Dion mengendap-endap menatap Andrea yang sedang menjalankan sholat ashar. Raut wajahnya sedikit sumringah. Ia melihat ahmad tidur di kasur sebelah Andrea sholat.
"Kenapa Mas?" Andrea kaget melihat Dion mengintip dari luar kamar hanya memakai handuk.
"Kamu dah pakai mukena. Berarti dah selesai donk masa cutinya?" Dion mesem.
"Iya. Emang kenapa?" Andrea melipat mukenanya dengan segera.
"Nggak papa." Dion berjalan sambil bergaya.
"Kenapa bokongnya bergoyang-goyang Mas? Perasaan sebelah nggak muter dangdutan." Andrea menatap geli suaminya.
"Asyik.. ntar malem bisa donk kita main perang-perangan sambil naik kuda." Canda Dion./@
"Sudah nggak musim Mas. Rusia aja kalo perang dah pake tank perang. Masak sampean mau naik kuda. Wkwkwkwkwk" Jawab Andrea santai.
"Itu kan serangannya beda Dek." Dion tetap sumringah.
"Mas Dion kenapa sih? Apa kejedot gayung
ung saat mandi? Aneh bener." Andrea cekikikan."Bukan Dek. Dah kebanyakan nyabun." Jawab Dion santai.
"Mirip tikus Mas." Andrea tak mau memikirikan arti perkataan Dion yang cekikikan.
"Alah.. masa nggak paham. Biasanya langsung konek." Dion memakai celana dalam didepan istrinya.
"Apa sih?" Andrea melongo menatap pemandangan yang Dion sembunyikan selama ia nifas.
"Hayo.. terpesona ya?" Dion cekikikan.
"Apa?" Andrea malu.
"Nanti malam siap esekusi." Dion bahagia
"Belum KB bapak." Andrea cekikikan.
"Walah." Dion cemberut.
"Spertinya senjata diatas lemari berguna." Goda Andrea.
"Halah.. Rugi." Tolak Dion.
Dion pergi ke gudang, mengintip letak joran pancingnya. Sudah berbulan-bulan sejak ketemu mbak Sri ia tidak memancing lagi.
"Repot cari apa?" Andrea ikut masuk ke gudang.
"Joran. Mau mancing saja aku Dek." Dion memilah umpan.
"Yo nggak doyan kamu kasih begituan." Jawab Andrea.
"Lha terus?" Dion menengok.
"Duit seratus ribuan donk." Andrea cekikian.
"Ye.. itu namanya mancing kamu Dek. Bukan mancing ikan." Keluh Dion.
"Kayaknya bukan uang deh umpannya.." Andrea tersenyum.
"Iya.. isi celana dalam kan?" Goda Dion membuka resleting celananya.
"Ih.. " Andrea segera menyambar tangan Dion.
"Aduh dek.. terjepit resleting kedua kalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Emang Beda
RomanceAndrea harus pasrah, saat calon pengantin prianya kabur dihari pernikahan. Demi nama baik, ia harus menikah dengan Duda berumur tiga puluhan yang pantas menjadi pamannya.. Harap bijak membaca cerita ini. Banyak unsur 18+ nya.. Author tidak bertangg...