Bia baru saja menidurkan anak-anak di kamar dan beralih ke dapur, namun ternyata ada heeseung yang baru pulang dari kantor.
lelaki yang masih memakai baju kerja nya itu berdiri di depan microwave yang entah sedang melakukan apa bia pun tak tau, tapi bia segera berjalan menghampiri heeseung.
"Tuan lagi apa?"
"Oh bia, ini cara pake microwave gimana ya? Saya nyariin bibi kim buat manasin corndog tapi bibi kim nya ga ada"
"Bibi kim udah tidur tuan, biar saya aja yang bantu boleh?" Tawar bia, sekaligus mencari kesempatan dikit.
"Ya boleh, silahkan"
Bia memajukan tubuhnya dan memencet segala tombol yang ada di microwave.
"Bia, nanti kalo udah Mateng bawa ke meja makan ya, sekalian buatin saya susu hangat" bia mengangguk.
Heeseung melipir ke meja makan sembari menoleh ke kamar atas, sepi dan wajar juga ini sudah jam 10 malam jadi anak-anak nya sudah tidur, begitupun juga dengan clara pastinya.
"Ini tuan" bia menaruh dua corndog yang ia hangatkan tadi dengan susu hangat.
"Bia" panggil heeseung pada bia yang hendak melangkah pergi.
"Iya tuan, kenapa?"
"Ini temenin saya makan corndog nya" ajak heeseung.
Dalam hati bia berteriak kesenangan,"ga usah tuan, makasih" tolak nya basa-basi.
"Eh ga apa-apa, tadi nya saya beliin ini buat anak-anak saya tapi karena mereka udah tidur kita bagi dua aja"
"Bu clara?"
"Istri saya ga suka corndog yang isinya sosis, dia suka nya yang dalem nya mozarella"
Bia pun hanya ber oh ria saja, sambil menatap heeseung salah tingkah.
"Dimakan bia"
"Ah iya makasih tuan" bia mengambil salah satu dan memakan corndog itu dengan sopan dan penuh keanggunan.
Heeseung yang menyeruput susu hangat nya tersenyum melihat bia, ia senang bia seperti nya betah bekerja bersama dirinya.
Setelah habis memakan corndog nya, bia di ajak mengobrol oleh heeseung perihal pekerjaan nya di rumah.
Sedangkan dari atas lantai dua ada clara yang memperhatikan kegiatan mereka berdua, ada rasa takut pada relung hati nya.
Takut jika heeseung memiliki rasa pada pengasuh kedua anaknya, clara sangat takut dengan itu.
"Bia, sini" panggil clara yang baru saja mengantarkan heeseung ke pekarangan rumah untuk berangkat kerja.
"Iya bu ada apa?" Saut bia dari taman belakang rumah, memasang raut wajah senyum seperti biasa.
"Saya, s-saya cuma mau bilang, pekerjaan kamu di sini cuma ngurusin anak-anak saya, dan yang ngurus suami saya itu adalah kewajiban saya"
Bia mengerutkan dahi nya bingung dengan ucapan majikannya yang terlampau tiba-tiba itu, "maksudnya ibu apa ya?, Maaf saya kurang konek"
Clara memejamkan matanya sambil menghirup nafasnya dalam-dalam, "intinya yang saya bilang barusan itu saya ga mau kamu terlalu dekat dengan suami saya"
Oh jadi, nih orang cemburu gitu ya suaminya deket sama gue hahaha lo salah ngomong gitu ke gue, gue bakal semakin mepet suami lo hahaha. Batin bia jahat
"Bia" panggil clara memegang lengan bia yang membuat lamunan jahat bia barusan langsung buyar.
"Iya bu?"
"Kamu ngerti kan ketakutan seorang wanita itu seperti apa?"
"I-iya bu saya ngerti kok"
"Kalau gitu saya mohon ya, jaga jarak dengan suami saya".
"Iya bu, saya bakal jaga jarak dengan tuan"
"tapi bohong" lanjut bia dalam hati.
"Makasih ya bia"
"Iya bu, kalau gitu saya lanjut nyiram bunga ya bu habis ini saya nganterin anak-anak ke sekolah"
"Iyah" jawab clara, clara kini sudah tenang ia percaya dengan bia.
Jam menunjukkan pukul 17:25, dapur mulai berisik dengan suara piring yang di ambil maupun di tata ke meja makan.
Bia yang baru saja mandi dan mendengar mobil suaminya sudah terparkir di pekarangan rumah pun langsung turun ke bawah.
Bia sudah memakai dress tidur yang di belikan oleh suaminya saat perjalanan bisnis beberapa waktu lalu, dan baru kali ini ia memakai nya dan ingin segera memamerkan nya pada heeseung.
"Sayang, liat deh baju yang kamu beliin buat aku waktu itu baru aku pake nih, cocok ga?" Tanya bia pada heeseung.
Heeseung yang tengah bergurau kepada kedua anaknya pun terkesima dengan kecantikan clara.
"Bagus sayang, semua yang kamu pake bakalan keliatan cantik kalo di mata aku" gombal heeseung.
"Aku sih mau nya bukan cuma cantik di mata kamu aja, pengen nya di mata semua orang aku cantik" ucap clara yang membuat heeseung merajuk.
"No ga boleh, boleh nya cantik di mata aku aja nanti kalo cantik di mata orang lain kamu bisa di ambil orang lain ga boleh pokoknya titik!" kata heeseung pura-pura memasang raut merajuk agar dramatis.
"Hihihi papa nakal, godain mama" ucap noa dan koa bersamaan yang membuat heeseung menggelitik keduanya.
Sedangkan clara tersenyum memperhatikan mereka bertiga, sampai akhirnya mata sipit clara terfokus pada bia dari arah dapur yang tengah membawa makanan ke meja makan.
Bukan karena bia membawa makanan ke meja makan yang membuat salah fokus, tapi pakaian wanita itu terlihat berbeda dari biasanya.
Tumben bia pake baju yang belahan dada nya kelihatan? rok nya juga pendek banget, malah kaya buka bia. Batin clara
Bia kini tersenyum ramah kepada clara dan heeseung sambil menaruh makanan ke meja makan.
Pasti lo bingung sekaligus ketar-ketir kan gue pake beginian hahaha, sengaja aja gue pengen bikin lo ketakutan kalo suami lo bakal berpaling ke gue. Batin bia
"Bia, tumben kamu keliatan beda hari ini?" Tanya heeseung tiba-tiba.
Clara sudah memejamkan matanya, padahal clara berharap tadi heeseung tak menotice sama sekali atensi bia.
"Ini tuan saya pengen ada suasana baru aja sama diri saya" ucap bia.
"Oh gitu, saya kaget kamu kaya bukan bia yang pertama kali saya temuin soalnya" bia hanya tersenyum pada heeseung.
Dan beralih pergi ke dapur lagi untuk mengambil makanan yang lain.
"Tumben si bia pakaian nya begitu" tanya heeseung lagi, kali ini heeseung bertanya pada clara.
"Ga tau hee" jawab clara ketus, yang membuat heeseung bingung.
Ini kenapa lagi sama bumil , kerjaannya ngambek terus. Batin heeseung lelah.[]
TBC