10⬜your heart

1.4K 133 11
                                    

Januari 2023







seperti bunga dandelion yang beterbangan dan meninggalkan tangkai , jimin yang tadi malam merasa begitu sedih melihat bagaimana jungkook tidak menghiraukannya lagi dan kini sudah berakhir segala sesuatunya . meski sudah beberapa kali jimin berusaha untuk menghapus perasaannya nyatanya memang sangat sulit.

sudah beberapa hari berlalu sejak terakhir kali insiden penyelamatan yang dilakukan Jungkook terhadap dirinya dari reruntuhan rak minimarket. Dan terasa sangat sedih saat terakhir kali dia melihat pandangan Jungkook padanya terasa begitu dalam. Entahlah dia juga tidak mengerti.

Tadinya bo gum meminta dirinya untuk bersiap karena mereka akan menghadiri acara ulang tahun dari Paman bo gum tersebut. tetapi belum juga dia mempersiapkan diri karena pikirannya sedang kacau saat ini.

Bel appartmentnya berulang kali berbunyi . Tanpa melihat jimin tau siapa sebenarnya yang sedang melakukan itu .

Dengan langkah lemah Jimin bangkit berdiri mendekati pintu . Hari ini hari libur dan rasa malas begitu menjalar di seluruh tubuhnya . Baru membuka pintu dia di hadapkan oleh wajah bo gum yang tersenyum tanpa beban sedikitpun, dan Jimin seketika terkejut ketika mendapati pria lain di belakang bo gum.

Hyuka tersenyum padanya juga, benar-benar tersenyum tidak seperti biasanya. Kadang dia melihat pria dengan wajah dingin tanpa sedikitpun ekspresi yang berarti.

"ya ampun kau belum siap-siap? ayo cepat, kita sudah sangat terlambat Jimin". Bo gum membalik tubuh Jimin, mendorong pundak pria yang lebih kecil itu masuk ke kamar. "cepatlah, aku dan hyuka akan menunggu di sini".

Pada akhirnya dia harus bersiap-siap dan harus terlihat baik-baik saja hari ini. Karena jika bo gum mencurigainya dan menanyakannya apa yang terjadi. mungkin itu akan merusak suasana. Bukankah hari ini harusnya menjadi hari yang sangat bahagia untuk mereka?.

Mari melupakan sejenak apa yang dia hadapi. perasaan tidak nyaman itu harus berlalu segera mungkin. Jimin sangat tahu bahwa dirinya dan jungkook tidak akan mungkin bisa bersama. sekeras apapun Jimin berusaha memikirkannya, tetap saja Jungkook tidak akan bisa melihatnya.

senyum Jungkook yang tadi dilihatnya sekilas entah untuk apa, suatu hari nanti mungkin saja dia bisa jatuh cinta kembali pada seseorang yang tepat.

Sedikit tergesa-gesa pada akhirnya dia bergegas berganti pakaian karena tadi dia sempat mandi untuk menyegarkan pikiran. Setelah membuka lemarinya dia memilih pakaian dengan kemeja berwarna putih tulang dan di padu bersama celana panjang berwarna coklat tua.

Jimin menyisir rambut hitam kelamnya ke belakang, dan mengoleskan lip balm pada belah bibir plumpy miliknya. Setelah menghela nafas panjang dia bergerak keluar dari kamar dan Mencoba tersenyum pada bo gum dan hyuka.

Jimin meskipun memakai baju yang sederhana dengan gayanya yang juga tidak terlalu mencolok, entah mengapa di tubuhnya seperti ditempeli magnet, karena bo gum terus memandangi si cantik yang baru keluar dari kamarnya itu.

Hyuka tahu bahwa bahwa sahabatnya itu benar-benar memandangi jimin dengan penuh kekaguman. dia lalu tersenyum miring dan menyindir bo gum yang masih mematung seperti itu.

"Air liurmu bisa jatuh Jika kau terus menganga seperti itu".

"Apakah ada yang aneh dengan diriku? Mengapa kau memandangiku seperti itu Bo gum?". Tanya Jimin .

"Tidak Jimin, itu karena kau terlihat sangat memukau". Bo gum berkata pelan sembari melebarkan senyumnya, sementara sekali lagi hyuka menaikkan sebelah alisnya karena seingat hyuka tadi, dirinya yang belum bersiap-siap saja dituntut untuk lebih cepat oleh bo gum. memang sedikitnya sahabatnya itu terkesan pilih kasih bukan?.

a box of milk✅(Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang