🕊️ - I

858 53 0
                                    


"huaaahhhhhhh....! melelahkan!"

keluhan lantang tersebut berasal dari seorang pemuda dengan garis wajah menggemaskan. kedua tangan mengacak surai jingga geram, bercampur rasa penat sekaligus lelah.

sangat amat jarang seruan letih seperti sebelumnya terlontar dari bibir bak buah persik tersebut. sedangkan pribadinya dianggap sebagai maniak voli sekaligus tenaga monster yang seolah tak mengenal lelah.

tetapi kali ini hinata shoyo—nama si pemuda jingga—punya alasan besar mengapa raut sebal bercampur penat kini terlukis secara imajiner pada wajahnya.

tubuh kurus yang tingginya hanya 5'4 kaki untuk ukuran seorang pemain voli itu lantas merubuhkan diri. tidur telentang di atas lantai kayu licin GOR milik tim voli sekolahnya. dada yang sebelumnya terpompa acak itu kini perlahan-lahan mulai naik turun secara teratur, kedua mata pun dibiarkan terpejam meski tujuannya bukan untuk tidur.

"hari ini pulang lebih awal saja, hinata. kamu terlihat kacau." sebuah suara nyaring mampir pada gendang telinga hinata, disusul oleh sensasi dingin yang kini hinggap pada pipi kirinya.

perasaan dingin dari minuman ion kaleng yang mampir di wajahnya itu mau tak mau membuat hinata kini menaruh perhatian pada seseorang yang membungkuk di atas kepalanya. memperlihatkan senyum teduh sekaligus lugu disaat bersamaan.

"kurasa kamu benar yachi-chan. rasanya seperti tenagaku terkuras habis." gadis cantik yang satu angkatan dengannya itu terkekeh manis. setidaknya cukup untuk membuat suasana hati Hinata membaik setelah mendengarnya.

"tumben sekali hinata merasa capek. biasanya kamu bahkan masih sempat untuk melompat-lompat setelah latihan seharian penuh."

hinata menggumam setuju atas ucapan hitoka yachi. memang benar ia selalu kelebihan energi pada hari-hari biasa.

"hari ini aku absen dulu. letih sekali." sebuah anggukan hinata dapatkan dari sang lawan bicara meski ia tidak sadar.

hinata masih enggan membuka kedua matanya sampai yachi pamit untuk pulang terlebih dahulu. memberikan pesan pada teman satu angkatannya tersebut agar tidak lupa mengunci gedung olahraga jika sudah rampung nanti.

setelah merasa kini dirinya tinggal seorang diri, shoyo barulah sudi membuka sepasang kelopak mata dengan bulu lentik tersebut. oh, rupanya permata cokelat itu dikelilingi selaput merah menyala yang mengakibatkan rasa perih. Ini adalah efek samping dari dirinya yang hobi menahan emosi dalam bentuk sebuah isakan.

siapa gerangan yang mampu membuat seorang pemuda jingga yang luar biasa ceria dan selalu penuh semangat itu kini diselimuti murung juga nestapa.

"hei, cebol."

ugh, ini dia si pelaku utama murungnya seorang hinata shoyo.

"kamu ingin jadi penunggu GOR? mau sampai kapan tidur disana."

 
tsukishima kei. manusia paling menyebalkan yang pernah hinata kenal. mulutnya yang selalu menabur garam di setiap kata-kata yang terlontar itu sudah terlampau sering menyembur seorang hinata shoyo. seharusnya ia benci dengan keberadaan si jangkung idiot bernama tsukishima. tetapi malah justru sebaliknya.

hinata malah menaruh perasaan lebih pada teman satu timnya tersebut. bajingan.

entah dirinya memang seorang masokis atau bagaimana.


1—,



Aksjskks I love this ksjskskk ✊

LOVE DIVE | TSUKIHINA (short) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang