14⬜shoot me

1.4K 114 17
                                    

Januari 2023







Jimin dengan begitu cepat berlarian ke luar kampus setelah mengatakan bahwa dia akan di jemput Taemin . Jelas hal itu membuat bo gum merasa sedih karena lagi lagi dia harus mengalah pada seseorang yang bernama Taemin itu, entahlah dia harus bersaing dengan siapa lagi kali ini .

Tetapi bo gum terkejut saat dia mendapati seorang Jungkook mendekati si cantik itu dari kejauhan ketika dirinya masih asik memandangi punggung Jimin menjauh darinya . Bukannya langsung berhenti Jungkook merangkul pundak sempit jimin untuk melangkah bersamanya.

"Dia bilang akan pulang dengan kakaknya?". 

"Sahabat kakaknya". Bo gum berkata pelan melihat pada hyuka yang mengikat rambut memanjangnya. Itu sedikit membuat bo gum terpana, entah mengapa hyuka tampak berbeda. Namun karena kedapatan memperhatikan hyuka, bo gum akhirnya menanyakan apakah hyuka mau pergi bersama dengannya.

"Tadinya aku akan pergi bersama Taehyung karena dia mengatakan akan ke restauran . Tapi lebih baik kita pergi saja . Karena sepertinya Lea dan Taehyung butuh waktu". Hyuka terdiam  sebentar sebelum mengatakan . "Bo gum ah, bagaimana jika kita pergi nonton film?. Ada film baru yang menyenangkan . Sudah lama kita tidak pergi nonton bersama bukan?".

Sudah sejak lama sekali . Hyuka tidak tau apakah ini benar . Dia hanya tidak ingin bo gum merasa sedih . Apa yang dia lakukan ini jelas karena benar benar murni agar bo gum tidak terlalu berpikir lagi mengenai jimin.

Bo gum terlihat berpikir sebentar sebelum mengangguk setuju. dia benar-benar harus berusaha agar tidak memikirkan ini, mencoba untuk sadar diri mengenai cintanya yang tidak akan pernah berbalas.

Sementara itu Jimin yang dibawa menuju tempat parkir berhenti sebentar saat Jungkook juga menghentikan langkahnya .

"Katakan, kau akan naik bus?".

Jimin menaikkan sebelah alisnya dari balik topi baseball yang masih melekat dikepalanya. karena Jungkook memaksanya memakai itu tadi, dan dia juga tidak melepasnya sampai saat ini. 

"Aku bilang aku dijemput". Kata Jimin bernada kesal.

"Siapa itu? seorang pria?".

"Seorang pria pun memangnya apa masalahnya untukmu?".

"Masalah, karena mulai sekarang kau adalah kekasihku". Detak jantung Jimin rasanya tak mampu bekerja sama dengan baik . Bagaimana bisa seorang Jungkook dengan enteng mengatakan hal tersebut, sementara dirinya belum seratus persen melupakan Jungkook?. Tetapi bukankah pernyataan seperti itu tidaklah romantis?. "Karena kau tidak menjawab jadi sudah di pastikan kau adalah kekasihku. mulai dari Hari ini, dihari Rabu tanggal tiga belas Oktober jam lima tiga puluh menit park jimin adalah kekasihku".

"Aku tidak menjawab bukan berarti setuju". Jimin menjatuhkan tangan Jungkook dari pundaknya, kemudian menatap Jungkook yang terlihat memandangnya dengan tatapan sendu. "Menjadi kekasihmu? Apa kau lupa bahwa kau bukan gay?".

"Aku bukan gay . Dan hanya menyukaimu".

Diam , jimin tak mampu menjawab apapun . Rasanya mimpi . Tetapi hatinya mencoba untuk menyadarkan diri . Apakah ini nyata?.

"Kau bercanda". Adalah dua kata yang bisa Jimin ucapkan. tangannya mengerat pada tali tas ransel . Matanya terasa berair dan hendak tumpah saat itu juga.

"Aku menyukaimu park jimin". Jungkook mungkin harus sadar apa yang dia lakukan selanjutnya pada Jimin . Dia menarik tengkuk si cantik dan bahkan mengecup bibir plumpy pria yang kini membulatkan matanya. Jungkook melakukannya lagi . Menciumnya di depan begitu banyak mahasiswa yang juga hendak pulang dan di bawah langit sore yang mulai menghadirkan malam .

a box of milk✅(Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang