🐅 - VII

410 40 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..
..
..

ו•••×

hinata pikir gundah gulana-nya akan segera berakhir. tetapi ternyata Tuhan dan segala skenario pendek tambahan yang Dia punya benar-benar tak bisa diduga.

merutuki diri sendiri mungkin menjadi hobi baru bagi seorang hinata shoyo. ini adalah imbas dari perilaku cerobohnya kemarin malam. yang secara lantang dan tanpa pertanggungjawaban mengaku pasal perasaan cintanya, pada salah satu rekan tim volinya. tsukishima kei.

mestinya sekarang ini hinata gelisah atau malah kecewa? sebab kemungkinan terbesar yang ia takutkan tidak terjadi, atau barangkali belum. shoyo dibuat pening.

bagaimana mungkin ia bisa tenang, ketika seseorang yang telah mendengar pengakuan cintanya secara gamblang malah tidak mengatakan apapun. jujur saja rasanya lebih menyeramkan daripada harus menghadapi tsukishima yang menolaknya mentah-mentah, memaki sekalipun bukan lah masalah.

pemuda bersurai pirang pucat itu malah tidak memberikan respon apapun. malam itu, tsukishima hanya menepuk pundaknya lantas beranjak pergi. meninggalkan hinata sendiri yang masih tenggelam dalam keterkejutan yang ia ciptakan sendiri.

selain itu, rasanya juga cukup menyakitkan.

bisa saja sekarang tsukishima berpikir dirinya begitu menjijikkan. menyukai seseorang yang notabene nya memiliki gender yang sama. sejenis. mereka sama-sama seorang laki-laki. hinata memukul pelan sisi jantungnya yang agak sesak.

"duh, sakit sekali disini." hinata menepuk agak kuat pada bagian luar tubuh yang melindungi jantungnya tersebut. menyukai seseorang bagaimana bisa menjadi se-nelangsa ini.

"apanya yang sakit?"

shoyo dibuat terperanjat oleh sebuah suara yang tiba-tiba merasuk indera pendengarannya. kepalanya menoleh kasar, agak lega kala menemukan bahwa suara itu ternyata memiliki wujud manusia, namun ia tak bisa merasa tenang sepenuhnya.

si tuan pemilik suara merupakan ushijima wakatoshi. seseorang yang cukup sering membuat hinata merinding hanya dengan mengetahui keberadaan laki-laki pendiam tersebut.

"oh, japan-san?"

"kenapa kamu disini sendirian?" tidak menghiraukan akan panggilan yang shoyo berikan padanya, wakatoshi yang semula berada di ambang pintu ruang penyimpanan peralatan voli itu kini berjalan menuju ke arah pemuda yang lebih muda.

sungguh tidak mungkin jikalau hinata harus jujur tentang perasaan gundah gulana-nya saat ini, apalagi pada orang asing yang ia segani macam ushijima. juga shoyo tidak lupa soal betapa lancangnya dirinya memeluk ushijima beberapa waktu yang lalu karena merasa terharu.

"uhh, anu, aku-eumm, aku merasa sedikit pusing? ah iya, kepalaku agak sakit jadi aku beristirahat disini sebentar." hinata menggaruk kepalanya sembari tersenyum kikuk.

LOVE DIVE | TSUKIHINA (short) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang