Januari 2023
🔞🔞🔞 beware just for 18+
Jimin melihat Daniel keluar dari ruang periksa . Dan pria itu menunjukkan tangannya yang di perban sembari tersenyum tipis .
"Sepertinya tuhan cemburu aku menyentuh tanganmu".
Lantas si cantik itu tersenyum juga . Dia bangkit berdiri mendekati Daniel yang memandangnya. "Ayo , aku akan mengantarmu . Selanjutnya aku bisa naik taksi saja".
"Jangan begitu, sebagai seorang pria aku yang harus".
"Aku juga pria kau lupa?".
Mereka melangkahkan kaki melewati koridor rumah sakit . Sementara Jimin sesekali melihat tangan Daniel yang di perban, dia hanya sedang merasa bersalah untuk sesuatu. Tetapi bukankah dia juga bersyukur bahwa bukan tangannya yang terkena siraman air panas itu?.
"Tapi kau pria yang cantik". Kata Daniel lagi.
"Jangan mengejekku".
"Heiii sungguh".
"Aku menggunakan make up dan kau harus melihat wajahku tanpa lapisan make-up ini".
"Tanpa makeup kau juga cantik".
Jimin jadi tidak memiliki kata kata apapun untuk menghindari rayuan Daniel . Dan dia pada akhirnya mengalah saja karena mungkin Daniel akan terus merayunya dengan pujian yang tidak pernah berhenti .
Waktu bergulir dan Mereka sampai di depan apartemen Jimin. Tentu masih apartemen yang lama . Dia tidak ingin pindah . Tidak tentu saja karena begitu banyak kenangan dengan seorang pria berandalan ketua gengster yang entah sedang berada dimana.
Dia turun dengan Daniel membukakan pintu untuknya . mereka sempat saling berpandangan sebentar dan daniel mencoba mendekat serta berusaha untuk mencium Jimin, namun sesuatu terjadi".
"Tintttttttttttt!!!".
Suara klakson yang sangat keras di pinggir jalan itu mengejutkan keduanya. Jimin bahkan menoleh bersamaan dengan Daniel yang melihat satu mobil menjauh dari sana.
"Mungkin lain kali aku menurunkanmu di basement". Daniel tentunya kecewa , padahal momentnya dirasa sangat pas tadi. Sudah begitu sangat lama perasaannya pada Jimin berkembang, dan semua sikap yang sudah ditunjukan agar pria itu sadar bahwa dia sangat tertarik sia sia .
"Para berandalan itu tidak akan pernah berhenti . Ada arena balap di dekat sini dan yang tadi bisa saja salah satunya". Jimin menjelaskan mengenai situasi yang terjadi beberapa menit itu.
Daniel terlihat menghela nafas panjang. Dia tersenyum tipis dan memahami situasi ini. "Lingkungan ini berbahaya. Kau bisa mencari apartment yang lebih baik".
"Sejauh ini aku aman . Sekarang pulanglah. Sampai bertemu besok". Jimin tidak ingin membahas apapun dengan kejadian hari ini.
"Nde", seolah dia sangat tau bahwa Jimin berniat untuk mengusirnya. Tetapi Daniel sangat paham dan mulai terbiasa dengan sikap jimin yang selalu dingin padanya. dia tidak akan menyerah begitu saja . Seutas senyuman dengan lambaian tangannya dia memutuskan untuk masuk kembali ke dalam mobil .
Ada alasannya mengapa Jimin memutuskan untuk turun disana . Tujuannya tentu ke supermarket di depan apartemen itu. Seperti biasa dia akan mampir untuk membeli sesuatu. Dengan langkah gontai dia melewati zebra cross dan masuk .
Seorang karyawan menyapa dirinya. Menanyakan apakah Jimin lembur lagi . Tidak ingin memperpanjang percakapan Jimin hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah mendapatkan apa yang di cari jimin segera ke kasir untuk membayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
a box of milk✅(Jikook)
FanteziePertemuan itu sedikit mengganggu hati Jungkook, Si pengantar susu adalah pria cantik yang memiliki senyum yang indah. Sebagai ketua anggota gangster, Jungkook berusaha untuk tidak memperlihatkan kepada teman temannya bahwa dia mengenali Jimin yang...