Bab 6

57.7K 1.7K 5
                                    

Dion memeluk Andrea dari belakang dengan erat hingga si empunya merasa terganggu. Andrea membalikkan badan dan menatap Dion yang terkejut oleh dirinya.

"Kenapa Mas? Ada guling tuh." Keluh Andrea.

"Kamu marah?" Dion membelai poni Andrea.

"Iya." Jawab Andrea singkat.

"Soal Devi?" Tanya Dion.

"Ya."

"Kenapa?"

"Nggak papa. Aku mau tidur." Andrea membalikkan badan lagi namun dicega oleh Dion.

"Kamu cinta sama Mas Andrea?" Dion memeluk Andrea.

"Ya."

"Secepat itu?"

"Ya."

"Tidak ada bayangan Paijo?"

"Nggak."

"Serius?"

"Ya."

"Katakan kamu cinta padaku."

"Andrea jatuh hati pada Mas Dion. Jatuh sedalam-dalamnnya, sampai Andrea gak tau gimana caranya Andrea bisa bangun." Jawab Andrea terdengar terisak.

Dion mengecup kening Andrea. Kemudian membelai lembut punggung gadis itu. Dion menatap dalam kearah dinding kamar sambil meyakinkan hatinya.

"Aku mencintaimu Andrea." Jujur Dion dengan gugup.

Andrea membalas pelukan itu dengan erat. Ia mendengar detak jantung Dion yang tak beraturan. Ia mengusap airmatanya dengan baju yang dipakai oleh suaminya.

Dion segera mengecup bibir istrinya dengan lembut, Andrea kikuk harus membalas seperti apa, sebab ia belum pernah berciuman dengan pria. Dion memahami kekikukan Andrea, dengan lembut Dion kembali menciumnya, namun lama-lama ciuman cinta itu berubah menjadi nafsu.

Dengan hasrat yanv tinggi, Dion menuntun  tangan Andrea untuk menyentuk keprkasaannya yang kini sudah sesak dibalik celana dalam. Andrea terkejut dan mendorong Dion sekuat tenaga.

"Kenapa?" Dion terkejut.

"Apa itu tadi?" Muka Andrea memerah.

"Bukannya tempo hari yang kamu tanyakan." Dion tersenyum jahil.

"Apa?" Andrea menahan malu.

"Katamu apa aku nggak ngaceng? Wkwkwkwk" tawa Dion.

"Haaaa????" Polos Andrea.

"Mau dilanjut atau enggak nih?" Goda Dion.

"Apanya?" Andrea tak paham karena pikirannya mulai konslet.

"Skip aja. Tapi kamu nggak penasaran sama yang kamu pegang?" Dion menggoda.

"Apa?" Andrea melongo.

Dion menurunkan sedikit celananya dan mengeluarkan sesuatu dari balik celananya. Sesuatu berwarna kecokelatan dan cukup besar. Andrea melongo menatap pemandangan langsung dengan matanya. Selama ini ia hanya ikut temannya menonton video vulgar, dan mendengar cerita dari teman-temannya.

"Mas? Kok besar?" Begitu polosnya Andrea mengomentari kelamin Dion.

"Ini bisa memuaskanmu luar dalam Andrea." Tangan Dion mulai bergerak mendekati tubuh Andrea.

"Puas apanya? Apa bisa ngasih duit?" Andrea tetap melongo menatap benda yang disebut alat kelamin itu.

"Bisa memberimu anak Andrea. Anak setampan aku, dan secantik dirimu. Kok cuma dilihat Andrea?" Goda Dion

"Lalu harus diapakan?" Andrea panik saat tangan Dion mulai meraba dadanya.

"Ya diurus donk Andrea. Di belai, syukur-syukur diemut pakai ini." Dion menyentuh bibir Andrea.

"Hii." Andrea segera membalikkan badannya.

"Andrea.. Kok dianggurin. Tanggung jawab Andreaa..." Keluh Dion merasa hasratnya kurang.

Duda Emang BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang