Bab 8

1K 112 18
                                    

Gabriel PoV

Berita pagi ini membuatku jadi tersadar. Rupanya akan tetap terjadi. Apakah Delila dan Carlos bertemu dan saling cekcok di TKP malam itu? Soalnya, berita pagi ini membuatku sedikit terkejut. Warung makan yang ada disebutkan dalam novel ditabrak oleh sebuah mobil mewah pada pukul x malam itu. Untungnya tidak ada korban jiwa di dalamnya. Saksi di tempat kejadian waktu itu hanyalah sang pemilik warung dan dua orang karyawannya yang seusia dengannya.

"Eh? Bukannya Delila disana juga? Bahkan ia hampir ditabrak dalam cerita aslinya..bagaimana bisa tidak ada disana ya?" gumamku sedikit bingung.

Aku baru ingat kalau sebentar lagi tahun ajaran baru akan dimulai. Saat itulah pemeran utama muncul sebagai adik kelas jalur beasiswa.

"Aku penasaran seperti apa tampangnya.."

"Tampang siapa?"

Dengan tiba-tibanya suara Luna terdengar dekat, apa ia mendengar gumamanku?

"Uh, sejak kapan kamu disitu?" tanyaku ketika melihat ia berdiri di belakang sofa.

Ia menatap ke arahku dengan tatapan datarnya. Sambil memangku kedua tangannya. Meski begitu, ia begitu wangi pagi ini.

Luna berjalan memutari sofa, lalu duduk di sampingku. Tanpa jarak.

"Aku tanya Gabriel..tampang siapa yang kamu maksud?" tanyanya dengan cara berbisik di dekat telingaku.

Damn! Kenapa ia tiba-tiba begitu?!

"Ooh..itu..aku penasaran tampang para pemeran dalam novel yang kubaca semalam hehehe."

Alasan yang tidak berguna! Semalam kami tidur bersama! Gabriel blo'on, memberikan alasan yang tidak ada efeknya sama sekali!

Aku merutuki otak standarku itu. Sekarang..dia pasti akan makin curiga! Tidak mungkin kan kukatakan begini:

Imajinasi Gabriel

Gabriel: "Ohh haha, itu, aku penasaran dengan tampang pemeran utama dalam novel. Sebentar lagi kan dia akan muncul di sekolah."

Luna: "Eehh begitu ya, kapan memangnya dia akan muncul?"

Gabriel: "Tahun ajaran setelah ini!"

Luna: "Wahh aku tak sabar menantikannya!"

Imajinasi Gabriel End

Mana mungkin bisa begitu bego!!

Tiba-tiba saja aku merasakan tangannya menarik tanganku. Kemudian, kecupan-kecupan manis ia layangkan pada jari-jariku. Aku menatapnya dalam kurun waktu beberapa detik saja.

Tapi kenapa pagi-pagi begini malah kelihatan lewd?!

"Tidak akan kubiarkan kamu memikirkan orang lain selama aku masih hidup."

...

Huh?

Loh, kok dia udah di atas aja?

Tapi masalahnya lagi...kenapa dia terlihat hot dan tampan dalam waktu yang bersamaan?!

"Akan kubuat kamu hanya terus memikirkanku hingga akhir hayatmu ~💕" bisiknya di dekat telingaku.

"Pa-PAPAAA TOLOOONGGG!!!!"

Chu~ 💕

"Kyaaaaa!"

Gabriel PoV End

Author PoV

"Pa-PAPAAA TOLOOONGGG!!!!"

Raditya yang ada di dapur dan mendengar teriakan calon menantunya itu segera melesat menuju ruang tamu. Namun...

Transmigration: Hi, Luna!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang