebenernya kenapa sih dia itu"
"Mama jangan kaya gitu" ucap koa tiba-tiba, heeseung dan clara saling menatap anak nya.
"Iya, sus bia ga nyulik kita sus bia bawa kita main, terus ketemu temen-temen baru, di sana kita makan bareng-bareng deh"kata noa
"Koa betah di sana, di sana banyak temen. Temen sekelas koa pun ga sebanyak itu " kata koa.
Heeseung dan clara saling menatap satu sama lain, kini suasana hati clara berubah lagi menjadi sedikit kesal dengan ucapan anak-anak nya.
Heeseung hanya diam dan mengelus perut clara yang sudah besar, heeseung jadi lupa kalau sebentar lagi akan ketambahan anggota baru di keluarga kecil nya.
"Inget nak, dia sudah beristri dan memiliki anak, dan jangan kamu ganggu keluarga kecil itu dan jangan pernah rusak kebahagiaan orang lain".[]
TBC
Hi cemuanya hihihi
Dh lama ya aku ga update, terakhir kapan ya aku lupa.
Ngomong-ngomong aku baru bisa update sekarang, maap ya yg udh nungguin cerita ini☹
![](https://img.wattpad.com/cover/327024369-288-k691568.jpg)