7.

1.2K 11 30
                                    

Setelah mengantar arya dan sinta, dean masuk kedalam kamarnya untuk mengerjakan PR matematika. Di buka nya satu persatu lembaran buku matematika pelajaran favorit nya itu, namun kembali terlintas adegan ciumannya bersama raka.

"Aaaa. Kenapa sih aku, kok ingat itu terus... aaaa" kesal dean.

Creek.. creek gagang pintu yang seperti di paksa untuk terbuka.

"Siapa?" Tanya dean. Tentu saja dean sebenarnya sudah tau bahwa yang biasa masuk tanpa mengetok pintu ke kamarnya hanyalah raka. Cowok yang mengesalkan.

"Tumben banget dikunci kamarnya" heran raka di balik pintu.

"Kenapa?" Dean tak peduli akan ucapan raka dan tak ingin membuka kan pintu untuk raka. Karena menurut dean jika ia membuka pintu itu jantung nya mungkin akan berhenti berdetak atas perlakuan raka.

"Mau ngajarin lu matematika" goda raka yang sebenarnya iya juga tidak jago matematika.

"Ga usah, aku udah ngerti" bohong dean

"Oh ya? Mau gua kasih matematika yang lebih sulit lagi ga, biar makin ga bisa di lupain? " ucap raka sambil tertawa.

Dean yang mengerti bahwa raka tahu apa yang ia fikirkan menjadi kesal sekaligus malu.

"Gaa! Makasih! " teriak dean di meja belajar kamarnya

"kalo mau, ke kamar gua aja. ga di kunci. Gratis buat lu. Hahaha" raka pergi masuk ke kamarnya.

"BERISIK!" kesal dean sangat malu

---

"Aaahhh faster baby empp" terdengar suara seorang wanita, membuat dean terbangun, dean yang sejak tadi ketiduran di meja belajarnya.

"Suara apa itu?" Dean kebingungan.
Dean keluar kamar nya , mencari asal suara itu.

"Kenapa ada suara wanita di kamar dia?" Dean bingung ketika menemukan asal suara itu dari kamar depannya, yang tak lain adalah kamar raka. Ingin dia mengetuk kamar raka, namun ia kembali teringat ucapan raka

"Oh ya? Mau gua kasih matematika yang lebih sulit lagi ga, biar makin ga bisa di lupain?"

"Hehe kalo mau ke kamar gua aja, ga di kunci. Gratis buat lu. Hahaha" flashback ucapan raka tadi dalam ingatan dean.

"Dihhh, ga mauuuu" dean bergidik ngeri, ia akhirnya memutuskan untuk tak mengetuk kamar raka. ia takut akan ucapan raka tadi. Dean akhirnya melanjutkan belajar nya.

Creek.

Terdengar dari dalam kamar dean, pintu kamar raka terbuka. Sontak membuat dean berlari membuka sedikit pintu kamar nya dan mengintip.

"Itu kan.."dean melihat seorang cewek yang melingkarkan tangannya di leher raka.

"Beb, ayah sama bunda kamu beneran balik besok?" Tanya elin dengan manja.

"Hmm" cuek raka

"Ihhhh padahal aku pengen tidur bareng kamu loh, udah lama kita ga tidur bareng lagi" goda elin.

Entah kenapa bukannya raka senang mendengar hal itu, ia malah menjadi kesal. Di buangnya pandangan nya ke arah kamar dean.

Tak sengaja ia melihat sebalah mata bulat di celah pintu kamar dean yang terbuka sedikit itu. Muncul ide nakal raka. Di lumatnya bibir elin, tentu saja di sambut dengan senang hati oleh elin. Cukup lama adegan bertukar air liur itu di depan pintu kamar raka, membuat dean menelan ludah melihat nya. Tiba-tiba raka menghentikan ciuman panas itu dan beralih menjilat ke leher jenjang elin, sesekali tangan nakal raka meremas payudara elin dari luar. Membuat elin mendesah.

"Emppppp baby, kamu masih kurang sayang?" Tanya elin di sela-sela jilatan raka.

Dean yang tak mampu lagi melihat adegan itu, memutuskan menutup pintu kamarnya dengan rapat.

Brug...

"Apa itu?" Kaget elin

Raka yang melihat dean menutup pintu ikut terkekeh kecil.
"Dasar bocah bodoh" batin nya.

"Baby kamu denger ga tadi? Kaya nya kamar itu ada orang nya deh?" Tanya elin

"Ga ada, udah kamu pulang sana" usir raka

"Iya kah? Ga di lanjutin lagi?" Rengek elin

"Kapan-kapan lagi, gua cape" tolak raka

"Tapi kan.." elin hendak melanjutkan rengekannya, namun melihat raka yang melihatnya dengan tatapan tajam membuat nya tidak berani membantah.

"Iya sudah deh kalo gitu, anter aku ke depan dong" pinta elin. Raka pun mengantar elin ke depan.

---

"Gila ya mereka. Bisa-bisa nya. Bukannya tadi siang dia ciuman sama aku, Sekarang malah.." kesal dean di dalam kamae

"Tapikan kak elin pacar nya jadi wajar lah ciuman kan? Ahhh sudah lah aku mau tidur aja lagi" tambah dean kemudian ia kembali tidur.

Senior & perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang