Desember 2022
Jimin tidak tahu apa yang terjadi selama tiga hari ini , rasa rasanya Dia seperti tidak mendapati hari sialnya. Tiga hari belakangan ini dia sudah bisa mengayuh sepeda, namun tetap saja pada akhirnya Jungkook yang menyetirkan sepeda tersebut. karena entah mengapa juga pria itu tidak mau tinggal di rumah.
Jimin juga tidak masalah mengenai hal itu, karena sungguh apa yang dia rasakan beberapa hari terakhir ini sedikit menguntungkan olehnya. Jungkook memang membawa aura positif dalam hidup Jimin, itu pun menurut pemikiran jimin sendiri. karena kesialan yang selalu menimpanya di setiap hari, tiba-tiba saja hilang hingga sampai tiga Hari berlalu sudah.
Yang menjadi masalah adalah, pria di hadapannya ini menjadi pujaan banyak orang. dan itu sedikit mengganggunya apalagi dengan sikap Jungkook yang terang-terangan terlihat tebar pesona, entah mengapa hatinya merasa sangat jengkel dan kesal.
Jimin jadi tidak bisa berpegangan pada sesuatu karena kedua tangannya sedang memegangi sisa susu yang berada di dalam kantong plastik. Tetapi dia tidak mengeluhkan apapun, jadi dia hanya diam sembari berteriak menjajakan sisa susu tersebut.
Sudah hari ke lima dan Jungkook mulai membaik dari terakhir kali. mereka berjualan susu bersama-sama, dan jimin akan mengantarkan Jungkook besok pagi ke tempat di mana pria itu bisa meminjam telepon.
Mereka berdua duduk di sebuah bangku panjang terbuat dari batang pohon yang dibelah menjadi dua . bangku tersebut berada di pinggiran sawah milik warga setempat. sedikit lagi mereka akan memutuskan untuk kembali ke rumah karena sepertinya akan turun hujan.
Pastinya jimin mengakui bahwa tiga hari ini dia tidak mendapatkan kesialan apapun. namun mungkin itu hanya suatu kebetulan, langit mendung Itu tandanya dia tidak bisa menjual lebih banyak susu lagi.
Tangan kecilnya meraih salah satu kotak susu yang berukuran sedang, dengan sangat perlahan tutup kotak susu tersebut di buka. kemudian jimin minum dan tidak menawarkan kepada Jungkook, karena tahu bahwa pria itu tidak menyukai susu katanya.
Tetapi baru saja meneguk sebanyak dua kali, pemuda bermata Bambi itu menarik kotak susu ditangannya, kemudian tersenyum tipis dan meminum susu tersebut.
"Sejak kapan kau suka minum susu?". tanya Jimin, walau kesal dia tidak mengungkapkannya.
Tanpa sadar jimin mulai bergantung pada apa yang Jungkook lakukan. setiap kali jimin hendak pergi dia justru yang berharap agar Jungkook ikut dengannya lebih dulu.
Cukup bagus bagi Jimin, Karena itu adalah rekor terlama hingga dia tidak merasakan lukanya sakit karena harus jatuh lagi. biasanya memang seperti itu mengapa lukanya tidak pernah bisa sembuh dengan cepat.
Bagaimana mau kering? kalau baru akan sembuh saja jimin sudah jatuh lagi atau menabrak sesuatu. masih untung Jika dia dikejar anjing dan dia bisa menghindar, anggaplah itu kesialan yang cukup melelahkan juga, tetapi setidaknya dia tidak terluka.
"Besok kita berangkat pagi-pagi untuk pergi ke ujung desa. kau bisa menggunakan telepon untuk menghubungi rekan-mu atau kerabatmu".
" kurasa di sini juga menyenangkan. Tapi aku harus segera kembali karena banyak pekerjaan yang harus kulakukan . kuharap kau tidak kesepian jika aku kembali ke Seoul".
Si cantik menaikkan sebelah alisnya, kemudian melihat kepada dia yang kembali meneguk susu dari dalam karton kotak tersebut.
"Memangnya kau pikir kau siapa? sebelum kau disini aku sudah terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri".
Pria bermata Bambi itu justru terkekeh mendengar apa yang diucapkan oleh Jimin padanya.
"tapi kau tidak pernah sial lagi sejak pergi menjual susu bersamaku bukan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
a box of milk✅(Jikook)
FantasyPertemuan itu sedikit mengganggu hati Jungkook, Si pengantar susu adalah pria cantik yang memiliki senyum yang indah. Sebagai ketua anggota gangster, Jungkook berusaha untuk tidak memperlihatkan kepada teman temannya bahwa dia mengenali Jimin yang...