24.

726 15 0
                                    

"David aku mohon. Mending kamu pulang sekarang!" Dean menahan tangis saat david menindih badannya.

"DAVID PLEASE JANGAN!" bentak dean saat david mencoba menciumnya

"Ga usah sok jual mahal de, aku tau kamu juga tidur sama cowok lain kan?" Ujar david yang tengah mabuk

"Ga. Aku ga per..." tiba-tiba dean teringat bahwa iya pernah tidur bersama raka

David yang melihat dean berhenti berbicara dan tidak menyangkal menjadi tersenyum

"Udah lah. Ga usah sok suci. Masih untung aku mau sama kamu de. Sok nolak aku lagi!" cemooh david

"Tapi aku ga gitu vid. Tolong jangan gini" isak dean saat david mencium leher dan meraba bagian atasnya.

"David aku mohon. Aku minta maaf vid" isak dean semakin parah namun david tidak berhenti. Tubuh munggil dean  benar-benar terhimpit dan tidak bisa melawan tubuh besar david

"Sreek" david merobek piayama bagian atas dean terlihat dua gunung kembar milik dean yang ditutupi bra berwarna hitam semakin terlihat menawan

"Gila cantik banget" nafas david menggebu-gebu.

David masih mencoba menciumi bibir dean sambil tangan kanannya mulai meraba bagian bawah dean yang mudah terangkat karena memakai piyama daster.

"APA-APAIN INI!" Teriak raka tiba melihat dean dan david

Raka yang marah langsung memukuli david

"ANJI*NG !" Raka yang terus-terusan memukuli david tanpa henti

"Ra... ka" lirih pelan dean

"De " raka yang lengah melihat ke arah dean langsung diambil kesempatan oleh david untuk membalas memukul raka .

Raka yang kaget terkena pukulan david sedikit bergeser. David yang sudah tidak ditindih oleh raka, memilih untuk kabur meninggalkan rumah raka.

Raka hendak mengejar david, namun mendengar tangisan dean

"De kamu gapapa?" Panik raka namun dean hanya menangis

"De?" Panggil raka pelan. Tiba-tiba saja dean langsung memeluk raka sambil menangis

"Aku takut. Aku takut raka" isak dean kencang

"Ga, gapapa. Ada aku de." Raka mencoba menenangkan dean sambil mengusap lembut punggung dean

Setengah jam berlalu dean masih tak henti menangis, raka yang melihat sekitar sepertinya tidak ada siapa-siapa di rumah .

"Bibi sama mangkarta mana?" Tanya raka pelan namun hanya dijawab gelengan dan tangisan oleh dean.
Melihat itu raka melepaskan pelukannya untuk menutup pintu dan gerbangnya.

"Bentar yah. Aku tutup pintu dan gerbang dulu" pelan raka kemudian raka menggendong ala bridal style dean menuju kamarnya

Dean yang masih tersendu tangisannya namun sudah mulai memelan.

"Dean." Panggil raka pelan sambil mendudukan dean di kasur kamarnya.

"Kenapa bisa begini" raka sambil menyelimuti setengah badan dean

"Bibi sama mamang mana?" Ulang raka

Dean hanya cegukan oleh tangisannya.

"Kita lapor polisi aja ya" pelan raka, namun dean menggelengkan kepalanya

"Kenapa?" Tanya raka

"Aku takut" pelan dean

"Ada aku" ucap raka meyakinkan

"Ga, aku takut" tolak dean

"Iya udah. Coba liat aku bentar" raka menaikan kepala dean yang sedari tadi cegukan dan menunduk

Dilihatnya bibir dean berdarah bekas gigitan paksa oleh david dan kemerahan di leher dean.

"Ini sakit?" Sentuh raka lembut dengan ibu jarinya dan hanya dijawab angguk pelan oleh dean

"Cup" dengan pelan raka menyatukan bibirnya dan bibir mungil dean

"Setss" perih dean

"Buka dikit bibirnya. Biar aku sembuhin" bisik raka. Ajaibnya dean seperti terhipnotis dan menuruti perkataan raka

Raka meciumi lembut bibir dean yang sedikit mengeluarkan darah itu. Perhalan raka menyapu semua bibir dan lidah ranum dean,  tanpa sadar deanpun  mengikuti permainan pertukaran air liur dan mulai mengimbangi  raka.

"Masih sakit?" Tanya raka menghentikan adegan itu.

-------------------------------------------------------
NEXT GA NIH?

Senior & perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang