Sidang perkara kedua dimulai, hari ini aku ijin untuk tidak masuk magang dulu. Begitupun dengan teman-temanku.
Sekarang, aku, mamanya Prince, Catur, Rocky, mbok Sadiah dan Mark sudah turut hadir di dalam persidangan. Entah kenapa, hari ini perasaanku tidak segugup daripada persidangan hari pertama. Aku berharap semua berjalan sesuai rencana.
Saksi-saksi kemarin yang datang juga turut kembali hadir bersama dengan saksi-saksi baru yang dipanggil untuk memenuhi keterangan lain. Seperti, orang-orang yang sebelumnya terlibat dalam drama perkelahian di ring tinju. Termasuk, lawan Prince kala itu, Joanes.
Waktu pertama kali melihatnya dan mengetahui, jika dia adalah lawan Prince di ring tinju aku sungguh terkejut. Badannya yang tinggi besar dan berotot itu menyaingi seorang Prince. Prince memang jago berkelahi, tapi melihat fisik lawannya saja sudah dipastikan itu bukanlah tandingan yang baik.
Terlebih ketika aku tahu, jika Joanes adalah mantan TNI dan pernah tergabung dalam pasukan anggota mafia kelas kakap. Meski sekarang sudah tidak lagi.
Persidangan berlangsung seperti biasa, diawali dengan sambutan hakim. Kemudian, tahap-tahapan pemeriksaan sesuai prosedur dan aturan pengadilan. Sampai dimana hakim bertanya kepada saksi Joanes.
Kami semua pun menyimak apa yang dibeberkan oleh cowok itu yang intinya, dia kesana awalnya hanya untuk menghibur diri dari stress yang melanda, dikarenakan lilitan hutang yang harus dia bayar dan kebetulan Prince datang. Kemudian, menawarkan uang satu milyar bagi siapa saja yang bersedia untuk melawannya.
"Alhasil, saya pun bersedia menerima tantangan itu, Yang Mulia." Tutup Joanes setelah membeberkan keterangannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan saksi-saksi lain. Dan, saat yang sangat ditunggu-tunggu. Pihak pengadilan mengeluarkan statement bahwa mereka mengantongi keterangan lain yang merujuk pada pembunuhan rencana terhadap terdakwa.
Semua orang sangat tidak sabar ingin melihat hasil dari rekaman cctv yang dimaksud oleh Catur kemarin. Video rekaman cctv itu pun diputar, sehingga semua orang bisa melihat apa yang terjadi sebenarnya.
Terlihat, hal yang pertama kali muncul pada layar besar adalah sebuah tempat parkiran mobil di samping tempat hiburan tersebut.
Sepuluh menit kemudian, datanglah mobil sport hitam milik Prince yang dikendarai oleh cowok itu sendiri berhenti di sana.
Tak selang beberapa menit, terlihat sosok Prince yang turun dari mobil mengenakan jaket denim yang dibalut kaos putih polos di dalamnya. Prince terlihat langsung berjalan memasuki tempat.
Mataku terbelalak begitu melihat sosok yang cukup familiar aku kenali dan pastinya aku pernah berjumpa dengannya.
Selang satu jam lewat dua puluh lima menit, seseorang berjaket kulit hitam dengan gambar tengkorak dipunggungnya itu berjalan ke parkiran mendekati mobil Prince yang terparkir bersama dengan satu orang lainnya yang mengenakan topi putih. Untuk orang yang bertopi itu aku tidak tahu dia siapa, sebab wajahnya tidak jelas dilihat.
Namun, satu orangnya lagi aku dan kami semua mengenalinya, dia tidak lain dan tidak bukan adalah, Felix.
Terlihat keduanya pun mulai melancarkan aksi mereka. Aku, bahkan sampai geleng-geleng tidak menyangka, jika sebenci itu Felix pada Prince sampai menginginkan cowok itu lenyap.
Kemudian, setelah keduanya selesai melancarkan aksi, mereka pun kembali masuk ke dalam tempat hiburan dengan santai.
Selang setengah jam kemudian, Prince keluar dari tempat itu dengan kondisi lunglai dan luka parah. Kemudian, dia masuk ke dalam mobilnya. Namun, menunggu beberapa puluh menit untuk kemudian melesat pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN A LOST YOU / INALOSTYOU!
Teen FictionKisah mengenai konflik anak muda dan cara mereka berdamai dengan masa lalu, serta ikhlas dengan apa yang sudah lewat. Dalam cerita ini kalian akan mengenal Isabella, Prince, Mark, Catur, dan Rocky. Yang memiliki karakter dan permasalahan mereka masi...