Bab 4

1.8K 193 25
                                    

"Ini pasti akal-akalannya doang!"

"Dalam waktu singkat aja mereka udah akur banget"

Terlihat aku yang tengah membawa kotak bekal pemberian Luna dengan wajah yang gugup.

Mereka menatap ke arahku haha..hahaha..

"Luna!"

Suara bariton itu..sepertinya aku kenal. Dan...tara! Itu adalah Carlos. Ia terlihat berdiri di hadapan Luna yang menatapnya dengan datar.

"Apa itu benar? Kamu memberikan bekal kepada Gabriel?" tanya Carlos disertai tatapan tajam ke arahku yang posisinya tak jauh di belakang Luna.

Monyet! Jangan tatap seperti itu bangsul!

"Hehe..itu benar. Dan juga, karena kamu sudah berada di hadapanku, aku ingin bilang jika mulai hari ini, aku berhenti mengejarmu!" jawab Luna dengan tegas.

Namun nampaknya Carlos tak mempercayainya dengan mudah. Tetapi wajahnya terlihat sedikit kesal.

"Ini pasti hanya akal-akalanmu saja, bukan? Nyatanya kamu hanya mencari perhatianku saja" ungkap Carlos dengan begitu percaya diri.

Perkataannya itu entah mengapa langsung membuatku kesal. Klise banget ini dalam beberapa novel yang ku baca sebelum mengalami yang namanya transmigrasi. Aku pun melangkah maju mendekati posisi Luna.

"Hei kamu itu!" ucapku sambil menunjuk ke arah Carlos dengan jari telunjukku.

"Tidak usah merasa terlalu percaya diri. Selama ini Luna telah melakukan hal yang terbaik, tapi selama itu juga kamu malah nyia-nyiain semuanya. Nah, gimana? Ketar-ketir kan sekarang? Hah! Cowok kayak kamu itu udah cukup, udah cukup untuk diperjuangkan sampai disini saja. Lagian juga, Luna gak cinta sama kamu, dia cuman obsesi doang, kayak yang pernah kamu bilangin ke dia. Nahh, sekarang, Luna itu udah sadar dan akhirnya dia kembali ke jalan yang benar!" panjang lebar aku mengeluarkan apa yang ada dalam otakku melalui mulutku.

"Tcih, kalian berdua pasti bersekongkol. Aku yakin 1000% Luna mencintaiku dan tidak akan berpaling dariku." sanggah Carlos dengan penuh kepercayaan diri.

"Wahh, keras kepala sekali anda ^_^. Dan aku yakin 1000--tidak 10.000 bahkan 1.000.000% Luna tidak mencintaimu dan pasti bisa menemukan cinta sejatinya!" ucapku membalas sanggahannya yang tidak waras itu.

Meski sepertinya balasanku lebih tidak waras sih..

"Haha..Luna..katakan sesuatu!" pinta Carlos dengan raut wajah yang marah.

Ooh ini pertama kalinya aku melihat ekspresi marahnya. Biasanya juga keliatan cool kan, ya? Wah hebat dong aku!

"..apa yang dikatakan oleh Gabriel itu mewakili apa yang ingin aku katakan. Dan ya, tentu aku bisa menemukan cinta sejatiku..bahkan aku sudah menemukannya" ucap Luna dengan raut wajah seriusnya ke arah Carlos yang terlihat pucat.

"Tidak mungkin! Siapa orang itu?! Siapa!!" tanya Carlos yang terlihat seperti akan kehilangan kendali.

Jujur saja..ini alurnya benar-benar membangongkan. Tau-tau ada konflik besar antara Male Lead dan Antagonist.

"Gabriel"

Satu jawaban yang mampu membuat kami semua terdiam.

Memangnya aku ngapain sih?? Luna pasti salah sebut! Lagian kan aku tadi cuma ngasal aja biar Luna gak digangguin ama Carlos. Kok bisa gini?!

Tapi kalau emang bener mah, syukur!

"Haha..ahaha.." tawa pelan Carlos terdengar, tawa yang terdengar frustasi.

Transmigration: Hi, Luna!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang