"mama udah sembuh?" Noa berjalan menghampiri clara yang baru pulang dari rumah sakit pagi ini, bersama heeseung.
Wajah noa nampak sendu saat memeluk clara.
"Kamu kenapa kok cemberut gitu?" Jari lentik clara mengusap air mata noa yang membasahi pipinya.
"Noa sedih, gara-gara papa" ucap noa sambil melirik heeseung dengan tatapan tak suka, yang saat ini heeseung juga tengah mengelus surai anak itu.
Heeseung menghela nafasnya dan menatap clara yang juga menatap dirinya meminta penjelasan.
"Aku belum bilang ya sama kamu soal bia, jadi waktu insiden kamu jatuh di depan kamar mandi 3 hari yang lalu itu, aku mecat bia karena kelalaiannya" jelas heeseung.
Clara terdiam, ia tak menyangka jika heeseung akan setegas itu kali ini, tapi clara akui clara menyukai sikap tegas heeseung kali ini.
Hiks...
"Terus kenapa noa nangis?"
"Hiks... noa sayang sama sus bia, sus bia baik jadi noa ga mau sus bia pergi"
"Koa juga, sus bia ternyata baik dan sayang sama kita makannya kita juga sayang sama sus bia" timpal koa kini menghampiri mereka bertiga.
Heeseung dan clara saling menatap satu sama lain mengisyaratkan seperti 'terus gimana?'
Heeseung kini berjongkok untuk menyamai tinggi badan anaknya, membawa kedua anaknya itu untuk menatap dirinya.
"Dengerin papa ya, nanti kita cari lagi sus yang baru buat jagoan-jagoannya papa ini" colek heeseung pada kedua hidung mancung anak-anak nya.
"Gamau, noa mau nya sus bia"
"Iya, koa juga"
Noa dan koa langsung berlari ke kamar nya dengan wajah yang merengut.
"Biarin aja hee, nanti juga mereka bakal lupa" ucap clara.
"Iya, semoga aja mereka cepet lupa" heeseung kembali menggandeng clara menuju kamarnya.
3 bulan kemudian...
"Bibi anterin kalian sampe gerbang aja ya?, Nanti kalo udah waktunya jam pulang sekolah kalian bibi jemput sama pak supir ya"
"Iya bi" jawab noa dan koa bersamaan.
"Yaudah sana masuk"
"Siap bi" kedua bocah itu berlari memasuki sekolah nya, dan bibi kim pun pulang kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah bibi kim melanjutkan pekerjaan nya memasak dan mencuci pakaian karena sejak 2 bulan pasca pemecatan bia, bibi kim bekerja double mengurus si kembar sekaligus mengurus seluruh isi rumah.
Walaupun begitu gaji bibi kim naik menjadi 2 kali lipat.
"Bibi liatin si kembar sampe masuk ke dalem sekolah nya kan?" Tanya clara yang sedang memakan buah apel di meja makan.
"Iya bu, saya liatin tadi sampai mereka masuk sepertinya si kembar sudah lupa sama sus bia"
Mendengar nama itu clara menjadi memikirkan wanita itu saat ini sedang apa? Apakah ia bekerja menjadi sus juga di keluarga lain?, Atau kembali bekerja di toko? Ah masa bodo yang penting clara mau wanita itu tidak menganggu hidup nya lagi ataupun hidup orang.
"Oh iya bi, nanti tolong pergi ke supermarket ya beliin susu buat saya, stock susu hamil saya udah abis, sama beliin juga cemilan gitu ya bi"
"Iya bu siap"
"Bibi kim kok lama ya kak?" Tanya noa sambil tiduran di kursi halte.
"Kakak juga ga tau"
"Eh kalian kok masih di sini?"
Noa dan koa menoleh pada sumber suara.
"eh ibu guru, itu kita lagi nungguin jemputan"
"oh nungguin jemputan, mau ibu temenin nungguin jemputan nya?"
"Permisi"
Koa, noa dan ibu guru itu langsung menoleh ke sumber suara.
"Wah sus bia" dua bocah itu lantas berlari ke pelukan bia.
"Maafin sus ya jemput kalian nya lama" ucap bia mengelus surai kedua bocah itu.
"Sus jemput kita?"
"Sus di suruh papa sama mama ya buat jemput kita?" Tanya dua bocah itu yang hanya di angguki oleh bia.
"Makasih ya bu guru udah nungguin koa sama noa"
"Sama-sama" ucap bu guru itu.
"Kalo gitu saya pamit ya, ayo anak-anak kita pulang" ajak bia.
"Kok bisa ga ada?!" Marah heeseung pada bibi kim.
"Maaf pak ini salah saya, salah saya yang telat jemput mereka sampe mereka ilang"
Bibi kim menangis, begitupun juga dengan clara yang sudah menangis karena takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada kedua anak nya.
"Hee, ayo kita lapor polisi aku takut anak-anak kenapa-kenapa" pinta clara.
"Ga bisa gitu clara, anak-anak hilangnya belum ada 24 jam"
"Terus? Kalo anak kita kenapa-kenapa sebelum 24 jam gimana huh?!"
"Ya mau gimana clara? Itu prosedur nya"
"Persetan sama prosedur nya, aku mau nyari anak-anak sendirian" Clara hendak nekat pergi mencari kedua anaknya, namun heeseung lebih dulu menahan tangan clara.
"Kamu ga usah gila clara, pikirin diri kamu yang lagi hamil kalo kamu kenapa-kenapa juga aku yang repot"
"Terus sekarang gimana?!"
"Kamu disini, dan aku yang bakal nyari anak-anak!" Bentak heeseung.
Setelah nya heeseung pergi keluar meninggalkan clara yang masih sesenggukan.
"Fix ini perbuatan bia" ucap heeseung.[]
TBC
nih ku up satu chapter, tapi untuk seterusnya idk ya aku beneran lgi kena writer block😌