15⬜my beautiful attorney

1.3K 106 20
                                    

Januari 2023



Tidak tahu apa yang terjadi setelah dia menutup Mata, saat itu jimin mencoba mengerjapkan matanya berulang kali membiasakan sinar masuk melalui rentinanya.

Yang terdengar dari telinganya adalah mesin yang terus berbunyi. Jimin menoleh dan mendapati infus yang menetes secara perlahan. tetapi seingatnya sebelum dia benar-benar menutup Mata tidak ada siapapun yang datang  menolongnya. Jimin berpikir mungkin dirinya merenggang nyawa tetapi setidaknya adanya infus itu adalah tanda bahwa dia masih bisa terselamatkan.

Dan Dia meyakinkan dirinya bahwa dia masih hidup. yang meyakinkan dirinya, bahwa dia masih hidup adalah sosok Kakak dalam hidupnya yang tertidur sembari duduk dan menundukkan kepala pada pinggiran ranjang.  Jimin melepas oksigen dari hidungnya secara perlahan meski merasakan kepalanya berputar dan terasa begitu pening.

Dengan sangat hati-hati dia membelai rambut hitam pria bernama yoongi yang masih tidur itu, hal tersebut membuat kakaknya segera bangun dan terkejut melihat pergerakan Jimin.

Dia lantas berteriak memanggil suster ataupun dokter yang bertugas kala itu untuk segera datang. Jimin masih belum sepenuhnya membuka mata. entah mengapa seluruh tubuhnya masih terasa begitu berat dan tak bertenaga. saat kesadarannya belum penuh, beberapa orang berlarian masuk ke dalam ruangannya.

di matanya saat ini Jimin melihat lagi sosok pria yang beberapa waktu tidak ditemuinya, adalah seokjin yang bertanya kepada yoongi.

"Dia sudah sadar?".

"Iya".

Pertanyaan itu didengar dengan baik oleh Jimin dan kakaknya yang menjawab dengan singkat.  saat yang bersamaan seorang dokter datang mendekat dan membuka pupil matanya lebih lebar. selanjutnya juga dokter itu memeriksa nadi dan mesin di samping ranjangnya.

"Dia sudah sadar dan melewati masa kritis".

Kata-kata dokter itu membuat kakak Jimin terlihat bernafas lega, jimin pun tidak tahu akhir hidupnya meski semua ini terasa begitu nyata.

"Hyungh". Jimin memanggil kakaknya dengan suara nyaris tak terdengar.

Yoongi bergerak menggenggam tangan Jimin yang bebas dari infus. sementara Jimin melihat pada pria lain yang baru saja masuk dengan tergesa-gesa, dia adalah Hoseok yang tampak terlihat begitu khawatir.

"Bagaimana, aku bisa selamat? dan berapa lama aku tidur?".

Pertanyaan jimin mengalir pelan, yoongi membelai kepala si cantik dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang. Dia bahkan mencium kening Jimin seolah merasakan kelegaan luar biasa, tidak terbayang saat menemukan Jimin di dalam kontainer itu.  Dia sangat marah , jika bisa dia akan menemui Mark dan membunuhnya . Namun Hoseok menahannya . 'Jika Jimin sadar dan terjadi sesuatu padamu apakah kau pikir dia akan bahagia?'.

Mendengar itu yoongi mengurungkan niatnya. Setengah mati meredakan amarah dan duduk diam memandang adiknya yang betah tertidur itu.

Apa yang dia takutkan selama ini berharap tidak terjadi lagi, saat Taehyung menghubunginya dan menceritakan bahwa Jimin dalam bahaya membuatnya benar-benar meradang, dengan begitu luar biasa dengan penuh kemarahan dia pergi ke Seoul malam itu juga. walau kondisi tubuhnya masih belum membaik karena luka tembak yang dialami lebih fatal terjadi sebanyak dua kali. Tetapi dia adalah pria yang hebat yang mampu bertahan saat itu.

Jungkook yang menghubungi mereka menunjukkan di mana mereka berada saat ini.  tetapi Yoongi mendapati adiknya di sana dalam kondisi sekarat karena kehabisan darah dan Jimin terpaksa dioperasi untuk mengeluarkan peluru.

Itu singkat ceritanya bagaimana Jimin bisa diselamatkan tetapi pertanyaan selanjutnya dari Jimin membuat Yoongi tertegun sebentar.

"Jungkook?".

a box of milk✅(Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang