..
..
..
..ו•••×
tsukishima mendongakkan kepalanya pasrah. hembusan napas panjangnya seolah mengatakan bahwa ia menyerah terdapat rencana mendadak dari Tuhan.
kenapa di setiap dirinya bertindak tak sesuai aturan hidupnya, sedikit saja melenceng, maka kejadian buruk pasti akan datang. walaupun biasanya tak begitu memberi pengaruh besar, tetapi kali ini cukup membuatnya lelah secara batin.
si rambut oranye, sosok lain dalam ruangan luas yang sunyi itu hanya bisa menunduk dalam-dalam dengan kedua tangan bertaut cemas. dirinya penyebab kepulan asap imajiner kini memenuhi kepala seorang tsukishima, siap meledak kapan saja seperti alat presto.
"bukankah aku sudah pernah mengatakan untuk tidak bertindak tanpa berpikir?" tsukishima sudah mencoba agar terdengar tidak begitu kesal, hanya saja sulit jika sudah menyangkut soal kelakuan hinata.
hinata bungkam seribu bahasa.
"kamu itu bodoh apa bagaimana?! mengapa harus menyelinap dan membuat malu. apa kamu tidak mengerti bahasa manusia? dasar bodoh, arghh!"
dapat dimengerti atas marahnya seorang tsukishima sekarang. bagaimana tidak? hinata benar-benar menyelinap masuk ke kamp pelatihan, tanpa malu ikut berbaris dengan kepala mendongak bangga saat tadi pelatih shiratorizawa menyambut kedatangan mereka.
bukankah itu memalukan? tsukishima sampai tak tahu harus meletakkan wajahnya dimana.
"kan kamu sendiri yang bilang kalau aku harus berlari juga. aku tidak mau kalah dari si kageyama—"
"dan memutuskan untuk menyelinap begini?! baka!" tsukishima mencekat kalimat penuh kilah dari si pendek. alasan bodoh itu tidak boleh dimaafkan.
"maaf," cicit si rambut oranye pelan. tidak bisa melakukan pembelaan lagi. ia kalah telak.
tsukishima mendengus keras, menggaruk sebal kepalanya yang tidak gatal. memang jika berhadapan makhluk cerah bagai buah jeruk ini sangat amat menguras emosi.
"hah, mau bagaimana lagi. sudah terlanjur juga. pelatih washijou juga sudah mengizinkan. tolong lain kali gunakan otakmu meski sedikit ketika bertindak." terus menerus merasa kesal benar-benar membuat batin tsukishima letih. ia butuh istirahat.
"kamu sebaiknya pergi dari hadapan ku sekarang." tsuki mengibaskan tangan dihadapan wajahnya, berharap hinata mengerti maksud tujuannya.
mendengar itu hinata sukar membantah, dengan kepala masih menunduk dalam ia berbalik dan mengambil langkah maju sesuai perintah. meninggalkan tsukishima seorang diri.
hatinya sedikit tercubit tadi saat tsukishima mengatakan betapa tidak bergunanya dirinya meski tak secara gamblang. walaupun sudah ribuan kali menelan makian dari si rambut pirang, tetapi malam ini agak lebih menyakitkan sedikit. hinata menepuk dadanya sekali, lantas membungkuk untuk memungut tas serta jaket jerseynya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DIVE | TSUKIHINA (short) ✓
Fanfictionhanya tentang bagaimana Hinata Shoyo mencoba mencurahkan rasa suka pada Tsukishima Kei. semua karakter disini hanya milik Haruichi Furudate sensei. saya cuma pinjam. semua sumber gambar/pic saya dapat dari pinterest dan PicsArt warning! BxB, yaoi...