|18 jumil

204 8 0
                                    

Tiga bulan kemudian

Sudah tiga bulan ini Juyeon merasa heran dengan sifat sang istri yang berubah-ubah.

Terkadang bersikap marah dan setelahnya baik, terkadang juga menangis tanpa sebab membuat nya sedikit heran.

Dan ini yang ketiga kalinya dia melihat hyunjae yang muntah-muntah di kloset, itupun di pagi buta.

Kini dia juga terbangun karena gerakan hyunjae yang akan turun dari ranjang.

Juyeon duduk di atas ranjang, melihat sang istri yang berlari menuju kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan nya.

Ia menyelikit kan dahinya heran.

Tanpa basa-basi dia pun turun dari ranjang nya, melangkah menuju kamar mandi.

Ia sedikit panik saat melihat sang istri yang duduk dengan lemas dan tengah muntah-muntah.

Dia pun berjongkok tepat di samping sang istri, mengusap-usap punggung sang istri.

'hoekk '

" Hey kenapa hmm? " Tanya Juyeon lembut.

Hyunjae menoleh ke samping lalu ia langsung menghapus air mata nya.

" E-eh eum kok bangun! " ucap hyunjae sambil menyeka air liur nya.

Juyeon pun menyibak rambut hyunjae yang menutupi keningnya. 

Hyunjae menatap wajah suaminya, dengan tatapan berkaca-kaca, ia mencoba untuk tidak mengatakan apa-apa kepada Juyeon karena ia yakin setelah Juyeon tau ada apa dengan nya Juyeon pasti akan membawa nya ke rumah sakit, ia tidak mau itu ia tidak suka.

" Ngomong sama aku kamu kenapa hmm? " Tanya Juyeon selembut mungkin.

" Hiksss Juyeon. perut aku mual banget hiksss " tangis hyunjae pun pecah.

Juyeon pun langsung duduk di lantai lalu membopong tubuh si manis di pangkuan nya, langsung memeluk tubuh mungil itu sambil ia  mengusap-usap punggung Hyunjae dengan lembut.

" Hikss kepala hyunjae juga pusing " adu hyunjae sambil memeluk leher suaminya.

Dia menenggelamkan wajahnya di cuek leher Juyeon

" Periksa aja yaa " ajak Juyeon dan dapat gelengan kepala dari hyunjae.

Juyeon pun langsung berdiri dari duduknya dengan bantuan besi untuk menjemur handuk yang di kamar mandi.

Lalu setelahnya ia membawa hyunjae menuju ranjang, membaringkan tubuh si mungil di atas ranjang.

Juyeon menarik selimut sampai sebatas dada si manis, membungkukkan badan nya sambil mengusap-usap rambut hyunjae.

" Hiksss Juyeon " tangisnya sambil melengkung kan bibirnya kebawah.

Jika saja keadaan hyunjae baik-baik saja pasti sudah terkekeh gemas melihat ekspresi wajah hyunjae Barusa.

" Kenpa hmm? " Tanya nya lembut sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi tembem sang istri.

" Hyunjae engga mau tiduran hyunjae mau duduk aja, hikss kepala hyunjae pusing, perut hyunjae juga mual kalo tiduran kaya gini "

Juyeon pun membantu sang istri untuk duduk lalu ia mengangkat tubuh mungil itu ke dalam pangkuan nya, kini kedua kaki hyunjae melingkar di sisi pinggang nya.

" Hikss Hyunjae pengen muntah hiks tapi engga bisa juyeon! " Adu nya sambil menangis.

Juyeon mendekup Wajah basah sang pujaan hati lalu mengecup kedua kelopak mata hyunjae lalu yang terakhir di bagian bibir

𝐽𝑢𝑦𝑒𝑜𝑛 𝐷𝑎𝑛 𝐻𝑦𝑢𝑛𝑗𝑎𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑜𝑑𝑜ℎ𝑎𝑛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang