a box of milk✅(Jikook)

1⬜prolog

Desember 2022

Seharusnya kemarin tidak pernah terjadi , kesialan itu juga dapat di cegah , dan satu hari dia selalu mendapatkan kesialan sebanyak hampir lima kali . kemarin adalah kesialan terbanyak yang dia dapatkan .

Ketika membuka matanya , pria dengan wajah cantik bernetra coklat itu sudah mulai merutuki matahari . Karena sinar orange menerpa wajah berkulit seputih susu , memperlihatkan semburat merah di kedua pipi gembilnya .

Bibir plump berbicara pada matahari sembari tersenyum. "Oh ya ampun . Sapa aku dengan baik . Jangan langsung seperti ini. Kau tidak tau kemarin aku mendapati hari buruk?".

Terkesan kesal namun tersenyum. Pemuda bernama Park jimin itu menggeliat merenggangkan otot tubuh kecilnya di atas ranjang . Tangan dengan jemari mungilnya terangkat dan bersiap bangun . Bangun dan ayo mulai aktifitas hari ini .

Setelah menyibak poni memanjang dari rambut hitamnya Jimin menutup mata sebentar sebelum akhirnya mendengar suara panggilan dari luar. 

"Jiminie! Ini sudah jam sembilan bocah ! Cepat bangun!".

Jadi Jimin menghela nafas, dia turun dari ranjangnya Melangkahkan kaki keluar kamar . Berikutnya dari rumah kayu itu dia menemukan seseorang sedang bersiap memakai apron . Pria tersebut melihat pada Jimin yang mengusak mata kemudian menguap dan melangkah mendekatinya.

Pria tampan bermata setajam pisau di tangan pucatnya itu melihat pada Jimin yang kini duduk di meja makan .

"Kenapa dengan sikumu? Kau jatuh lagi?". Tanya pria yang tidak lain adalah kakak jimin . Kakak sepupu Jimin yang mengambil tanggung jawab untuk menjaga bocah sejak berumur sembilan tahun .

Bayangkan saja , hanya sepupu dan dia seolah memiliki beban berat untuk membesarkan jimin yang hidup sebatang kara karena paman dan bibinya meninggal konyol .

Konyol dan meninggalnya hanya karena ingin pergi melihat puncak gunung padahal ada peringatan cuaca tidak sedang baik.  Konyol juga meninggalkan seorang anak sendiri dan memilih untuk melihat matahari di hari ulang tahun pernikahan mereka. Nyatanya mereka berdua benar benar cinta sejati. Di tengah cuaca  buruk dan mereka yang bodoh memilih tetap naik gunung geumjeongsan , gunung curam di Busan. 

Bodoh memang . Mereka meninggalkan bocah lucu yang menggemaskan . Dan orang tua yoongi mengambil Jimin ketika usia si pemuda cantik itu empat tahun. Yang bahkan berjalan saja belum bisa .

Tetapi usia sembilan tahun yoongi sangat berat .  Ayahnya pergi merantau . Ibunya meninggal karena sakit. Dan lihat sekarang. Ayahnya tak pernah kembali, sementara dia membesarkan satu bayi yang tetap menjadi bayi entah sampai kapan. 

Tetapi karena pekerjaannya menjadi buruh tani , yoongi bisa membesarkan jimin meski dia harus rela tidak sekolah . Dia juga bingung mengapa sebesar itu menyayangi Jimin walau terkadang mereka terlibat cekcok. Jimin sendiri yang memutuskan sekolah hanya sampai batas senior high school. Padahal jika mau dia bisa saja meminta jimin melanjutkan sekolah. 

Sembari memecah telur di atas teflon pria berambut sedikit panjang dengan tato di leher putihnya terlihat tidak pernah serasi itu melakukan sesuatu . Yoongi mentato lehernya karena risih dengan kulitnya yang sangat pucat. Ingin menambah tato tetapi nanti berkahir Jimin akan mengabaikan dirinya selama enam bulan.

Enam bulan . Coba bayangkan, Jimin yang benar benar tidak ingin bicara bahkan didalam satu rumah kecil itu padanya. Dan dirinya yang juga tidak perduli akan hal itu . Berlangsung enam bulan tanpa sapa menyapa . Dan berkahir mereka berdamai di hari peringatan kematian ibu yoongi . Lalu mereka minum bersama sampai pagi menjelang. 

'aku tidak suka pria bertato'.

Sejak saat itu yoongi tau orientasi Jimin sedikit berbeda . Dia tau adik sepupu yang sudah dianggap adik kandungnya itu spesial dalam banyak hal. Dia hidup dengan manusia unik yang mungkin tidak akan di temuinya di sembarang tempat . Namun lebih dari itu yoongi memiliki perasaan berbeda yang berusaha untuk ditutupnya.