Bab 5

1.6K 157 8
                                    

Ting

Aku melongo sambil masih berdiri. Menatap mobil mewah di depanku. Dan terlihat Luna yang berdiri di sampingku.

"Karena aku sudah berbaik hati merawatmu, maka kamu harus membalasnya dengan mengabulkan satu permintaanku!"

Eh? Kenapa ia tiba-tiba ia mengatakannya? Biasanya juga bakal to the point!

"Me-memangnya apa permintaanmu? Kalau aku bisa kabulkan, akan kukabulkan sekarang juga.."

Kukatakan dengan senyum yang kaku. Aku tidak tahu harus bereaksi bagaimana di dekatnya. Ahh, dia wangi sekali~ Bisa-bisa aku mabuk hanya karena wangi parfumnya!

"Kamu...harus bersedia merawatku hingga akhir hayatku mengabdi hanya kepadaku menjaga seluruh hatimu hanya untukku hanya melihat ke arahku dan jangan pernah mengkhianatiku! Hanya itu!"

Aku hanya bisa diam dengan mata yang melotot mendengar permintaannya. Permintaannya itu...kenapa malah membuat rencanaku semakin mudah?! Apa dia menyadarinya? Hah? Harusnya dia memintaku untuk menjauh, sejauh mungkin dari hubungannya dengan si Kolor itu!

Itu membuatku...benar-benar bisa mengabulkannya sekarang juga!

Note: Kedua mata Gabriel terlihat penuh dengan cinta ketika menatap ke arah Luna. Dan Luna, malah terkena panah cinta yang menembus hatinya secara imajinasi.

Grep!

Aku menggenggam tangan kanan Luna dengan kedua tanganku. Dengan tatapan yang penuh cinta, aku mengeluarkan seluruh isi hatiku di hadapannya.

"Aku akan! Aku akan mengabulkannya, aku akan merawatmu hingga maut memisahkan kita aku hanya akan mencintaimu seorang aku hanya akan selalu melihat ke arahmu saja aku tidak akan mengkhianatimu karena kamu telah mencuri hatiku sejak hari pertama kita bertemu!-

Grep!

"He-heii!"

Bahkan aku bisa dengan mudahnya memeluknya sekarang!!

-, aa aakuu mencintaimu!! My beloved girlfriend selamanya!!!"

...

"Kita tidak pacaran '-' "

"..."

"A-ah..aku terlalu senang.."

Ow ow ow ow ow ow ow owwwwwww!!! Ini terlalu memalukaaan!

"Tapi ada baiknya jika kita mulai pacaran.."

Gumamannya masih bisa kudengar. Luna mengatakannya dengan wajah yang ia palingkan ke arah lain, pipinya terlihat memerah..

Menggemaskan!

Tanpa sengaja, tatapan kami berdua saling bertemu. Dan entah sejak kapan, kedua tangannya telah menyentuh kedua sisi pipiku...

"Ehem! Perasaan ini pagi yang dingin, kenapa malah terasa panas ya?"

Blush!

Aku..aku merasa sangat malu. Aku yang paling buruk di dunia ini! Malu sekali diri ini, dipergoki sama papanya Luna.

"Hangatkan diri papa sendiri '-'. Ayo Gabriel, kita berangkat."

Bam!

Dan begitulah endingnya.

Selama dalam perjalanan menuju ke sekolah...tautan tangan kami...tidak pernah terlepas! Ini adalah hari yang indah! Nice try!

"Ah..aku lupa memberitahumu jika hari ini ada ulangan geografi dari bu Glena."

Jedaar!

Aku membatu.

Ting

Saat ini..aku sedang berjuang keras. Aku berjuang dengan sekuat tenaga pemikiranku menjawab soal-soal ini. Tapi...

Transmigration: Hi, Luna!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang